Share

Bab 7

KUCURI UANG SUAMIKU YANG PELIT (7)

"Nin, ini ayamnya, dibawa pulang ya. Dan ini sisa buah melon dan semangkanya juga dibawa aja sekalian ya. Ada kulkas kan di rumah? Kalau nggak habis nanti simpan aja, soalnya Mbak sama Mas Heru udah kenyang. Jadi biar buat Kayla aja nanti. Ya, Sayang?" ujar Mbak Sari sembari mengelus sayang rambut putriku.

Mbak Sari memang belum dikaruniai keturunan meski sudah hampir lima tahun menikah dengan suaminya, Mas Heri yang berprofesi sebagai seorang kepala cabang di sebuah perusahaan otomotif. Itu sebabnya wanita anggun itu begitu menyayangi Kayla yang sudah dianggapnya putrinya sendiri.

"Wah, makasih banyak ya, Mbak. Jadi repot repot begini sama Nina dan Kayla. Semoga rejeki Mbak selalu dilancarkan Allah ya, Mbak. Aamiin," ucapku penuh haru.

"Aamiin," balas Mbak Sari pula sembari tersenyum lembut.

Setelah berpamitan, aku dan Kayla pun langsung pulang ke rumah.

Sampai di rumah, aku melihat Mas Rama masih sibuk di ruang kerjanya. Wajah laki laki itu terliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status