Share

Bab 33

"Alhamdulillahirobbilalamin. Nikmat sekali, ya, makan bertiga seperti ini. Karena suasananya memang lagi sedang enak juga, ya." Azkia berkata seperti itu, setelah kami selesai makan.

Aku nggak tahu kenapa Azkia seperti ini. Aku merasa janggal saja. Kenapa aku merasa janggal? Padahal kondisi saat ini menurutku sedang tidak baik-baik saja. Aku dari tadi diam, begitu juga dengan Gibran.

Aku hanya bisa lirik-lirik saja kepada Gibran. Menatap langsung rasanya tak berani, karena aku takut jika Azkia melihat itu.

"Ya udah sini, piring-piringnya biar aku cuci." Aku hanya bisa menanggapi seperti itu, kemudian aku segera beranjak dan mengambil piring-piring yang kotor.

Gibran terlihat kayak salah tingkah. Dia meneguk segelas air putih. Dia pun banyak diamnya. Azkia juga ikut beranjak untuk membereskan meja makan.

"Emm, kalau gitu aku ke depan dulu." Gibran perkata seperti itu. Nada suaranya terdengar seolah sedang salah tingkah dan kebingungan.

"Kamu nunggu di ruang TV aja. Kita nanti ngo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status