Terima kasih sudah membaca... Terima kasih juga yang sudah memberi dukungan (vote, komentar, dan memberi rate bintang 5) Dukung terus ya... Thank You <3
Sepanjang perjalanan pulang, Anna berkali-kali melirik Elvin yang mengemudikan mobil di sampingnya. Merasa kesal karena pria itu membocorkan sendiri pernikahan rahasia yang sudah mereka sepakati hanya untuk diketahui orang-orang dari Wright Group, Elvin malah membocorkan pernikahan kontrak mereka pada Rosana Briel yang sepanjang perjalanan terus-terusan menatap curiga padanya dari kursi belakang. Tatapan penuh selidik Rosana baru berakhir saat mobil yang mereka kendarai berbelok ke komplek apartemen termewah di Kota X, yang membuat wanita itu tentu saja keheranan terutama setelah Elvin menjawab pertanyaannya. “Anna memiliki satu unit apartemen di sini karena sudah menjadi bagian dari Wright Group. Anda dan Sherly bisa tinggal di sini mulai sekarang,” sahut Elvin menjawab pertanyaan Rosana tentang tujuan mereka memasuki kawasan apartemen termewah milik Wright Group yang tidak dijual secara sembarangan pada publik. Bukan hanya Rosana dan Sherly, Anna juga ikut terkejut dan menoleh pad
Kedua pengawal yang mengikuti Elvin dan Anna tidak ikut turun di lantai empat mansion keluarga Wright saat Anna dan Elvin turun di sana. Mereka langsung pergi menuju lantai enam di mana markas mereka berada karena mereka tahu bawahan Rainhard akan bertanggung jawab pada ‘tuan baru’ mereka saat Anna ada di wilayah kekuasaan Elvin. “Kau di lantai empat?” tanya Anna sekeluar mereka dari lift. Ia sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya karena sebelumnya mengira jika Jeany Wright lah yang seharusnya ada di lantai tersebut sementara Elvin sebagai seorang anggota keluarga angkat mungkin akan diberikan lantai 3 oleh kakeknya. Ia tidak menyangka kakeknya akan memberikan kepercayaan penuh sama seperti yang ayahnya berikan juga pada Elvin. “Ya,” sahut Elvin singkat sembari membalas sapaan orang-orang di lantai empat yang langsung menundukkan kepala saat berpapasan dengan mereka. Dari area lift, Elvin membawa Anna ke ruangan yang disebut sebagai ruang pertemuan para penghuni lantai empat, kh
“Hah? Oh… Karena… Bukannya mendiang Tuan Virgil adalah anak tertua dari Kakek?” Elvin mengangguk-angguk pelan sebelum menanggapi. “Masuk akal kalau kau berpikir seperti itu. Tapi Kakek tidak pernah memasukkan hal itu sebagai pertimbangan untuk memberikan kuasa pada anggota keluarga. Kakek lebih memperhitungkan kecakapan seseorang sebagai hal yang akan membuatnya mempertimbangkan kekuasaan seperti apa yang akan diberikannya pada orang tersebut.” Anna mengangguk pelan. Sebagai anggota keluarga Wright asli sudah tentu ia mengetahuinya. Karena itulah, sampai saat ini, Anna masih merasa heran mengapa Norman Wright terlihat sangat ramah dan perhatian pada dirinya sedangkan pria tua itu belum tahu kemampuannya sama sekali. “Sebenarnya penetapan tingkat kekuasaan di keluarga Wright sudah berganti sejak kepergian adikku,” Elvin melanjutkan. Ia sempat mengambil jeda beberapa saat ketika kebetulan melewati sebuah jendela besar dan memutuskan untuk berhenti di sana. Sembari menatap ke pegununga
Anna berjalan perlahan menuju deretan gaun yang berjarak paling dekat dengan pintu dengan niat untuk berpura-pura melihat salah satu gaun dan ingin berakting kegirangan setelahnya. Namun, saat ia sudah mengambil dan memerhatikan gaun itu dengan seksama, ia pada akhirnya tertarik untuk mengambil gaun lain untuk memeriksa ukuran-ukuran gaun tersebut. Ia pun sadar jika ukuran dari gaun-gaun yang diperiksanya sangatlah cocok dengan ukuran tubuhnya, tubuh ‘Anna Briel’.Anna tetap memegang salah satu gaun dan mengembalikan gaun lain ke tempatnya semula lalu mengangkat gaun yang dipertahankannya seolah ingin menunjukkannya pada Elvin sambil berkata, “Dari mana kau tahu ukuran tubuhku?"Sebelum Elvin sempat menjawab pertanyaannya, Anna buru-buru berbalik dan pergi ke rak-rak pakaian dalam saat menyadari akan hal lain dan ingin memeriksanya. Ia kemudian mengambil beberapa bra dan panty dari sana, melihat ukurannya, dan kaget saat menemukan jika ukuran pakaian-pakaian dalam itu juga sangat cocok
Andai bukan untuk memenuhi permintaan Norman Wright, tentu saja Anna tidak akan mau tinggal di kediaman utama keluarga Wright. Karena itulah, setelah lelah menghabiskan waktu berdebat sepanjang malam di ruang kerja Elvin, Anna langsung mengajak Elvin pergi ke lantai milik Norman begitu waktu sarapan sudah hampir tiba.“Kalau Kakek bertanya tentang nyenyak atau tidaknya tidur kalian tadi malam sepertinya salah, bukan?” Norman Wright membuka pembicaraan sesaat setelah Anna dan Elvin duduk di kursi mereka masing-masing, kursi yang disediakan para pelayan di sisi kiri dan kanan Norman yang duduk di bagian kepala meja.Mengira Norman bisa menebak keributan yang terjadi di antara mereka sepanjang malam, Anna dan Elvin yang duduk berseberangan saling melirik, memberikan tatapan kesal antara satu dan yang lain.Keduanya baru menyadari jika ucapan itu bermakna lain setelah Norman berbicara kembali, “Kalian sepertinya kurang tidur. Bahkan Kakek bisa melihat kalau kalian sepertinya tidak tidur se
Anna tahu pertanyaan itu sudah cukup bagi kakeknya. Ia tidak perlu menanyakan kenapa harus memilih dirinya yang berasal dari kalangan bawah dibandingkan wanita lain di luaran sana yang memiliki status tinggi karena ia tahu kalau kakeknya tidak pernah menganggap status kekayaan dan nama besar seseorang itu penting.Berbeda dengan keluarga kaya lain, keluarga Wright sudah terlalu kaya dan sangat terpandang —bahkan sangat berkuasa— hingga mereka tidak memerlukan pernikahan politik demi menjaga nama besar dan kokohnya masa depan Wright Group.Sekilas Anna sempat melihat kakeknya tersenyum sebelum pria tua itu berdiri dan melangkah pergi meninggalkannya. Tapi tak lama kemudian Norman berbalik. Dengan tanda yang ia berikan menggunakan kepala ia meminta Anna untuk pergi mengikutinya.Keduanya akhirnya berjalan beriringan dan masuk ke sebuah ruangan lain yang terhubung dengan ruang kerja pria tua itu.“Kau mengingatkanku pada seseorang di masa mudanya dulu,” ucap Norman begitu mereka memasuki
Anna dan Norman sama-sama tersentak begitu Norman membuka pintu ruangan dan menemukan dua pria berdiri di sana dengan tatapan kosong. Mereka adalah Elvin, yang datang untuk menjemput Anna, dan Oleg Grigory —asisten Norman—, yang tampak diam tertegun entah karena apa.Namun keduanya akhirnya tahu alasan kenapa mereka terdiam mematung di sana saat Oleg akhirnya membuka mulut, bertanya dengan wajah riang, “Sudah lama tidak mendengar lagu itu secara utuh. Apa Anda akhirnya bisa mengingat lagunya, Tuan?”Norman tertawa canggung. Ia kemudian melambai-lambaikan salah satu tangannya seolah tidak ingin membahas lebih jauh lagi mengenai apa yang Oleg tanyakan.“Urusanmu sudah selesai?” dari Oleg, Norman mengalihkan pandangannya pada Elvin yang sedang menatap jauh ke dalam ruangan yang belum tertutup, tempat di mana Anna tadi memainkan piano.Mendengar lagu yang baru saja melantun dengan sangat indah itu. Elvin terkenang kembali dengan masa kanak-kanaknya, pada saat-saat di mana ia dan ayah angka
“Kenapa kita tidak langsung melakukan pengambilan gambar saja, Tuan Rose?” pria bersetelan jas hitam itu berbisik pada Lucas Rose yang tampak sudah bosan berada di sana untuk melakukan tugasnya.Andai tidak memiliki kontrak kerjasama dengan Wright Automotive, tentu ia sudah pergi dari sana sejak tadi akibat merasa muak dengan kebodohan yang dilakukan ketiga aktris yang akan menjadi model iklan perusahaan otomotif terbesar di Asia itu.Lucas menatap pria yang sedang membungkuk di sebelahnya, yang baru saja berbicara padanya. Kemarahan yang sudah dipendamnya sejak tadi kian memuncak saat merasa jika orang luar sepertinya terkesan ingin mencampuri urusan pekerjaannya.“Memangnya Anda memiliki wewenang untuk mengusulkan hal seperti itu pada saya?”Merasa tidak senang dengan jawaban Lucas, pria itu berusaha menggertaknya, “Saya mungkin tidak memiliki wewenang. Tapi…,” Pria itu kemudian melingkarkan salah satu tangannya di pundak Lucas sementara tangan lain ia gunakan untuk menunjuk pada sal