Share

Suami Cengeng

Pagi ini, tak terdengar suara Ulfa memasak. Ada apa dengan istriku. Untung ini hari minggu jadi aku tak perlu khawatir terlambat.

Semenjak raga kami tertukar, aku tak berani tidur di kamar yang sama dengan istriku. Selalu istirahat di kamar almarhum ayah dulu.

Jadi, karena kami tidur terpisah, aku bangun untuk memastikan apa yang dilakukannya.

Di dapur, ia tak ada. Di ruang tamu dan kamar mandi pun juga tidak terlihat.

Pasti di kamar.

"Fa, sudah jam segini, kok, masih meringkuk. Apa tak masak? Nanti Maryam makan apa?"

"Aku sakit, Mas. Perutku rasanya begah."

"Biasa itu, Fa. Orang hamil muda memang begitu."

"Apa dulu kamu pas hamil kayak gini rasanya. Tidur tengkurap tak bisa padahal punggung rasanya mau patah."

"Ya, iyalah kayak gini masak kayak gitu. Itu belum seberapa. Tunggulah nanti usia lima

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status