Share

Bab 52

Suasana pagi yang indah karena matahari bersinar begitu terang, kicau burung terdengar seperti alunan melodi cinta. Pada deru angin terdengar bisikan fatihah dari sang kekasih.

Yumna duduk bersama Gus Hanan di samping makam yang masih basah bertabur bunga, pada nisan bertuliskan sebuah nama yang indah. Syahdu Amaliyah.

Mereka berdua mengusap wajah lepas membacakan doa untuk gadis itu. Yumna memegang tangan suaminya yang gemetaran karena air mata kembali menggenang di pelupuknya.

Apakah lelakinya sedang rindu? Apakah lelakinya tersadar telah cinta? Apakah lelakinya diselimuti penyesalan? Ataukah lelakinya sedang bertanya-tanya sekalipun tidak akan menemukan jawabnya?

Syahdu pergi tanpa pamit pada semua orang. Akan tetapi, meninggalkan cinta dan kerinduan yang begitu mendalam. Tingkahnya yang kadang menggemaskan bagi Yumna membuat hati itu remuk redam.

"Mas, ayo kita pulang. Matahari sudah semakin tinggi loh."

Gus Hanan tidak mendengar apa yang dikatakan istrinya. Dia diam bagai orang b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status