Short
Permainan Mustahil

Permainan Mustahil

By:  KabutCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
12Chapters
94views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Anggur merah mengalir perlahan menyusuri leherku yang jenjang, turun hingga ke tulang selangka, lalu ke bagian dadaku yang putih dan berisi. Cairan merah itu membasahi kedua buah dadaku, sebagian mengalir ke celah yang dalam di antaranya, lalu merembes ke kemeja putih yang kukenakan. Pakaianku pun menempel erat di tubuhku, membuat dua tonjolan lembut di dadaku tampak samar di baliknya. Tubuhku mulai bergetar pelan karena gugup, tetapi di saat yang sama, ada sensasi tegang yang sulit dijelaskan. Ini pertama kalinya aku dengan sadar mencoba menggoda pria lain selain suamiku.

View More

Chapter 1

Bab 1

Setelah badai gairah mereda, aku terbaring di pelukan Evan Hermawan, tubuhku masih hangat dan berkeringat. Kedua kakiku melingkar manja di tubuhnya.

"Sayang, gimana kalau kita coba tukar pasangan?" gumam Evan pelan sambil memelukku dan mengepulkan asap rokok dengan tenang.

Namaku Niana Tanjaya. Kami sudah menikah lima tahun.

Belakangan ini, gairah kami saat bercinta mulai berkurang. Kami mulai menjalaninya seperti rutinitas yang harus dijalani, bukan dinikmati.

Aku tahu Evan punya fantasi sendiri dalam hal itu. Saat kami bercinta, dia sering memintaku membayangkan pria lain.

Awalnya aku sangat menolak, tetapi entah sejak kapan, sensasi aneh itu justru memicu gairah yang aneh.

Oleh sebab itu, saat Evan mengusulkan ide gila seperti itu, aku tidak langsung marah. Hanya sedikit gugup dan malu.

"Ah, mana mau aku. Aku cuma mau kamu, Sayang," ujarku sambil mencium pipinya.

"Aku cuma mau kita bisa kembali bergairah, Sayang. Ini untuk menambah sensasi. Kalau kamu belum siap untuk tukar pasangan, gimana kalau aku carikan satu pria gagah untukmu dulu? Aku dan dia bisa melayanimu bersama-sama. Kujamin kamu pasti akan ketagihan," ucap Evan.

Kata-katanya membuat bayangan liar muncul di benakku. Diapit oleh dua pria dalam satu waktu? Tubuhku langsung merespons kuat, nafsu yang baru saja kulepas kembali meningkat.

Melihat aku terdiam, Evan pun girang. "Diam berarti setuju ya. Biar kupilih pria gagah untukmu. Gimana kalau Rinto?"

Saat mendengar nama Rinto, wajahku refleks memerah.

Rinto Arya adalah rekan kerja Evan. Dia berusia 38 tahun, badannya kekar, tidak seperti perut Evan yang sedikit buncit.

Dia biasanya selalu berpakaian rapi, gaya bicaranya pun lembut, dan dia selalu memakai parfum pria yang memikat.

Hatiku sangat tergoda, tetapi bagaimana mungkin aku berani mengatakan itu kepada Evan?

Namun, Evan sangat memahamiku. Melihat reaksiku yang begitu, dia pun tersenyum nakal.

"Oke! Gadis nakal, nantikan saja kedatangannya," ujar Evan.

Hari-hari pun berlalu. Diam-diam aku menantikan sesuatu yang tidak pasti. Namun, Evan bersikap biasa saja.

Aku gelisah, tetapi juga gengsi untuk bertanya.

Sampai akhirnya malam Jumat itu, sepulang kerja, Evan berkata dengan santai, "Sayang, malam ini masak lebih banyak ya. Rinto mau makan malam di sini."

Jantungku langsung berdetak kencang. Aku menahan kegugupan itu dan mengangguk pelan, kemudian berpura-pura biasa sambil mulai menyiapkan semuanya.

Saat Rinto tiba, hari sudah malam. Makanan sudah siap, kami bahkan membuka sebotol anggur untuk melayaninya.

Evan dan Rinto mengobrol seperti biasa, sementara aku yang biasanya cerewet, malah duduk diam, makan tanpa suara. Aku merasa gugup sekali.

Namun, lama-kelamaan aku merasa aneh. Sepertinya Evan tidak memberi tahu Rinto terlebih dahulu tentang hal itu.

Terkadang saat aku bertatapan dengan Rinto, dia sama sekali tidak menunjukkan gelagat penuh nafsu seperti yang kubayangkan. Tatapannya hanya penuh kekaguman.

Saat Rinto pergi ke kamar mandi, aku pun tidak lagi tahan untuk bertanya. Aku mendekati Evan dan bertanya dengan suara pelan, "Kamu ... belum bilang ke dia?"

Evan malah tersenyum penuh kemenangan, lalu berkata, "Dasar nakal, akhirnya kamu nanya juga. Dari tadi kamu kelihatan kalem sekali di luar, ternyata dalamnya sudah nggak tahan, ya? Haha, jangan buru-buru, jadi begini ...."

Evan membisikkan sesuatu di telingaku.

Rencana yang dia katakan membuat wajahku langsung memerah. Dasar pria licik, bisa-bisanya dia memintaku untuk menggoda Rinto! Apa dia benar-benar Evan?

Aku menatapnya dengan kesal, tetapi dia malah berkata, "Kalau aku langsung bilang ke dia, nanti malah canggung. Kita jangan menakuti dia. Sayang, kalau kamu mau kami melayanimu bersama-sama, tentu saja kamu harus tunjukkan ketertarikanmu."

Belum sempat aku menjawab, Rinto sudah keluar dari kamar mandi. Kami langsung terdiam.

Evan memberiku pandangan penuh kode. Aku menarik napas panjang dan akhirnya memutuskan untuk melakukannya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Zakiah Hijab
sesuai judulnya, itu hal yg ga mungkin terjadi pada suami istri. hanya ada dipikiran penulis aja.
2025-07-25 23:42:03
0
12 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status