Share

Bab 15 - Menyerah.

Tatapannya kini beralih pada perempuan gila itu, bukannya segera menolong. Mas Mahesa hanya diam ditempat dengan tubuh seakan membeku.

"Mas.. kenapa diam! Usir perempuan gila ini," sentakku menyadarkannya.

"Eh.." Mas Mahesa terlonjak mendengar suaraku.

"Mas!!"

"I-iya.." aku mendicih sinis, kenapa Mas Mahesa seperti orang bodoh. Dia terlihat menggaruk tengkuk lehernya, menatap takut pada sosok preman didekatku.

Perempuan gila itu tersenyum miring, menatap Mas Mahesa dengan dingin. Siapa sebenarnya perempuan ini, kenapa Mas Mahesa diam saja?

Dengan susah payah aku bangkit, dan berjalan menuju Mas Mahesa.

"Telpon Polisi sekarang Mas. Dia sudah menganiaya aku," titahku dibalas dengan senyum kecut oleh Mas Mahesa.

"Mas ... Ish," aku mengguncang lengannya.

"Telpon dong Mahes.. jangan diam saja, sekalian bawa jendral kesini. Tanggung kalau cuma Polisi," ucapnya dengan senyum mengejek.

"Mah.." liris, calon suamiku.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status