Milik Sang Bayangan

Milik Sang Bayangan

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-07-21
Oleh:  LalaaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
7Bab
13Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Dia adalah bahaya yang seharusnya kuhindari… Tapi kenapa aku justru ingin jatuh lebih dalam? Di jantung gelap Melbourne, Valen Moretti memimpin jaringan kriminal paling ditakuti. Ia dingin, brutal, tak pernah percaya pada siapa pun—apalagi perempuan. Hingga malam itu, saat hidupnya hampir direnggut peluru, dia diselamatkan oleh seorang perempuan… dengan tangan kosong. Kayra Leone, mantan atlet bela diri MMA yang kini hidup bebas, tak pernah menyangka akan terseret ke dalam dunia kelam seorang pria sekeras Valen. Ia bukan gadis lemah. Ia bertarung untuk hidup. Dan ia tahu, Valen adalah bahaya. Namun sejak pertemuan pertama, tubuh dan jiwanya tahu satu hal—lelaki itu bukan musuh yang bisa dia benci. Tapi juga bukan kekasih yang mudah dimiliki. Saat tubuh mereka saling bertarung, dan hati mereka mulai saling membuka, satu kebenaran terbukti: Cinta bisa tumbuh di tempat tergelap… tapi hanya jika keduanya rela berdarah untuk bertahan.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Langit malam Melbourne dipenuhi kabut asin dari pelabuhan. Bau minyak dan karat memenuhi udara, bercampur dengan aroma logam tajam dari peti-peti kargo yang ditumpuk seperti menara kematian. Pelabuhan Selatan, tempat segala yang legal dan ilegal bertemu diam-diam dalam bisikan dan peluru.

Di antara bayang-bayang kontainer raksasa, suara langkah kaki terdengar cepat. Seseorang berlari. Nafasnya pendek, berat. Terputus.

“Dia di sini,” bisik salah satu pria bertopeng sambil mengangkat senjata ke arah sosok berjas hitam yang berdiri tenang di bawah lampu kuning kusam.

Valen Moretti.

Pria itu tidak bergerak sedikit pun, hanya menatap dengan pandangan beku. Matanya setajam bilah stiletto. Rambutnya yang gelap ditarik ke belakang, jasnya tak berkerut meski malam dingin menusuk.

Satu tangan menyelip di saku celana. Satu lagi memegang rokok yang hampir habis.

Ia tahu ini penyergapan. Tapi ia tidak lari. Karena Valen tidak pernah lari.

“Kalau kalian pikir aku akan tunduk malam ini…” Suaranya berat, nyaris malas. “...sebaiknya pastikan aku benar-benar mati sebelum kalian pergi.”

Pria bertopeng di depannya mulai bergerak. Senapan diangkat. Tiga arah, tiga laras mengarah pada Valen. Tapi sebelum pelatuk sempat ditarik, terdengar suara dentuman.

Bukan peluru. Tapi tubuh.

Satu dari mereka terhantam keras dari samping. Terlempar ke dinding kontainer.

Terdengar pekikan patah tulang. Lalu teriakan bingung dari dua lainnya sebelum sosok berpakaian hitam meluncur dari bayangan, seperti panther kelaparan.

Kayra Leone tidak berniat terlibat malam itu. Tapi ketika melihat tiga pria bersenjata mengurung satu target di area gelap pelabuhan, instingnya berbicara.

Dia bisa membiarkan mereka. Tapi dia tidak pernah bisa menahan diri saat melihat ketidakadilan. Bahkan jika itu datang dari pria seperti Valen Moretti—yang belum ia kenal malam itu, tapi entah kenapa… tak tampak seperti korban.

Tangannya bergerak cepat. Siku menghantam dagu pria pertama, lututnya menghantam rusuk yang lain. Ia berputar, menangkis senjata panjang yang hendak menghantam kepalanya. Kayra memanfaatkan gravitasi, menarik bahu penyerang dan melemparnya ke tanah.

DOR!

Satu tembakan lepas, tapi meleset, menghantam kontainer. Kayra merunduk, berputar, dan menendang senjata itu keluar dari tangan pria bertopeng.

Dalam waktu tiga menit, tiga pria bersenjata jatuh. Satu tidak sadarkan diri. Satu terkapar dan meringis dengan napas tercekat. Satu lagi menyeret kakinya sambil mencoba kabur, tapi Kayra menginjak dadanya dan menatap dengan mata tajam.

“Kalau kamu berdiri, aku akan buatmu merangkak tanpa tulang belakang.”

Valen masih berdiri di tempatnya, kini tanpa rokok, hanya menatap. Pandangannya tidak menunjukkan keterkejutan. Tapi ada sesuatu yang bergerak di balik matanya, penasaran. Dan, barangkali, kekaguman samar.

Kayra berbalik, menyadari pria itu tidak sedikit pun gentar. Padahal ia baru saja menyaksikan tiga penyerangnya dilumpuhkan oleh perempuan yang bahkan tidak bersenjata.

“Siapa kamu, sebenarnya?” Valen bertanya datar.

Kayra menatapnya balik. Napasnya masih teratur meski tubuhnya sedikit berkeringat. Baju hitam ketat yang ia kenakan memamerkan lekuk tubuh atletisnya. Wajahnya, dengan rahang tajam dan mata setajam tombak, tak menunjukkan niat untuk menjelaskan.

“Aku cuma lewat,” jawabnya singkat.

Valen menyeringai pelan. "Apakah biasanya orang lewat membawa teknik tempur militer dan insting membunuh?”

“Aku tidak membunuh,” ujar Kayra tenang.

Dia membalikkan badan, hendak pergi. Tapi Valen berbicara lagi, membuat langkahnya tertahan.

“Namamu?”

“Kenapa? Mau ajak aku minum teh setelah ini?”

Valen menyelipkan tangan ke saku. “Tidak. Aku ingin tahu siapa yang harus kulunasi… atau kuawasi.”

Kayra menoleh setengah. Senyum tipis mengembang di bibirnya.

“Coba cari tahu sendiri. Kalau kamu bisa.”

Lalu dia menghilang ke bayangan.

Beberapa jam setelah kejadian itu, Valen duduk di ruang kerja di vila pantainya. Laut terdengar samar di kejauhan, menabrak karang seperti napas gelisah.

Pria itu menatap foto hasil tangkapan kamera CCTV di pelabuhan. Sosok perempuan berambut dikuncir rendah, mengenakan pakaian hitam, melumpuhkan pria bertopeng dengan akurasi dan kecepatan seperti tentara.

Satu hal yang membuatnya tertarik bukan sekadar tekniknya. Tapi bagaimana perempuan itu tidak takut padanya.

Kebanyakan wanita, dan bahkan pria, akan gemetar jika berdiri di hadapan Valen Moretti. Tapi yang satu itu… bahkan berani menantangnya.

Ia menyalakan rokok lagi, lalu berkata kepada lelaki di seberangnya.

“Cari dia. Aku ingin tahu siapa dia, apa pekerjaannya, dengan siapa dia tinggal, dan kenapa dia sangat yakin tak ada yang bisa menyentuhnya.”

Pria itu, anak buah kepercayaannya, Luca, mengangguk. “Akan kutemukan dalam dua hari.”

Valen mengangguk pelan. “Satu malam saja cukup.”

Sementara itu, Kayra Leone kembali ke apartemennya di ujung Carlton. Sederhana, tanpa perabot mewah. Tempat itu hanya punya satu hal yang penting baginya: privasi.

Ia membuka laci kayu, mengambil alkohol dan kapas, lalu membersihkan luka di lengannya. Goresan kecil. Tak sebanding dengan yang ia rasakan saat masih bertarung profesional tiga tahun lalu.

Sambil mengolesi lukanya, wajah pria itu melintas di benaknya.

Tatapan mata dingin. Cara dia diam sambil menatap, seperti membaca seluruh niat dalam sekali pandang. Itu bukan pria biasa.

Dan itu membuat Kayra resah.

Ia tidak tahu siapa pria itu. Tapi ia tahu satu hal: pria itu berbahaya. Sangat berbahaya.

Dan justru karena itu… sesuatu dalam dirinya menggelitik. Adrenalin. Dorongan yang tidak datang dari otot dan teknik. Tapi dari ketertarikan yang tidak bisa dijelaskan.

Ia menghela napas panjang.

“Kayra, kamu terlalu lama hidup tenang. Jangan cari api di tempat gelap,” gumamnya pada diri sendiri.

Tapi malam itu, bahkan setelah tubuhnya lelah, matanya tak bisa terpejam. Karena ia tahu… mereka akan bertemu lagi. Bukan karena takdir.

Tapi karena pria itu pasti sedang mencarinya.

Dan ia tidak yakin apakah ia ingin ditemukan, atau diam-diam berharap, Valen Moretti berhasil menemukannya.

***

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
7 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status