Short
Rahasia Asrama Seni

Rahasia Asrama Seni

Par:  InarantiComplété
Langue: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Notes insuffisantes
8Chapitres
498Vues
Lire
Ajouter dans ma bibliothèque

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scanner le code pour lire sur l'application

Aku seorang mahasiswa baru. Pelatihan ospek baru selesai kemarin. Pacarku yang sudah menahan rindu hampir setengah bulan, langsung tak sabar memanggilku ke asrama putri. Dengan bantuan dia dan teman asramanya yang membantuku bersembunyi, aku berhasil lolos dari pemeriksaan ibu penjaga asrama dan diam-diam menginap semalam di sana ….

Voir plus

Chapitre 1

Bab 1

“Ya ampun, nikmatnya ….”

Di dalam asrama putri, seorang gadis telanjang mengeluarkan suara yang nyaris seperti tangisan. Tubuh mungilnya mencondong ke depan, kedua tangannya mencengkeram sprei erat-erat, lalu seluruh tubuhnya menegang di tempat.

Aku memeluknya erat, sampai akhirnya dia terkulai lemas seperti tak bertulang di atas ranjang ….

Namaku Tyson, seorang mahasiswa baru.

Pelatihan ospek baru saja selesai kemarin. Setelah hampir setengah bulan menahan rindu, pacarku langsung tak sabar mengajakku masuk ke asrama putri.

Dengan bantuan dia dan teman asramanya yang kompak membantuku bersembunyi, aku berhasil lolos dari pemeriksaan ibu penjaga asrama dan bermalam di sana.

“Hei nakal, aku sudah menginginkannya ….”

Begitu lampu asrama dipadamkan, pacarku langsung menarik tanganku dan menyelipkannya ke dalam dasternya, lalu menciumku penuh hasrat.

Aku meremas bokong kecilnya dan berkata, “Mereka masih belum tidur.”

“Jangan pikir aku nggak tahu ….”

Dia menggeliat manja di pelukanku, pinggangnya yang ramping melenggok lincah seperti ular. Lalu satu kakinya naik melingkari pinggangku. “Setiap kali kamu buat aku puas setengah mampus, bukannya itu sengaja biar mereka mendengar … kalau kamu lagi bercinta denganku ….”

Kata-kata terakhir itu dia bisikkan di telingaku, sambil menggigitnya pelan.

“Dasar genit! Kamu sudah begitu menginginkannya?”

Begitu lidahnya yang basah menyentuhku, gairahku langsung membuncah. Aku langsung menarik dasternya, mengangkat kedua tangannya ke atas dan menekannya ke kasur dengan satu tangan, lalu menindihnya dari atas.

“Iya … aku memang genit … bukannya kamu memang suka yang genit begini?” ujarnya sambil menggoyangkan pinggulnya, terus menggoda, “Aku cukup genit nggak malam ini? Hmm?”

“Genit! Genit sekali!”

Akhirnya, aku tak tahan lagi. Aku menekannya dari belakang, kedua tanganku menggenggam pinggang rampingnya, lalu menungganginya seperti kuda liar.

Namun, tiba-tiba, aku melihat Sella, gadis yang tidur di seberang bergerak sedikit.

Dia mengintip?

Aku melirik diam-diam ke arahnya dan jelas melihat dadanya naik turun cepat karena napasnya yang terengah-engah. Mulutnya sedikit terbuka, pipinya memerah, tatapan matanya menatap ke arahku, tangannya masuk ke celana tidur sambil bergerak pelan.

Tatapan kami berpapasan, awalnya aku kaget, tapi kemudian malah jadi makin terangsang.

Sella kelihatannya polos dan pendiam, tapi siapa sangka ternyata dia perempuan yang penuh kejutan.

Sambil menonton kami begituan, dia malah asik memuaskan dirinya sendiri.

Aku tak peduli pacarku sadar atau tidak soal Sella yang mengintip. Aku langsung mengangkat kaki pacarku dan menyibaknya, lalu seperti kuda liar yang lepas kendali, aku kembali menindih dan mengguncangnya tanpa ampun.

“Ahh … aku nggak kuat lagi … ampuni aku ….”

Suaranya makin serak, bercampur isak dan akhirnya dia benar-benar lemas terkapar di ranjang.

Keesokan paginya, langit baru saja terang, aku sudah ditarik dari ranjang oleh ibu penjaga asrama.

Setelah dimarahi habis-habisan dan keluar dari kantor kaprodi, jam makan siang pun sudah lewat.

Yang paling menyiksa, aku seharian belum buang air kecil, rasanya kandung kemihku sudah mau meledak.

Aku langsung lari ke kamar mandi di gedung administrasi.

Namun, saat sampai di depan kamar mandi pria, kulihat ada papan bertuliskan,

[Sedang dalam perbaikan, mohon pengertiannya.]

Aku menoleh, lorong sepi tak ada orang. Terpaksa, aku harus masuk ke kamar mandi wanita.

Namun, tak kusangka, begitu kubuka bilik paling dalam, ada seorang gadis mungil yang baru saja selesai buang air kecil. Celananya masih melorot sampai ke lutut dan dia sedang menunduk hendak menarik celana dalamnya.

Dan gadis itu … ternyata Sella.

Mungkin sama denganku, dia juga terkejut dan terdiam di tempat, bahkan lupa menarik celana dalam, hanya bengong selama belasan detik.

“Tap tap tap.”

Saat itu juga, terdengar langkah kaki cepat dari luar.

Tanpa pikir panjang, aku langsung melangkah masuk ke dalam bilik sempit itu, tubuhku pun menempel erat dengan tubuh Sella.
Déplier
Chapitre suivant
Télécharger

Latest chapter

Plus de chapitres

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Commentaires

Pas de commentaire
8
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status