Share

Bab 91

last update Huling Na-update: 2025-09-11 01:39:25

Bab 93 — Tidak Akan Pergi

Elena menatap mata suaminya yang teduh. Pertanyaan itu menghantam relung hatinya dengan halus, namun dalam. Ia tahu cepat atau lambat Nathan akan menanyakannya. Dan malam ini, saat semuanya tenang dan anak-anak telah tidur, tidak ada waktu yang lebih tepat untuk jujur.

"Aku tidak akan pergi," jawab Elena mantap, suaranya lirih tapi yakin.

Nathan mengerutkan kening, penasaran. "Kau yakin? Aku tahu ada bagian dari hidupmu yang tertinggal di kota itu. Perusahaan, koneksi, dan mungkin teman-teman lama."

Elena menggeleng perlahan. "Semuanya itu bisa aku urus dari sini. Aku sudah membentuk tim yang bisa kupercaya. Dunia sekarang sudah berbeda, suamiku. Aku bisa memimpin perusahaanku dari layar komputer, lewat konferensi video, lewat laporan mingguan yang dikirimkan langsung padaku. Aku tak harus berada di sana secara fisik."

Nathan memegang tangan Elena, matanya menatap dalam, mencari kejujuran yang tak terucap. "Lalu... kenapa kau memilih tinggal di sini? Padahal,
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 97

    100-101Tidak terasa waktu telah berlalu. Setelah sekian lama, akhirnya Elena memutuskan untuk menikah lagi—kali ini dengan pria yang setia mendampinginya, Nathan Drake Sebastian.Hanya tersisa tiga hari lagi sebelum pesta resepsi besar itu digelar. Semua anggota keluarga, teman, dan rekan bisnis sudah mulai menerima undangan yang dikirim langsung oleh Elena dan Nathan. Desain undangan sederhana namun elegan, berwarna putih dan emas, dihiasi dengan pita satin kecil yang memberikan kesan mewah.Pagi itu, di ruang rias rumah besar mereka, Elena berdiri di depan cermin besar mengenakan gaun pengantin putih gading yang anggun. Gaun itu jatuh sempurna di tubuhnya—tanpa terlalu banyak payet, hanya aksen renda halus pada lengan dan dada. Rambutnya ditata setengah sanggul, sisanya dibiarkan terurai lembut. Wajahnya tampak tenang, tetapi senyum kecilnya menyiratkan kegugupan.“Oh Tuhan... kamu sangat cantik,” suara lembut Nyonya Sonia terdengar dari belakang. Wanita paruh baya itu menutup mulu

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 96

    99Langit sore mulai memerah ketika mobil hitam Damian melambat dan berhenti di depan kediaman keluarga Lancaster. Pintu depan sudah terbuka sebelum ia sempat mengetuk, seolah ibunya memang sudah menunggunya sejak tadi.“Kau juga pulang,” ujar Margareth dengan ekspresi sulit terbaca. Wajahnya tetap cantik dan terawat meski usia telah bertambah. Ia mengenakan gaun satin gelap dan kalung mutiara yang menambah aura aristokratiknya.Damian masuk tanpa banyak bicara, langsung melepas jasnya dan meletakkannya di sandaran sofa. “Hari yang panjang,” gumamnya sambil menuangkan segelas wine dari botol di atas meja.Margareth menatap tajam anak semata wayangnya, lalu duduk anggun di kursi berhadapan dengannya. “Jadi? Ada perkembangan? Sudah mulai mendekati Elena?”Damian memutar gelasnya perlahan. “Aku sudah mulai mendekatinya, sedikit demi sedikit. Tapi Elena bukan tipe wanita yang mudah dibujuk dengan kata-kata manis atau hadiah mahal.”“Lalu kau pikir dia tipe wanita yang bisa ditaklukkan ha

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 95

    98Langkah Elena cepat, suara hak tingginya terdengar tegas di sepanjang lorong marmer menuju lantai paling atas gedung milik Nathan, kantor pusat yang menjulang di tengah kota. Matanya tidak menoleh ke kiri maupun ke kanan. Resepsionis berusaha menghentikannya, tapi Elena sudah terlalu yakin dengan tujuannya.“Permisi, Nona Elena, Tuan Nathan sedang—”“Aku istrinya,” potong Elena tegas. “Dan aku tidak butuh janji untuk bicara dengan suamiku.”Pintu lift terbuka. Elena masuk tanpa ragu. Tangannya mengepal, napasnya terengah oleh emosi. Bukan marah, tapi takut. Takut kalau Nathan benar-benar percaya pada foto itu. Takut kalau Damian berhasil menanamkan keraguan dalam pernikahan mereka.Sesampainya di lantai atas, dia tidak menunggu asisten membukakan pintu. Elena mendorongnya sendiri. Dengan napas tercekik, ia langsung menerobos masuk ke ruang CEO.Nathan berdiri membelakangi jendela, kedua tangannya masuk ke dalam saku celana. Tegap. Diam. Tidak jelas apa yang ada di pikirannya. Namu

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 94

    96-97 Keesokan harinya, kediaman Sebastian tampak lebih ramai dari biasanya. Lonceng kecil di pintu depan berbunyi berulang kali ketika para desainer, penata bunga, dan vendor mulai berdatangan. Ruang tamu dipenuhi dengan katalog, sampel kain, dan papan suasana. Di tengah semua itu, Nyonya Sonia duduk tegak, tampak bersemangat layaknya seorang jenderal yang memimpin sebuah perang besar—perang demi kebahagiaan putra dan menantunya. “Honey, kamu duduk di sini. Mari kita mulai dengan gaunnya, ya?” kata Nyonya Sonia sambil menepuk kursi di sampingnya. Elena pun duduk, matanya berbinar. “Mom, aku bahkan belum menyiapkan apa pun.” “Serahkan saja pada Mommy!” kata Sonia sambil membuka katalog gaun pengantin dari desainer favoritnya. “Sekarang, jujur sama aku, konsep seperti apa yang kamu mau?” Tanpa ragu Elena menjawab, “Pernikahan di taman. Tapi yang intim. Bukan pesta besar penuh selebriti. Aku ingin suasananya hangat, banyak bunga, dan anak-anak tertawa. Aku ingin Alva menjadi pembaw

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 93

    Bab 95 — Kedatangan Ibu MertuaSiang mulai merambat saat Elena tiba di butik miliknya di sudut Manhattan. Ia baru saja menyelesaikan pertemuan dengan Damian, dan sekarang mencoba menata kembali fokusnya. Begitu masuk ke butik, suara lonceng kecil di atas pintu berdenting lembut. Para staf menyambutnya hangat, dan Elena membalas dengan senyum lelah.Begitu masuk ke ruang kerjanya di lantai dua, ia baru saja meletakkan tas ketika pintu kembali terbuka.“Nyonya Elena, ada tamu yang ingin bertemu,” ujar salah satu staf.“Siapa?” tanya Elena, menoleh setengah bingung.“Ibu mertua Anda.”Elena mengerjap. “Ibunya Nathan?”Staf itu mengangguk. “Ya, Nyonya Elena.”Tak butuh waktu lama sebelum sosok wanita elegan masuk ke ruang kerja Elena. Rambutnya disanggul rapi, mengenakan setelan biru muda dan sepatu hak rendah. Senyumnya ramah, penuh wibawa, dan aura hangat langsung memenuhi ruangan."Menantuku? ” sapa Nyonya Sonia sambil membuka tangan untuk memeluk.Elena cepat-cepat berdiri dan memelu

  • Kebangkitan Mantan Istri Miliarder yang Dikhianati    Bab 92

    Bab 94 — Kabar BaikCahaya matahari pagi menembus celah jendela kaca sebuah kafe di pusat kota New York. Suasananya hangat, dinding-dindingnya dipenuhi lukisan kontemporer, dan aroma kopi segar menyebar ke setiap sudut. Elena duduk di bangku dekat jendela, mengenakan mantel abu-abu lembut, rambutnya diikat rapi. Ia tampak tenang. Meskipun wanita ini sudah melahirkan empat orang anak, penampilannya semakin mempesona, bahkan berat badannya begitu ideal. Beberapa menit kemudian, Damian datang. Pria itu tampak lebih rapi dari biasanya, meski wajahnya masih menyimpan letih yang tak bisa disembunyikan. Ia berdiri di dekat meja, sejenak hanya menatap Elena dengan tatapan yang sulit diartikan.“Elena,” sapanya, suaranya terdengar hati-hati, seperti seseorang yang tak ingin mengganggu mimpi.Elena mengangguk, tersenyum tipis. “Silakan duduk.”Damian menarik kursi, duduk perlahan. Ia memperhatikan wanita di hadapannya, mencoba membaca maksud dari pertemuan ini.“Aku terkejut kau ingin bertemu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status