Share

Bab 7 Rencana

Mobil BMW hitam milik El kembali membelah jalan. El memerintahkan Sawyer untuk pergi ke sebuah mal terlebih dahulu, guna membeli beberapa pakaian dan aksesoris yang layak untuk Pak Tua Wisman dan Sawyer. El memodifikasi penampilan mereka agar menambah citra pada kelompok barunya.

Setelah selesai dengan urusan penampilan, mereka pergi ke sebuah restoran mewah untuk membahas rencana mereka lebih lanjut. Mereka tiba di Ristorante Bellissima, sebuah restoran bintang lima yang terkenal dengan hidangan khas Italia di pusat kota Emberport. Mereka langsung memasuki restoran tersebut dan El langsung memesan kamar VVIP demi kenyamanan mereka.

Walaupun restoran itu harus memiliki kartu keanggotaan untuk memesan sebuah kamar, tapi itu tidak masalah untuk seorang El yang memiliki identitas yang tidak biasa. El juga memesan makanan yang paling mewah untuk menyenangkan kedua bawahannya tersebut. Dengan bimbingan seorang pelayan, mereka menuju ke kamar yang telah dipesan.

"Maaf, Boss. Sejujurnya, aku masih belum yakin dengan alasan yang Anda berikan tadi!" Pak Tua Wisman memecah keheningan sambil menunggu pesanan datang. Dia juga mengubah panggilannya terhadap El.

El menyeringai, dia tahu bahwa alasannya tadi memang tidak cukup untuk Pak Tua Wisman yang memiliki kepintaran di atas rata-rata. Jadi, dia berpikir agar tidak perlu menyembunyikannya lagi. Lagipula, kedua orang itu sudah resmi menjadi bawahannya dan mereka juga sudah memberikan sumpah setianya kepadanya.

"Hehe, kenapa aku harus mengatakan semuanya kepada orang-orang yang belum tentu menjadi bawahanku."

"Ya... itu masuk akal," Pak Tua itu menepuk jidatnya.

"Sejujurnya, aku berpikir kalau ibu dan saudara dan saudari tiriku memiliki motif tersendiri untuk masuk ke keluarga Grayson."

"Lalu, kenapa Anda memilih untuk mendirikan geng baru? Kenapa tidak menyingkirkan mereka secara perlahan dari dalam?" Pak Tua Wisman bertanya penasaran.

"Soal motif mereka... Aku sendiri masih menduga-duga hal itu. Belum tentu juga akan terjadi! Tidak ada salahnya bersiap untuk kemungkinan terburuk, kan?" El berkata lugas, walaupun dalam hati ia memiliki pemikiran lain.

"Lagipula memang, Aku ingin mandiri" tambah El.

"Itu dapat dimengerti," Pak Tua Wisman mengangguk mengerti.

Sedangkan Sawyer hanya menyimak pembicaraan mereka dengan wajah penasaran. Dia masih belum percaya dengan perubahan drastis pada bos barunya itu.

"Tok", "tok", "tok",

Pintu diketuk dari luar, dan dua orang pelayan langsung masuk ke kamar VVIP. Masing-masing dari mereka mendorong troli yang dipenuhi dengan makanan, yang satu membawa hidangan utama dan satu lagi membawa hidangan penutup.

Makanan yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, mereka bertiga menangguk tanda setuju untuk menghentikan pembicaraan mereka.

"Permisi Tuan Tuan, ini hidangan yang Anda pesan, Silahkan dinikmati" Kata pelayan itu tersenyum ramah.

Pelayan itu menyajikan banyak hidangan mewah di atas meja. Ada truffle risotto, osso buco, lobster thermidor, Carpaccio, barolo wine, tiramisu, gelato, dan masih banyak hidangan mewah lainnya.

"Wow, ini luar biasa," Sawyer berseru kagum.

"Ya, aku belum pernah melihat makanan yang begitu mewah, setelah kurang lebih lima belas tahun," Pak Tua Wisman menambahkan.

"Kalau begitu, Apa yang kalian tunggu" komentar El. Tangannya membuat isyarat untuk mempersilahkan.

Ketiganya mulai menikmati hidangan mereka dengan antusias seperti orang yang kelaparan. Karena memang hari sudah hampir menjelang tengah malam dan mereka belum memakan apapun sejak tadi.

"Ini adalah makan malam terbaik yang pernah aku rasakan," kata Sawyer sambil mengusap mulutnya. Dia memang sering mendatangi restoran mewah seperti ini, tapi itu hanya untuk sebuah misi pengawalan. Dia hanya melihat bosnya ataupun seseorang dari keluarga Grayson makan dengan lahap seperti ini, tapi ironisnya baru kali ini dia merasakannya sendiri.

"Ya, aku setuju" Timpal Pak Tua Wisman.

El yang melihat itu hanya menggeleng. "Di kehidupan sebelumnya, aku tidak pernah melakukan hal seperti ini. Aku hanya bergaul dengan orang-orang kaya yang menurutku sebanding denganku. Bahkan jika ada, itu sudah berada pada saat masa sulitku, dan aku tidak mendapatkan kehangatan yang seperti ini," pikir El dalam hati.

"Melakukan kebaikan di masa makmur tentu akan lebih baik daripada melakukannya di saat masa sulit. Ternyata, untuk mendapatkan kebahagiaan tidak terlalu sulit,"

"Aku senang kalian menyukainya," El tersenyum cerah.

"Terima kasih boss" Kata Sawyer dan Pak Tua Wisman bersamaan.

*****

Setelah selesai makan, El mengeluarkan sebuah kartu kredit VIP berwarna hitam dari dalam dompetnya dan meletakkannya di depan Pak Tua Wisman. Atmosfer yang semula hangat dan penuh kebahagiaan tiba-tiba berubah menjadi tegang.

"Di dalam kartu ini ada 100 juta dollar Nova. Dan aku ingin kau menggunakannya untuk merekrut orang-orang yang menurutmu bisa dipercaya. Kau juga bisa merekrut beberapa mantan bawahanmu saat berada di keluarga Laine," kata El santai.

"Beli juga beberapa peralatan yang menarik"

"Ii-ini... Bukankah ini awalan yang terlalu besar?" kata Pak Tua Wisman ragu.

"Kenapa, Pak Tua? Apakah kau tidak bisa dipercaya?" El bertanya.

"Ti- tidak, tidak, Boss. Bukan begitu maksudku. tapi kita bahkan baru mengenal satu sama lain hari ini," kata Pak Tua Wisman terbata-bata. "Apa-apaan pemuda ini? Apakah dia sedang mengujiku?" kata Pak Tua itu dalam hati. Dia ragu untuk menerimanya. Seseorang yang baru dia kenal beberapa jam yang lalu langsung mempercayakannya uang yang begitu banyak. Bukankah itu terlalu gegabah? Pikirnya.

El menyunggingkan bibirnya, dia mengetahui apa yang dipikirkan oleh pria tua itu. 20 tahun yang akan datang, jumlah uang itu memang tidak kecil, namun tidak akan dianggap terlalu banyak oleh orang orang kaya sepertinya. tapi saat ini masih tahun dua ribu, dimana memiliki uang satu juta sudah dianggap kaya, dan memiliki uang diatas sepuluh juta sudah cukup membuat Manajer Bank untuk menyanjung mu.

Dan sekarang dia memberikan seratus juta secara cuma-cuma kepada orang yang baru dikenalnya kurang lebih dua jam yang lalu, tentu siapapun akan berpikir bahwa dia orang bodoh yang mudah dimanfaatkan.

Tapi El sudah memikirkan semuanya, dia tahu pak tua itu tidak akan berani bermain-main dengannya. Jadi El tersenyum sambil menatap pak tua itu dengan memasang ekspresi mengancam diwajahnya. Dia berkata

"Aku tahu apa yang Anda pikirkan Pak Tua, tapi aku yakin kau juga tidak begitu bodoh untuk bermain-main denganku, kan.!"

Pak Tua Wisman bergidik ngeri, dia seperti bisa membayangkan apa yang akan dilakukan oleh pemuda itu jika dia mengkhianatinya.

Pak Tua Wisman memang tidak memiliki niat sedikitpun untuk mengecewakan boss barunya itu, tapi dia takut bahwa ekspektasi pemuda itu terlalu tinggi untuknya.

" Seberapa jauh anda mempercayaiku boss"

"Anda pikir, kenapa aku datang, jauh-jauh mencari mu, pak tua?" El bertanya dengan mengeluarkan aura dominasinya.

Pak Tua Wisman menundukkan kepalanya, dia ragu untu menjawabnya.

aku sudah mengamatimu sejak lama, aku tau semua hal tentangmu, aku yakin kau bisa melakukannya, percayalah pada kemampuanmu sendiri Pak Tua. El menyambungkan panjang lebar untuk meyakinkan pak tua itu.

Pak Tua Wisman menghela napas lega, dia tahu pemuda itu tulus padanya dan dia sangat bersyukur atas kehadiran pemuda itu.

" Baiklah Boss, tapi Sawyer..."

"Dia akan ikut denganku besok" Sanggah El.

"Ta ta tapi...". Pak Tua Wisman ragu, padahal dia berharap memulai tugas pertamanya bersama Sawyer.

"kenapa pak tua... ini perintah pertama ku. apa yang kau takutkan."

Pak Tua Wisman menghela napas berat. "Baiklah Boss.... Aku akan berusaha melakukan yang terbaik."

"Bagus" El mengangguk.

"Dan Sawyer besok setelah kau menyelesaikan pengunduran dirimu, kau temui aku di restoran El-grey, kita akan pergi ke kota Cavern".

"Baik Boss." Sawyer berkata dengan semangat tanpa komentar, dia sudah sangat menantikan pekerjaan pertamanya, dia juga sudah tidak terlalu formal kepada tuan muda yang sudah resmi menjadi bosnya itu.

Dia sebenarnya sangat terkejut dengan perubahan sikap bosnya itu, padahal dua hari yang lalu bosnya itu masih berteriak dan memarahi beberapa teman-temannya, tapi entah kepalanya terbentur atau apa, bosnya itu mendadak menjadi sangat ramah dan rendah hati, itu seperti dua pria yang berbeda sama sekali.

Dia sangat ingin menanyakan tentang masalah ini tetapi dia masih tidak memiliki cukup keberanian. Tapi itu juga sangat baik dan dia sangat senang dengan perubahan yang tiba-tiba ini. Dan dengan itu Sawyer lebih percaya diri untuk mengembangkan hidupnya dan kelompok barunya.

"Oke baiklah kurasa untuk hari ini sudah cukup, aku juga merasa cukup lelah, jadi mari pulang." kata El mengakhiri percakapan. El langsung bangkit dari tempat duduknya.

Kedua bawahannya hanya mengangguk dan mengikuti bos barunya itu.

"Pak Tua, kemana kau pulang" kata El Tiba-tiba

"Tentu ke rumah ku, Boss?" Pak Tua Wisman menunjukkan ekspresi bingung diwajahnya.

"Kotak kontainer itu? kenapa kau tidak mencari hotel untuk menginap malam ini"

"Iya Bos, bertahun tahun hidup disana membuatku terbiasa dan menganggapnya rumah!. Jadi, malam ini mungkin perpisahan!" Jawab Pak Tua Wisman, menolak usulan El.

"Kau orang tua yang aneh" El mengucapkan itu dan melihat Pak Tua itu tersenyum canggung.

"Pak Tua, besok belilah sebuah villa sebagai tempat tinggal mu, kita jadikan itu sebagai markas sementara kita. Dan beli juga beberapa mobil yang layak untuk kau dan Sawyer gunakan". El mengatakannya sambil berjalan.

"Baik Boss". Pak Tua Wisman hanya mengangguk. dan terus mengekor El.

" Hey", "Hey", "Hey" Lihat siapa ini. Rafael Grayson. Apa kau terlalu malu untuk makan dengan keluarga barumu yang rendahan itu... ". Alex Turner berkata dengan arogan.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Iyus Yusuf
yess........ bagussssss
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status