Share

Rumah Duka dan Cerita Cinta

Perlahan-lahan namun pasti, mobil mewah yang tadi menjemput kami di bandara memasuki halaman rumah yang terlihat mewah dan megah di bilangan Jalan Sosrowijayan. Refleks, aku menggenggam jari-jemari tangan Kenzy yang terasa dingin. Sejujur-jujurnya kukatakan, dadaku dipenuhi dengan gelenyar-gelenyar lembut yang menyakitkan. Menyesakkan, sehingga dalam hati berdoa sekhusyuk mungkin, semoga nggak vertigo lagi. Jangan, jangan. Ya ampuuun! Jauh-jauh pulang dari Sleedorn Tuin hanya untuk menjadi pusat perhatian karena muntah-muntah hebat atau malah pingsan? Wuaaahhhh, big no!

Kenzy memandang wajahku dari samping, begitu dirver memarkir mobil berwarna putih mengikat itu di samping pohon kelengkeng yang berbuah sangat lebat. Sekian detik kemudian, dia mendesah berat, menghela napas panjang. Serta merta aku menoleh, menyelam hingga ke d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status