Home / Romansa / KEMBANG DESA SANG MILIARDER / Benar-benar Gadis Lugu

Share

Benar-benar Gadis Lugu

Author: Agus Irawan
last update Last Updated: 2022-12-10 22:50:35

Tatapan menyelidik Danu menyadarkan Radisha akan kesalahannya.

Tidak mau penyamarannya terbongkar, Radisha pun buru-buru mengalihkan percakapan, "Sudah jangan dibahas, lupakan saja perkataan saya yang tadi!" 

"Oke baiklah! Jika kau tidak mau membahas, saya juga tidak mempermasalahkannya!" balas Danu tidak melanjutkan.

'Huh ... hampir saja!' batin Radisha menghela nafasnya.

"Kenapa kau menghela nafas? Apa kau memiliki riwayat asma?"

Radisha berusaha menahan diri, untuk tidak tersinggung dengan ucapan Danu.

'Sabar-sabar Radisha, kau jangan terpancing emosi oleh Pria ini,' ucapnya dalam hati, dan memijat kepalanya yang tidak terasa pusing.

Radisha mengerucutkan bibirnya, dan menatap tajam pada Danu.

"Owh ... santai Nona, kau jangan marah. Saya hanya bercanda!" ujar Danu membujuk Radisha agar tidak marah lagi.

'Huh ... dasar Orang kaya, mana ada bercanda mengatai Orang lain punya riwayat asma!' gerutunya dalam hati.

Perlahan Danu bangkit dari tempat duduknya, dan melambaikan tangannya memanggil pelayan restoran. Tidak lama kemudian, pelayanan restoran datang menghampiri mejanya.

"Tuan memanggil saya?" tanya seorang pelayan perempuan tersebut.

"Ya, saya memanggil Anda. Mana coba buku menunya," pintanya pada seorang pelayan itu.

"Ini daftar menunya Tuan, silakan dilihat, dan dipesan!"

Danu mengambil buku menu dari tangan perempuan berprofesi pelayanan restoran itu.

"Saya pesan Tenderloin, dan minumannya jus jeruk," ucap Danu, lalu bertanya pada Radisha. "Kau mau pesan apa Tifany?" tanyanya terhadap Radisha.

Radisha gugup ketika dia dipanggil dengan nama Tifany, perasaan tidak enak hati pun mulai menjalari setiap inci tubuhnya.

"Nona Tifany kau mau pesan apa?"

"Eh iya ... samakan saja!" ucap Radisha gugup.

Danu terus terkekeh lantaran dia mengetahui jika perempuan dihadapannya ini, bukanlah Tifany aktris terkenal, yang akan dijodohkan dengannya. Danu sengaja mengerjai perempuan yang sedang membohonginya saat ini.

'Siapa sebenarnya Perempuan ini, berani sekali dia mengaku-ngaku sebagai Tifany. Dia pikir aku tidak tahu apa sama Tifany!'  gumamnya membatin. 'Lantas, ke mana sebenarnya Tifany? Kenapa Perempuan ini yang datang?'

Danu masih memerhatikan Radisha, dari ujung kaki hingga ujung kepalanya. Radisha mulai salah tingkah dengan sikap Danu, lantaran sejak tadi Danu terus memperhatikannya.

"Kau kenapa terus memandangi saya Tuan?"

"EKHEM!" Danu berdeham, kembali sadar dari lamunannya. "Enggak, kata siapa saya memerhatikanmu?" elaknya berdusta.

"Oh begitu ya?" Radisha membuang tatapannya.

Tiba-tiba saja seorang pelayan datang membawa makanan yang dipesannya, dan meletakkan makanan di meja itu. Radisha pun segera mengambil minuman, dan menenggaknya sekaligus hingga habis.

Danu tersenyum, dia masih berusaha mencaritahu siapa sebenarnya perempuan yang mengaku-ngaku sebagai Tifany ini.

"Kau haus?" Danu kembali melontarkan pertanyaan.

"Iya, saya haus. Memangnya kenapa?"

"Enggak apa-apa, kelihatan jika kamu haus!"

"Kelihatan seperti apa maksud Anda?"

"Kau terlihat haus!" jawabnya singkat.

"Sudah cepat di makan, kasihan makanannya keburu dingin, nanti enggak enak di makan!"

Radisha bingung, bagaimana caranya memakan Tenderloin pakai pisau, dan garpu. Sementara Danu, dengan lahapnya menyantap makanan tersebut. Radisha masih mendiamkan sepiring Tenderloin itu, sambil memperhatikan cara makan Danu menggunakan pisau.

"Kenapa kau hanya diam? Ayo cepat dimakan!" perintahnya lagi.

"Iya ... ini juga mau saya makan!" ucap Radisha, mulai meraih pisau, dan garpu.

Danu tahu betul perempuan ini bukanlah Tifany, meskipun Danu belum mengenal sosok Tifany. Tetapi, Danu tahu betul jika yang berhadapan dengannya ini bukanlah seorang aktris yang akan dijodohkan dengannya.

"Sini aku bantu, jika kau tidak bisa cara memotong steak ini!" Danu mengambil alih piring Radisha, dan memotong-motong daging tersebut. Setelah selesai memotong, ia serahkan kembali pada Radisha.

"Nah, kamu tinggal memakannya saja. Tanpa perlu repot-repot memotong dagingnya!"

Radisha menundukkan kepalanya, lantaran malu. Karena tidak bisa makan dengan menggunakan pisau, dan garpu.

Tidak mau dicurigai, Radisha pun memakan potongan daging itu. Di saat Radisha mulai mengunyah makanannya, tiba-tiba saja Danu bertanya pada Radisha.

"Siapa kau sebenarnya? Kau bukan Tifany Candler, kan?" tanyanya menebak.

Seketika Radisha menghentikan aktivitas makannya. Hatinya berdebar kencang, dia terlihat ketakutan pria dihadapannya ini akan marah padanya.

Radisha tidak mengeluarkan sepatah katapun, lidahnya tiba-tiba saja terasa kelu, tenggorokannya kering kerontang bagaikan ranting kekeringan di musim kemarau.

"Jawab saya? Siapa kau sebenarnya? Dan di mana Tifany yang sebenarnya?" Danu sedikit meninggikan suaranya.

Jangankan untuk menjawabnya, menatap wajahnya pun Radisha tidak berani, ia hanya menundukkan kepalanya. Rasa takut pun menguasai hatinya.

Perlahan Danu bangkit dari tempat duduknya, dan meraih dagu Radisha, membuat Radisha menatap wajahnya.

"Siapa kau sebenarnya?" tanya Danu dengan netra penasaran.

Mereka berdua kembali saling bertatapan, sedangkan, Radisha mulai terlihat ketakutan, matanya mulai berkaca-kaca. Namun, masih terdiam.

"Saya tanya sekali lagi padamu, tolong jawab dengan jujur! Kau bukan Tifany kan?" tatapan Danu begitu mengintimidasi terhadap Radisha, sehingga runtuh pertahannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Akhirnya Bahagia

    "Aku bahagia seperti kau saat ini istriku," Danu mengecup kening Radisha, tiada kabar yang paling membahagiakan baginya selain kabar kehamilan istrinya, sudah sejak lama sekali menantikan kehadiran bayi dalam kandungan Radisha."Bisakah kita pulang?" pinta Radisha terhadap Danu."Jangan dong, wanita hamil sepertimu harus jaga kondisi kesehatan, apalagi kehamilan kamu ini rentan." larang Danu, ia tidak membiarkan istrinya pulang ke rumah sebelum memastikan kalau dia baik-baik saja."Aaaaa... pokoknya aku mau pulang, aku sudah tidak betah berada di sini Suamiku, plish." rengek Radisha tetap bersikukuh ingin pulang ke rumah.Danu kelabakan saat istrinya merengek ingin pulang ke rumahnya, sedangkan di sisi lain Danu sangat mengkhawatirkan kondisinya saat ini."Baiklah, kalau kau ingin pulang saja. Aku akan mencoba bertanya pada Dokter, semoga Dokter mengizinkan kamu untuk pulang ya," bujuknya agar Radisha bersikap tenang."Ya sudah c

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Lima Tahun Telah Berlalu

    "Simpan saja maafmu Audrey ... semoga dengan seperti ini kau bisa berubah," gumam Natalie lirih.Sebenarnya Natalie tidak tega melihat putrinya seperti ini. Tapi, semua ini harus dia lakukan demi kebaikannya."Kenapa kamu membiarkan Putri kita pergi Ma? Kasihani dia," ujar Naratama memprotes."Hanya dengan cara ini Putri kita bisa berubah, kamu jangan coba-coba menolongnya." tegas Natalie menatap suaminya.Naratama menggeleng kepalanya, ia tidak tega melihat putrinya harus pergi dari rumahnya sendiri. 'Maafkan Papa Audrey ... Papa tidak berdaya Nak,' batin Naratama menatap punggung putrinya yang semakin menjauh darinya."Kamu kenapa Pah? Inilah hasil dari kebodohanmu, apa kau tahu gara-gara kamu kehormatan Keluarga ini, dan Putri kita jadi korbannya." Natalie menyalahkan Naratama. Namun, Naratama sama sekali tidak memprotes istrinya lagi. Lantaran, yang di katakan Natalie memanglah benar kalau dirinya bersalah dalam hal ini.Sedangkan

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Karma dibayar Tunai

    "Pegang ini," Danu meminta Radisha memegang jek kabel, "Jika mereka berontak pasangkan saja colokan itu," sarannya lagi.Radisha menganggukkan kepalanya, ia mengetahui maksud Suaminya itu. "Danu ... kamu keterlaluan!" umpat Tifany marah pada sang BILLIONAIRE muda itu."Kalian jangan coba-coba berontak, jika tidak kalian akan di setrum!" ancam Radisha pada Tifany, dan Stevani."Radisha aku mohon lepaskan kami berdua, sungguh Radisha bukan saya dalang dari kecelakaan kapal itu, itu murni kesalahan nahkoda." mohon Tifany pada Radisha agar mau melepaskannya."Hei kalian berdua diam ya, say-," tiba-tiba saja ucapan Vina terhenti, Vina mulai merasa sesak."Kamu kenapa Vin?" Radisha terlihat panik saat melihat Vina tiba-tiba saja memegangi dadanya."Akhhhh! Dadaku tiba-tiba saja kenapa terasa sakit seperti ini Nona," dengan tangan meremas dadanya yang mulai sesak, Vina mencoba bertahan.Stevani tersenyum melihat kejadian itu, 'Mungkin racun dalam tubuhmu mu

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Ide Jenius Radisha

    Radisha menyunggingkan senyumnya, "Ya, tentu saja kau boleh menemuinya Ti," ucap Radisha mengijinkan Tifany untuk masuk ke dalam ruangan rawat tempat Vina masih berbaring lemah saat ini.Danu melirik pada Tifany, dan Stevani yang mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang rawat Vina. 'Sepertinya ada yang mencurigakan di sini? Aku harus cari tahu jangan-jangan kecelakaan Vina, dan Teman-temannya ada hubungan dengan Tifany?' batin Danu terus menatap pada Tifany yang mulai tenggelam di dalam ruangan itu.Danu beralih lagi pada istrinya, ia kecewa karena Radisha sudah membiarkan Tifany masuk kembali ke dalam kehidupannya. "Kenapa kau menatapku seperti itu?" ucap Radisha membuat Danu tersadar. Danu berusaha mengatur emosinya sebelum melanjutkan kembali ucapannya. "Aku hanya tidak habis pikir saja sama kamu, kenapa kamu membiar-,""Sttt!" Radisha menempelkan jemari tangannya di bibir suaminya, seketika Danu terdiam. "Ini adalah caraku untuk menget

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Kecurigaan Danu

    Tifany segera memutus sambungan begitu mengetahui Vina dirawat di sebuah rumah sakit, dengan menghubungkan Radisha terlebih dulu Tifany pun segera berangkat ke tempat itu."Apa kau yakin akan menemui Vina Tifany?" Stevani memastikan putrinya yang akan mengunjungi Vina di rumah sakit, "Bagaimana kalau kita urungkan saja niat kita?" Di sela menyetir mobilnya, Tifany menimpali ibunya. "Mama kenapa sih, terlhat khawatir seperti itu? Santai saja Ma, semua Orang tidak akan ada yang mempercayai kita," ucap Tifany meyakinkan ibunya.Stevani merasa takut kalau di rumah sakit dia bertemu dengan Danu, dan menuduh mereka yang tidak-tidak."Bukannya Mama takut Ti, tapi kamu tahu sendiri Danu itu Over thinking sama kita. Mama tidak mau di kait-kaitkan dengan kecelakaan yang di alami asistennya itu," cegah Stevani, dan berusaha memperingatkan Tifany agar mengurungkan niatnya."Mamaku sayang ... percaya sama Tifany ya, mereka juga tidak akan tahu kalau

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Vina Mengalami Kecelakaan

    Danu segera menghampiri Radisha, dan memeluknya. "Aku mengkhawatirkanmu Istriku, apa yang sebenarnya terjadi pada Vina?" Danu melepaskan kembali pelukannya, dan beralih menatap pada Vina yang terbaring lemah di dalam ruangan rawat.Radisha hanya menggeleng kepalanya. "Entah, aku juga tidak tahu apa yang telah terjadi padanya," lirih Radisha tak sanggup berkata-kata lagi."Semoga Vina segera siuman, setelah itu kita tanya kenapa dia sampai begini, dan ke empat Temannya itu ke mana?" Danu merasa janggal, dia heran atas apa yang terjadi pada asisten istrinya itu.Radisha hanya bisa menatap dengan nanar pada asistennya, ia tidak tahu ke mana yang lainnya."Kamu harus benar-benar bertahan Vina, kami ingin tahu siapa yang melakukan semua ini padamu," gumam Radisha.Danu ikut prihatin atas apa yang telah terjadi pada asistennya itu, dia tidak menyangka Vina akan mengalami hal ini.Dokter yang memeriksa kondisi Vina pun keluar dari dalam ruan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status