Share

Bab 18

Aku ikut mengantar Maya ke kontrakannya. Rumah minimalis bercat abu muda itu akan menjadi tempat tinggalnya saat ini. Belum ada perabotan apapun di sana. Mungkin nanti atau besok akan datang. Kudengar Mas Gilang sudah memesan beberapa perabotan penting, seperti kulkas, tempat tidur, almari, meja rias, tivi dan peralatan masak.

"Semoga nanti kamu cepat hamil ya, May. Biar ibu cepat nimang cucu," ucap ibu sambil menepuk lengan Maya pelan. Maya mengangguk sambil tersenyum menatap ibu mertuanya. Aku hanya melirik sekilas.

"Jangan lupa May, jaga kesehatan, makan makanan yang bergizi, jangan suka begadang, jangan minum kopi kebanyakan."

Nasehat ibu terdengar begitu panjang untuk menantu kesayangan. Seperhatian itu dia. Sama aku? Boro-boro!

"Mas, ini kontrakan kenapa nggak ada isinya apa-apa?" tanya Maya cepat, Mas Gilang baru selesai mematikan obrolan di henfonnya.

"Sabar, May. Sebentar lagi juga datang. Baru dikirim," jawab Mas Gilang kemudian.

"Kok nggak ngajak aku sih pesennya, Mas?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Neil Lita
bucin mmg kdg bikin wanita jd bego yah .........
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
kamu perempuan bodoh linaa, mau²nya aja ditindas mertua luknut gituu apalagi suamimu laki² apaan itu yg kayak githuuu .. itu mahh bukan berbakti tapi kesenangan laki2 balangsak kayak si gilang mahh ... buciinn jadi mau dibodohiii itu namanya kamu linaa ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status