Share

Bab 2 Bertemu Sang Mantan

Auteur: Misya Lively
last update Dernière mise à jour: 2025-02-25 15:02:44

Cora menatap di kejauhan sebuah mobil Mercedes Benz berwarna hitam keluaran terbaru.

Ia dan Tiara—sahabatnya, sedang berada di lobi gedung Renowed Innovation Corp., menunggu CEO perusahaan itu turun.

Tiara mendapat informasi jika CEO itu akan turun dari kantornya sesaat lagi. Itu sebabnya, ia dan Tiara menunggu di lobi itu.

“Kamu yakin ingin melakukan ini?” Tiara bertanya dengan nada serius.

“Ya, aku harus melakukan ini kalau aku ingin mengikuti kompetisi itu,” jawab Cora sambil menoleh dan memberi temannya itu tatapan penuh arti.

Melihat tekad dan keinginan yang kuat dari sahabatnya itu, Tiara mengangguk. “Baiklah. Aku harap kamu tahu apa yang kamu lakukan.”

Cora tidak menjawab. Sesungguhnya ia tidak tahu apakah menemui pria ini adalah langkah terbaik. Namun hanya itu satu-satunya cara agar ia bisa ikut serta dalam kompetisi yang akan digelar kurang dari dua bulan lagi.

“Cora!” Tiara menepuk lengan Cora dan menunjuk satu arah.

Tepukan itu membuat Cora menoleh dan mengikuti arah yang ditunjuk.

Di ujung lobi, ia melihat dua orang pria berpakaian parlente baru saja keluar dari Lift.

“Yang mana dia?” tanya Cora sambil memicingkan matanya mencoba memperjelas pengelihatannya. Dari tempatnya duduk, ia hanya bisa melihat wajah salah satu dari mereka.

“Yang berjas navy itu CEO yang kamu cari. Yang jas hitam adalah asisten pribadinya, Heri,” terang Tiara dengan cepat.

“Ini kesempatanmu, aku harap kamu berhasil!” Tiara menatap sahabatnya itu dari samping.

Cora menganggguk. Ia menarik nafas panjang sebelum beranjak berdiri dan berjalan menuju kedua pria itu. Tekadnya sudah bulat. Ia harus berbicara dengan CEO itu!

“Pak Reno!” panggil Cora sambil ia berjalan cepat, berusaha mensejajari pria itu.

“Maaf, Bapak sedang sibuk,” ujar Heri—asisten pria itu sambil menoleh dan memperlambat langkahnya. Ia bergerak mendekati Cora untuk menghalanginya mendekat.

“Tidak, ada yang perlu saya bicarakan dengannya. Sebentar saja, ini penting,” pinta Cora pada asisten itu sambil terus berjalan. Kedua matanya terus mengikuti sosok pria yang ingin ditemuinya.

“Nona! Bukankah sudah saya bilang, Bapak sedang sibuk?!” tegas Heri dengan nada kesal. Dia bahkan berbalik badan dan berhenti tepat di depan Cora.

Cora terpaksa menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba untuk menghindari tabrakan yang hampir saja terjadi.

“Tolong beri saya kesempatan. Saya perlu berbicara dengannya! Ini penting!” Cora bersikeras. Ini mungkin kesempatan satu-satunya, karena CEO itu sangat sulit ditemui. Bagaimana pun kali ini ia harus bertemu dengannya!

Dari ujung matanya, ia melihat CEO itu terus berjalan, dan ia tidak bisa membiarkan pria itu pergi begitu saja.

Cora berusaha melewati Heri sambil memanggil nama pria itu. “Pak Reno! Pak, saya ingin bicara dengan Bapak, sebentar saja!”

Karena panik dan khawatir tidak bisa bertemu, Cora berteriak dengan lantang, tidak peduli orang di sekitar mereka memperhatikannya.

“Sekuriti!”

Melihat kelakuan nekad perempuan yang tidka dikenalnya, Heri dengan segera memanggil sekuriti. Tidak mungkin ia membiarkan orang tidak dikenal mendekati bosnya begitu saja!

Serta-merta dua orang sekuriti datang menghalangi Cora. “Nona, berhenti! Anda yidak bisa menemui Pak Reno!”

“Lepaskan! Saya hanya ingin berbicara dengannya!” Cora bersikukuh ingin menemui.

Mendengar keributan di belakangnya, CEO itu berhenti berjalan dan ia memutar tubuhnya untuk melihat apa yang terjadi.

Pada saat itulah ia dan Cora saling beradu tatap.

“A-apa?” Cora begitu terkejut saat melihat wajah CEO yang ia cari. Wajah itu mirip sekali dengan orang yang pernah dikenalnya dulu!

“Re-Reno?” ucap Cora dengan terbata-bata, masih tidak percaya dengan pengelihatannya.

Apakah ia tidak salah lihat? Apakah dia Reno yang sama?

CEO itu terdiam menatap Cora. Tidak tampak banyak perubahan di wajahnya kecuali pancaran mata dan kerutan kecil yang samar di keningnya.

“Bawa dia pergi, dan jangan ijinkan dia masuk tanpa keperluan yang jelas!” perintah Heri pada dua orang sekuriti yang memegangi Cora.

“Siap!” jawab kedua sekuriti itu. Mereka berdua lalu menarik Cora. “Ayo, Nona!”

Awalnya Cora tidak melawan. Ia masih terkejut melihat wajah CEO itu. Sehingga saat kedua sekuriti menariknya, ia tidak berkutik sampai ia tersadar dan teringat pada tujuannya datang menemui CEO Renowed Innovation itu.

“Reno? Reno! Aku ingin bicara denganmu!” seru Cora dengan menatap Reno penuh harap.

“Tunggu! Lepaskan dia!” seru Reno tiba-tiba. Matanya menatap kedua sekuriti, sehingga mereka segera melepaskan pegangannya dan mundur.

Tanpa mengalihkan pandangannya, Reno berjalan mendekat dan berhenti di depan Cora. Ia mendengus pelan saat jarak mereka hanya tinggal beberapa puluh centi saja.

“Cora…” ucapnya sembari menggelengkan kepala, tidak percaya bertemu kembali dengannya.

Cora menahan nafasnya dan berusaha menutupi rasa sungkan di hatinya. Ia pun tidak menyangka Reno yang memimpin perusahaan besar di kota mereka adalah orang yang sama yang pernah menjadi kekasih hatinya saat kuliah dulu.

Cora menelan ludah dengan perasaan tidak menentu kala lirikan matanya bertemu tatapan mata hitam Reno yang membuatnya serba salah.

Lidahnya terasa kelu. Semua kalimat yang sudah tersusun rapi dengan rapi di benaknya, seakan hilang begitu saja.

“Maaf Bos, apa Bos mengenalnya?” Heri yang merasa heran bertanya sambil melirik Cora.

Reno tersenyum miring. “Tentu. Biarkan Nona Cora bicara,” jawabnya sambil menatap Cora.

“Apa yang ingin kamu bicarakan?” Pertanyaan ini ia tujukan untuk Cora.

Cora menoleh ke kanan dan kiri. Tidak mungkin mereka berbicara di sana. Apalagi semua orang yang ada di lobi itu sedang memperhatikan mereka.

“Bisa kita bicara di tempat lain?” pinta Cora dengan tatapan penuh harap.

Reno melirik jam tangannya.

“Aku tidak punya banyak waktu. Ikut aku!” ujar Reno sambil ia berbalik badan dan lanjut berjalan.

Cora mengikuti Reno berjalan dan mau tidak mau ikut masuk ke dalam mobil Mercedes Benz pria itu.

Ia dengan canggung duduk di ujung kursi, memberi jarak antara mereka. Sementara, Reno duduk santai dengan kaki bersilang. Satu sikunya bertumpu pada sisi mobil sehingga ia bisa memegang dagunya dengan wajah menghadap ke depan.

“Berapa lama?” ucap Reno tiba-tiba sambil matanya menatap ke depan.

Cora berdeham sebelum ia menjawab dengan pelan, “Enam…”

Reno terkekeh sinis. “Enam tahun tanpa kabar, dan tiba-tiba kamu datang mencariku,” ucapnya dengan nada menyindir.

Cora menarik nafas dalam mendengar apa yang Reno katakan padanya. Tidak ada yang bisa ia komentari perihal itu. Itulah yang memang terjadi.

“Apa yang membuatmu datang menemuiku?” Reno akhirnya menoleh dan memperhatikan Cora yang duduk dengan canggung.

Cora membuka tasnya dan memberikan Reno beberapa buah kertas.

Reno meliriknya sebelum menerima kertas-kertas itu dan memperhatikan apa yang ada di sana.

“Apa ini?” tanyanya sambil melihat satu demi satu sketsa buatan tangan—satu seri perhiasan dengan ornamen berbentuk bunga tulip berwarna merah. Liontin, anting, gelang, cincin dan juga bros.

“Passionate Love,” jawab Cora sambil ia memutar tubuhnya sedikit ke arah Reno.

Reno tersenyum miring dengan kedua mata yang berkilat mencemooh. “Lama tidak bertemu dan kamu tiba-tiba datang untuk merayuku?”

Cora tidak bergeming. Ia tidak merespon sarkasme Reno yang terdengar seperti kalimat menggoda itu. Sebaliknya, raut wajahnya serius dengan tatapan yang menyimpan tekad.

“Ini adalah karyaku yang ingin aku tampilkan dalam International Jewelry Design. Dan aku ingin kamu mensponsoriku.”

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 76 Untukmu

    “2 Miliar untuk Nona muda yang ada di belakang. Apakah ada yang ingin menambahkan?” juru lelang kembali bertanya di depan podium sambil matanya menyapu ruangan itu.2 miliar! Umpat Janet dengan kesal.Ia lalu menoleh ke belakang dan menatap perempuan yang menawar kalung itu dengan tajam.Siapa dia? Berani benar menawar kalungku!Rupanya Laura juga sudah memperhatikan Janeta sejak Janeta ikut menawar. Ia pun menatap balik perempuan itu seakan menantangnya, jika dia berani untuk menawar lagi!Janeta sangat kesal. “2 miliar… satu …dua…” juru lelang sudah mulai berhitung. “2,1!” Akhirnya Janeta mengacungkan papan bid-nya.Ia tidak punya pilihan lain. Ia harus mendapatkan perhatian Reno. Untuk itu ia hanya bisa menawar dengan nominal yang tidak terlalu banyak, berharap perempuan di belakang sana menyerah.Tetapi Laura adalah Laura. Ia kembali mengangkat papan bid-nya. “3 miliar!”Semua hadirin terkesiap. 3 miliar untuk sebuah kalung Putri Xi!Reno dan Cora menoleh ke arah Laura dan melih

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 75 Godaan Wanita

    Raut wajah Janet langsung berubah. Ia tentu bisa saja membuat kalung yang mirip seperti itu. Menjiplaknya agar mirip seperti itu. Tetapi, tetap saja nilainya tidak akan pernah sama. Kalung itu dibuat di abad ke 19 dan pernah dikenakan oleh seorang putri kerajaan! Apalagi jenis berlian yang ada pada kalung itu pastilah akan berbeda. Apakah Eric tidak memahami itu? Kenapa dia pelit sekali?“Ya sudah, kalau kamu tidak mau membelikan…” gerutu Janet dengan kesal. Tepat saat itu, Juru lelang mulai membuka penawaran kalung itu. “Saya bukan penawaran kalung putri Xi ini dengan 1 miliiar. Adakah yang ingin menambahkan?” “1,1.”“1,2.”Sedikit demi sedikit beberapa orang mulai menawar.Janet pun tidak mau kalah. Ia mengangkat papan lelangnya dan berteriak, “1,4!”Eric menoleh ke arahnya, dan begitu pula Reno dan Cora.Reno dan Cora tidak menyangka jika Janet akan menawar dalam lelang itu. Kenapa bukan Eric yang melakukannya?Sementara itu, Janet tersipu dan hatinya berbunga-bunga saat Reno m

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 74 Panas

    Semua yang ada di ballroom itu sontak menoleh ke arah Reno. Apalagi nominal penawarannya yang disebutkannya naik dengan tajam. “Reno, apa yang kamu lakukan?” Cora menatap pria di sampingnya itu. “Aku menawar rumah itu, Wifey,” jawab Reno sambil tersenyum menggoda. “Untuk apa?” Cora ingin tahu kenapa tiba-tiba saja Reno tertarik menawarnya. “Rumah itu bagus, dan banyak barang antik di dalamnya. Jadi, kenapa tidak? Lagipula, kita tidak bisa membiarkan orang lain mendapatkannya, bukan begitu?” Reno menatap Cora, sambil memberinya senyuman penuh arti. Meskipun Reno tidak mengatakannya secara gamblang, namun Cora merasa Reno melakukannya untuknya. Untuk Anjani, dan mungkin juga Untuk Adrian. “Kamu yakin? Kamu tidak harus melakukannya…” Cora tidak ingin Reno menyesal nantinya karena telah mengeluarkan uang banyak untuk rumah itu. “Sangat yakin!” jawab Reno dengan meyakinkan. “Bapak Reno menawar 5 Miliar. Apakah ada yang ingin menambahkan?” Terdengar juru lelang bertanya. Ruangan

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 73 The Adrian’s

    Acara malam amal itu berlangsung dengan meriah. Setelah sambutan dari pejabat terkait dan makan malam yang dihibur oleh salah satu band ternama ibukota, acara dilanjut dengan pelelangan barang-barang yang disumbangkan oleh orang-orang terpandang di Fragrant Harbour. Selain menyumbangkan uang, pelelangan barang-barang berharga ini juga di tunggu-tunggu oleh para tamu undangan. Kegiatan pelelangan amal yang bekerjasama dengan balai lelang ternama di kota mereka, menghadirkan barang-barang yang cukup menarik minat khalayak. Terlebih hasil pelelangan itu akan disumbangkan sepenuhnya untuk kegiatan amal di Fragrant Harbour. 10 barang telah di lelang terlebih dahulu dan hasilnya telah berhasil menambah jumlah dana dalam malam amal itu. Hanya tinggal tersisa 3 macam barang yang mempunyai nilai taksiran tertinggi malam itu. Cora dan Reno duduk di head table bersama dengan gubernur dan istrinya, wakil gubernur dan istri, lalu Eric dan Janet, serta Ibu Zara, ketua Jewellery Confederation

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 72 Rencana Laura

    Mendengar nada bicara Laura yang tidak ramah itu, Sofyan mengerti mengapa Laura kesal padanya. Namun ia pun tidak menyangka Reno akan membawa Cora dan bahkan mengenalkannya pada semua orang sebagai istri!Dan sekarang, ia harus memutar otak bagaimana membuat Laura tidak menyerah begitu saja. Karena ia pun tidak bisa membiarkan Cora menang!Sofyan tidak bisa membiarkan hubungan Cora dan Reno terus berjalan dan akhirnya menjadi pasangan suami-istri yang sesungguhnya. Karena dengan mereka berdua bersama, ia akan bertambah sulit untuk menyetir Reno. Sofyan tahu persis bahwa Cora—disadari atau tidak oleh Reno—berpengaruh besar dalam diri putranya itu.Itu sebabnya Ia berusaha keras untuk memisahkan mereka saat mereka berpacaran dulu. Ia kehilangan kendali atas putranya itu karena kehadiran Cora dalam hidup Reno!Entah apa yang dilihat Reno dalam diri perempuan yatim piatu itu, tetapi dia telah membuat Reno berpaling darinya. Putranya itu mulai memberontak dan dengan berani membantah apa y

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 71 The Reason

    “Tentu Gubernur,” jawab Reno sambil mengangguk sopan dan tersenyum pada Anton.Walaupun ia setuju mengakhiri permasalahan itu, namun Reno tahu, masalah ini tidak akan berakhir di sini begitu saja. Akan ada episode lain, di mana Eric akan membuat ulah. Dan ia akan bersiap-siap untuk itu.Di genggamnya tangan Cora, mengajaknya berjalan menuju meja yang sudah disediakan untuk mereka.Sementara itu di sudut ruangan, Laura dan Popi—teman Laura yang kerap menemaninya, melihat kejadian itu.Laura tidak mengerti dengan pasti apa yang terjadi antara Reno dan Eric Wijaya sehingga keduanya tampak saling bermusuhan.Ia pun tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka perdebatkan karena kedua orang itu berada dalam circle “orang-orang paling berpengaruh” di Fragrant Harbour. Dan Laura tidak cukup berani untuk mendekat atau pun mencari tahu.Akan tetapi satu hal yang membuatnya sangat geram, yaitu kehadiran perempuan yang dibencinya di samping Reno.Sedang apa dia di sini? Dan bukankah Sofyan

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status