Share

Part 44 Marta Hamil

"Hei, Marta, kamu masih di situ?" Suara berat Glebova menyadarkan Marta dari lamunan.

"Ah, iya, Pa. Masih di sini!" jawab Marta gugup.

Wanita itu menggigit bibir bingung. Andrian adalah laki-laki cerdas yang tentu akan mencari tahu sesuatu, sampai rasa penasaran itu tertuntaskan.

Tiba-tiba rasa khawatir memenuhi relung hati Marta. Ditariknya napas panjang untuk meredam kegelisahan. Marta menatap sendu pada test pack yang menunjukkan garis dua itu.

"Aku akan mengatakan ini pada Andrian. Bagaimana reaksinya, kalau tahu aku hamil?" Marta memainkan test pack itu di jarinya.

"Ya, kamu harus cepat mengatakan pada Andrian, sayang!" sahut sang mama di seberang sana.

"Tentu, Mama! Besok aku harus ke kantor dan berbicara dengan Andrian!" ucap Marta penuh keyakinan.

Satu minggu berlalu, semenjak peristiwa pengkhianatan itu, Andrian memang tidak bertemu dengan Marta. Meskipun keduanya masih berada dalam satu pekerjaan. Namun, Andrian mati-matian berusaha menghindari perempuan itu.

Meeting siang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status