Keindahan rumah tangga yang Aisyah reguk harus ternoda dengan terkuaknya perselingkuhan Abimana. Aisyah pun harus menelan pil pahit saat mengetahui perusahaan keluarganya telah diambil alih oleh Abimana secara licik. Selain itu, ia dipaksa menerima kenyataan ketika Abimana mengusirnya keluar dari perusahaan keluarga miliknya. Aisyah pun segera menyelamatkan surat surat berharga lainnya sebelum dikuasai Abimana. Namun, siapa sangka, Abimana lagi lagi tega mengusir Aisyah keluar dari rumahnya sendiri. Sehingga Aisyah pun harus keluar dari rumah mewahnya, dan disekap oleh Abimana. Abimana yang haus akan harta, menyekap Aisyah bersama kekasihnya. Abimana ingin menekan dan memaksa Aisyah supaya memberitahukan dimana surat berharga lainnya Aisyah simpan. Aisyah pun semakin terpuruk ketika mengetahui bahwa kekasih selingkuhan Abimana adalah Karin, sepupunya sendiri.
view more"Suara apaan itu?" Cassandra yang tengah selonjoran setelah dipijit pelayan Mahesa terperanjat kaget.Hihihihi,Suara menakutkan itu kembali terdengar semakin nyaring. Cassandra mulai turun dari ranjangnya. Dengan tubuh sedikit gemetar ia terlihat mencari asal suara."Pergi sana! Jangan ganggu aku!" teriak Cassandra dengan tubuh merapat di tembok.Sayangnya, suara aneh dan menakutkan kembali terdengar. Bahkan sekarang terdengar langkah kaki yang diseret mendekati kamarnya."Ya, Tuhan! Apa mungkin kamar ini ada penghuninya?" Cassandra terlihat panik.Srek-srek,Suara langkah berat itu semakin mendekat, membuat bulu kuduk Cassandra berdiri tegak. Dalam keadaan panik seperti itu, tiba-tiba lampu kamar padam dengan sendirinya. Sontak saja Cassandra berteriak histeris,"Aaaaaaaaa!" dengan kedua tangan menutupi wajahnya."Tolong, jangan ganggu aku!" Isak Cassandra mulai terdengar, membuat Mahesa yang memantau dari layar komputer tertawa puas."Syukurlah," bisik Cassandra saat lampu kembali
"Akhirnya kamu pulang juga, Mahesa!" Nyonya Rini menatap kesal puteranya.Mahesa hanya mengangkat bahunya lalu mencium punggung tangan maminya sopan."Maaf, Mi! Jalanan macet parah," Mahesa mencoba memberi alasan. Tubuh lelahnya ia hempaskan di sofa empuk."Maaf, maaf! Kasihan Cassandra nunggu kamu lama!" Nyonya Rini mendelik kesal."Udah dong, Mami cantik! Ketemu anak tuh disayang, dielus apa gimana! Bukannya dimarahin!" Mahesa mulai terlihat kesal."Lagian ngapain Mami pake acara ngenalin aku ke anak teman Mami segala!" sungut Mahesa kesal."Ngapain katamu? Dengar ya! Mami tuh udah kepingin banget nimang cucu! Kalau nungguin kamu bawa menantu sampai Mami tua pun kayaknya nggak akan!" Nyonya Rini nyerocos tak mau kalah dari Mahesa."Tapi nggak perlu pake acara gini juga kali, Mam! Aku udah punya calon yang super istimewa!" elak Mahesa."Halah, kelamaan! Pokoknya kamu pasti langsung jatuh cinta pada Cassandra. Udah cantik, keluarganya juga pebisnis sama dengan kita! Cocok sama kamu!"
Sebuah Audy merah berhenti di depan sebuah mansion mewah.Tin, hanya dengan bunyi klakson dari Audy merah, pintu gerbang mansion bergaya klasik Eropa itu terbuka sendiri. "Selamat sore, Nyonya!" Satpam berbadan tegap segera menghampiri."Mahesa ada?" suara wanita paruh baya terdengar menanyakan sang pemilik mansion."Tuan muda pulang sedikit terlambat hari ini, Nyonya!" jawab Satpam itu sangat sopan."Ok!" wanita cantik paruh baya itu hanya mengacungkan jempol, sebelum melajukan mobilnya."Welcome in Indonesia, Mrs. Rini and Mis Cassandra!" Rendra menyambut ibunya Mahesa yang baru turun dari mobil dengan sangat ramah dan sopan. "Kapan Mahesa pulang kerja, Rendra? Apakah dia sudah tau akan kedatangan saya?" Nyonya Rini merasa kesal karena putera sematawayangnya tidak nampak."Mungkin terjebak macet, Nyonya! Tuan muda sendiri sudah tau akan kedatangan Nyonya!" Rendra kembali mengangguk sopan kepada wanita di hadapannya."Kamu pasti letih ya, Sayang! Lebih baik kita istirahat sebentar
"Mas, aku bukain bajunya ya!" Karin panik karena Abimana semakin mendekat bahkan hampir memegang handle pintu kamar mandi."Ish! Kamu ini kenapa sih? Kok sikapmu aneh gitu?" langkah Abimana terhenti, ia merasa jengkel dengan kelakuan istrinya yang tak masuk akal."Ya kan kalau masuk kamar mandi udah nggak pake baju enak, Mas! Tinggal rendeman di bathtub!" Karin berusaha tersenyum sewajar mungkin untuk meyakinkan Abimana."Nggak usah!" Abimana mendengus kesal. Dengan perlahan, ia memutar handle pintu.Kring-kring,Tiba-tiba ponsel Abimana berdering sangat nyaring. Disusul ketukan di pintu kamar membuat Abimana urung membuka pintu kamar mandi."Ya, halo!" Abimana yang penasaran segera mengangkat panggilan telpon."Saya mengantar mobil pesanan anda! Kami sudah memasuki halaman rumah anda!" suara dingin di seberang telpon kembali terdengar."Apa? Anda sudah sampai disini?" Abimana tersenyum ceria."Tunggu sebentar, saya segera turun ke bawah!" ucap Abimana sambil membetulkan kancing kemej
Abimana yang merasa suntuk tak bisa bertemu sosok Claudia saat pulang kerja melampiaskan kekesalannya dengan mampir di sebuah gerai otomotif.Kebetulan hari ini grand opening festival produk otomotif dan berbagai pendukungnya. Nampak jejeran mobil keluaran terbaru di bagian depan menarik banyak minat pengunjung.Bukan hanya produk otomotif saja yang ada disana, aneka food court juga tak ketinggalan menambah kemeriahan festival itu."Kayaknya gue butuh kendaraan baru!" gumam Abimana, mengingat mobil yang sekarang dipakainya kalah mewah dengan mobil Claudia."Silahkan, Pak! Ini ada beberapa mobil produksi Eropa dan juga asia keluaran terbaru!" seorang salesgirl cantik menyapa Abimana.Abimana hanya manggut-manggut melihat-lihat mobil mewah yang berjejer rapi.Pandangannya tertuju pada satu mobil sport warna biru metalik milik brand ternama Aston Martin Rapid S seri terbaru produksi negara Lady Diana."Delapan milyar?" Abimana bergumam saat mengetahui harga mobil incarannya."Iya, Pak! D
"Terimakasih, Pak!" Aisyah tersenyum sendu, kenangan manis bersama kedua orangtuanya tiba-tiba melintas di benaknya"Maafkan saya, Aisyah! Saya tidak bermaksud membuatmu sedih!" Manager keuangan yang bernama Randika itu merasa bersalah melihat raut wajah Aisyah yang sedih."Saya dan ayahmu dulu adalah sahabat semasa SMA hingga lulus kuliah. Hubungan kami sangat dekat sekali. Namun setelah lulus kuliah, kita berbeda jalan. Ayahmu merintis usaha sendiri sedangkan saya memilih bekerja sebagai akuntan di sebuah perusahaan. Hingga akhirnya perusahaan yang dirintis ayahmu pesat, sedangkan perusahaan tempat saya bekerja pailit," "Dari situlah awal mula kerjasama kita. Ayahmu mempercayakan pengelolaan seluruh keuangan kepada saya sebagai manager keuangan sampai perusahaan maju pesat dan memiliki anak cabang di beberapa kota! Olehkarena itu, saat mengetahui Abimana mengkhianati kamu, saya bertekad akan bertahan demi menjaga amanat almarhum ayah kamu," Pak Randika menghela nafas panjang. Rau
"Claudia, Lo ditunggu manager!" Nuri berteriak setelah kembali ke meja kerjanya."Siap, Bosque!" Aisyah berlagak hormat kepada Nuri. Ia membawa laporan yang diminta manager nya.Tok-tok-tok, Aisyah mengetuk pintu ruangan manager pemasaran."Masuk!" terdengar jawaban dari dalam. "Saya mau memberikan laporan plan marketing saya, Pak!" ucap Aisyah sambil membungkukkan badan sedikit."Baik, simpan di meja! Nanti akan saya pelajari!" manager pemasaran itu hanya memberi instruksi, nampaknya ia masih sangat sibuk dengan lembaran kertas di hadapannya."Iya, Pak!" jawab Aisyah. Map berisi laporan itu ia letakkan di meja kerja manager. Aisyah lalu pamit keluar ruangan.Bugh, tubuh Aisyah bertabrakan saat membalikkan badan meninggalkan ruangan manager."Claudia?" tatapan mesra Abimana bertemu dengan Aisyah. Abimana memperlihatkan senyum manisnya kepada Aisyah.Aisyah yang menyadari bertabrakan dengan Abimana cepat berdiri tegak kembali. Ia hanya tersenyum tipis saat mata mereka beradu pandang.
Berkat presentasi yang dilakukan Aisyah kemarin, Aisyah dilibatkan langsung dalam semua hal mengenai proyek pemasaran produk properti Abimana Group.Ia juga ditunjuk menjadi leader dibawah pengawasan Bu Niken.Hal ini tentu saja tidak di sia-siakan Aisyah untuk mencari tau mengenai berkas dan dokumen perusahaan sejak dipimpin Abimana saat masih menjadi suaminya. Meskipun sulit mencari dokumen yang telah tertumpuk beberapa tahun lalu, tetapi Aisyah tetap semangat demi misi balas dendamnya kepada Abimana."Claudia, saya minta report plan marketing yang kamu presentasikan kemarin. Saya tunggu di meja kerja saya sore ini!" instruksi Manager Pemasaran kepada Aisyah dengan suara lembut."Baik, Pak! Sesuai permintaan anda!" Aisyah mengangguk sambil tersenyum kepada atasannya."Satu lagi, tolong berikan ini kepada bagian arsip! Hari ini Bu Niken ikut dengan saya meeting jam sembilan, jadi ini saya percayakan sama kamu!" Manager pemasaran itu menyerahkan dokumen kepada Aisyah."Jangan lupa ya
"Anterin gue dulu Clau, please!" Nuri melipat tangan di dada memasang wajah memelas."Mending gue dulu! Jarak rumah gue dari sini udah deket kok!" teman Aisyah yang lain ikut menyela."Duh! Jangan berisik dong! Gue nggak fokus nih nyetirnya!" Aisyah mendelik ke arah mereka sebal. Dirinya masih kesal karena harus berhadapan dengan Abimana ditambah lagi teman-teman yang berisik."Clau, lihat deh! Di depan sana banyak polisi, ada apa ya?" Nuri tiba-tiba melunakkan nada bicaranya menunjuk ke arah depan."Permisi, Bu!" tiba-tiba seorang anggota polisi mengetuk kaca mobil Aisyah."Iya, Pak!" Aisyah tersenyum kemudian menurunkan kaca mobil."Ibu tidak lihat kalau jalan ini diberlakukan aturan ganjil genap?" tanya anggota polisi tersebut ramah."Oh My God!" Aisyah bergumam sambil menepuk keningnya."Tidak, Pak! Memangnya hari ini plat mobil apa yang boleh melintas?" Aisyah mendadak panik."Hari ini tanggal ganjil, Bu! Sedangkan nomor plat mobil ibu genap!" petugas polisi memberikan penjelasan
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.