Share

Kesetiaan Yang Dikhianati
Kesetiaan Yang Dikhianati
Author: Jessica Rica

Bab 1

Author: Jessica Rica
Setelah kali ke sembilan puluh sembilan itu, terdengar kabar bahwa Elvy hamil, sekaligus diumumkan tanggal pertunangan mereka.

Putriku melihat itu, lalu dengan ragu bertanya padaku, “Ibu, kok ada nama ayah di sini?”

Aku tersenyum paksa, lalu merapikan kembali kepangan rambutnya yang berantakan.

“Ayah akan menikah dengan orang yang dia cintai dan ibu juga harus membawamu pulang.”

David tidak tahu, aku sama sekali tak pernah peduli surat pernikahan itu.

Hari ini, David mengajakku makan.

Rapatnya belum selesai, aku lebih dulu tiba di ruang VIP yang sudah dipesan.

Sambil menunggu, aku membuka ponsel, memeriksa ulang tiket pulang. Tepat musim liburan, jadi penerbangan terdekat pun baru ada sepuluh hari lagi.

Sepuluh hari lagi, tepat di hari ulang tahunku.

Juga bertepatan dengan tanggal pertunangan David dan Elvy.

Kebetulan sekali, aku tak akan mengganggu di hari kebahagiaannya.

Tiba-tiba, David mendorong pintu masuk.

Aku reflek mematikan layar ponsel.

Ruangannya cukup besar, tapi dia justru memilih duduk di sampingku dan menggenggam tanganku dengan akrab.

Seketika, aku seolah kembali ke sembilan tahun lalu, di hari kami menikah diam-diam.

Malam itu, dia memanjat jendela masuk ke kamarku, menggenggam tanganku, lalu dengan hati-hati mengecupnya.

David yang masih muda begitu polos. Dengan suara bergetar, dia berjanji akan menemaniku seumur hidup.

Namun kini, di jarinya jelas melingkar sebuah cincin.

Aku mengenali merek itu, David hanya boleh memiliki sepasang cincin itu seumur hidupnya.

Begitu tak sabarnya ingin terikat dengan Elvy?

Permukaan cincin yang berkilau memantulkan cahaya lampu restoran, menusuk mataku hingga terasa perih.

Mungkin menyadari tatapanku, David pun tersenyum canggung dan buru-buru melepas cincin itu.

“Maaf… aku lupa melepaskannya.”

Raut wajahku tetap tenang, tanpa gelombang emosi, “Kenapa harus dilepas? Itu memang punyamu.”

David tertegun sejenak. Belum sempat bicara, ponselnya pun berdering. Dia mengangkatnya dan tak lama kemudian, raut wajahnya berubah muram.

“Ditabrak dari belakang? Nggak parah katamu? Apa kata dokter? Tunggu aku! Aku ke sana sekarang!”

Setelah menutup telepon, dia menatapku dengan wajah penuh keraguan.

“Elvy ditabrak dari belakang saat menyetir, aku harus pergi melihatnya. Kamu juga tahu, dia sedang hamil, perlu dijaga. Kamu makan sendiri saja dulu, nanti biar aku gantikan lagi kencan ini, ya?”

Tiba-tiba, aku merasa semuanya begitu membosankan.

Aku pun merapikan tas, lalu berdiri, “Aku juga ada urusan mendadak, jadi pergi dulu.”

David buru-buru menahan lenganku, “Kamu mengambek lagi? Lily, coba lebih pengertian sedikit, sebentar lagi semua ini akan berakhir!”

Aku tak menjawab, hanya melepaskan genggamannya dan melangkah menuju pintu.

“Lily! Lily! Tunggu!”

Aku menarik napas panjang, lalu menoleh padanya, “David, aku benaran buru-buru.”

“Aku sudah nggak sanggup menunggu lagi.”

Sudah cukup, David.

Aku melangkah cepat keluar ke jalanan, mendongakkan kepala, menelan kembali butiran air mata yang hampir tak terlihat.

David, sepuluh hari lagi. Saat itu kita benar-benar akan berjalan di jalannya masing-masing.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kesetiaan Yang Dikhianati   Bab 11

    Mendengar kabar tentang David, wajahku dan Stella langsung sama-sama memuram.Tidak heran ibu dan anak, bahkan saat cemberut pun begitu mirip.Aku berdiri tanpa berkata apa-apa, lalu pelan-pelan mengganti pakaian.David bisa menemukanku, itu bukan hal yang mengejutkan.Hanya saja, dia datang terlalu cepat, sampai-sampai aku belum sempat menyiapkan diri.Aku menarik napas panjang, lalu membuka pintu rumah.Aku belum sempat menyusun kata-kata, suara bisikan tetangga sudah terdengar.“Eh, bukannya itu Pak David yang lagi ramai dibicarakan di internet itu?”“Iya iya, aku juga dengar beritanya. Katanya demi menikah sama yang sekarang, dia tega meninggalkan pacar yang sudah berpacaran sembilan tahun dengannya. Eh, sekarang malah dibatalkan begitu saja.”“Benar-benar nggak mengerti apa maunya!”Aku jelas bisa mendengar dan tentu saja David juga dengar.Seketika, wajahnya menegang dan membentak, “Omong kosong apaan?! Kalian pikir kalian siapa? Berani-beraninya membicarakan aku?!”Orang-orang p

  • Kesetiaan Yang Dikhianati   Bab 10

    Di sisi lain, begitu turun dari pesawat, tiba-tiba aku merasa agak ragu.Dulu, saat orang tua tahu aku berpacaran dengan David, mereka tidak setuju sama sekali.Alasannya jelas, keluarga besar David pasti tidak akan menerima tradisi nikah tanpa ikatan resmi di keluarga kami.Namun, tradisi itu kami jalanin bertahun-tahun.Cinta, tidak bisa hanya diikat dengan selembar surat nikah.Seperti ayah dan ibuku.Tanpa surat nikah pun, mereka tetap saling mencintai seumur hidup.Namun, karena melihat tekadku yang begitu kuat, akhirnya mereka tetap menyambut David dengan hangat, lalu mengangguk dan merelakanku pergi dari rumah.Rumahku ada di daerah pesisir, ada sebuah pantai yang selalu jadi jalan pulangku.Aku dan Stella berjalan pelan di sepanjang pantai, lalu bertemu dengan guru wali kelas saat SD.Rambutnya sudah memutih, tapi wajahnya tetap segar bercahaya. Dia tersenyum padaku, bilang sudah lama tak berjumpa dan menyambutku kepulanganku.Iya, rumah seindah ini dan kota sebaik ini.Kenapa

  • Kesetiaan Yang Dikhianati   Bab 9

    David berdeham pelan, dalam kepalanya mulai membayangkan bagaimana pertemuannya denganku nanti.Aku pasti akan menangis sambil berlari ke pelukannya, sementara dia akan pura-pura serius menegurku.Jangan pernah mengambek seperti ini lagi, apa susahnya sih bicara baik-baik?Lalu, dia akan mendengar permintaan maafku dan akhirnya dengan sikap penuh pengertian, dia akan memberiku sebuah ciuman.Namun, saat David membuka pintu, yang menyambutnya bukanlah orang yang dia rindukan sepanjang hari itu, melainkan Elvy.Seketika, wajahnya langsung memuram.Elvy seolah tidak menyadari perubahan ekspresinya, malah dengan mesra mendekat dan menggandeng lengannya.“Aku tahu kamu pasti akan berubah pikiran.”“Urusan menikah bukan hal main-main, mana mungkin dibatalkan begitu saja.”Wajahnya penuh semangat, sambil menarik David masuk ke rumah.“Lihat, aku sudah menyuruh orang membuang semua barang si jalang itu, nggak kusisakan sedikit pun.”“Dia sudah memperlakukanmu begitu, biar saja dia pergi tanpa

  • Kesetiaan Yang Dikhianati   Bab 8

    Pada akhirnya, dia pulang dengan tangan hampa.Bagaimanapun, meski keluarganya kaya raya dan berkuasa, mereka juga tak mungkin memaksa maskapai penerbangan untuk membatalkan pesawat yang sudah tiba, lalu menyeret semua penumpangnya kembali naik dan terbang kembali.David merebahkan diri di kursi kantornya, lalu membuka riwayat pesan antara kami. Dia menelusuri satu per satu dari awal, tanpa melewatkan detail sekecil apapun.Dalam obrolan lama, ada kirimanku tentang tingkah lucu Stella sehari-hari, juga ada foto-foto senja yang pernah kufoto dari depan jendela besar di rumah untuk kubagikan padanya.David menelusuri obrolan itu dengan penuh perhatian, ujung bibirnya tanpa sadar terangkat.Seolah-olah dirinya kembali ke masa itu lagi.Namun, sejak kemunculan Elvy, obrolan kami jadi hambar dan membosankan.Aku tidak lagi mengirim ocehan-ocehan kecil yang tampak tidak penting, sementara balasannya pun berubah dari kalimat panjang menjadi sekedar, “oh”, “iya”.Bahkan pesan terakhir adalah s

  • Kesetiaan Yang Dikhianati   Bab 7

    [David, jangan pernah menemuiku lagi.]Aku meletakkan ponsel dan menertawakan diri sendiri.Awal mula hubunganku dengan David begitu romantis, tapi malah berakhir berantakan.Mungkin memang sejak awal, dua orang dengan pandangan hidup yang berbeda tak seharusnya berjalan bersama dan sekarang, sudah saatnya aku kembali ke jalanku sendiri.David tak membalas pesanku.Mungkin dia hanya mengira aku sedang mengambek.Ada bagusnya, jadi aku tak perlu buang tenaga terikat dengan mereka.Aku pun memejamkan mata, membiarkan diriku perlahan larut dalam mimpi.Besok, saat David membaca pesanku, seharusnya aku dan Stella sudah di atas pesawat.Sementara itu, David yang melihat pesan itu hanya terpaku beberapa detik, lalu mendadak menendang meja di ruang tamu hingga terbalik.Dia langsung menelepon sopir, hampir kehilangan akal sambil berteriak, “Antar aku ke bandara sekarang juga!”Sopir tampak ragu dan berkata, “Pak David, bukankah hari ini jadwalnya menemani nyonya periksa kandungan….”“Nyonya a

  • Kesetiaan Yang Dikhianati   Bab 6

    Tiba-tiba, sekeliling menjadi sunyi, semua orang terkejut sampai tak bisa berkata-kata. Mereka berpikir, berani-beraninya wanita aneh ini menantang putra mahkota ini, benar-benar cari mati.Sementara David hanya menutup luka di keningnya dan bibirnya terkatup erat.Elvy panik, sambil menopang perutnya, dia melototiku, tak peduli dengan citra anggunnya, lalu mengibaskan tangan dan berteriak, “Beraninya kamu! Bisa-bisanya memukul David?! Cepat! Hajar dia!”Para pengawal langsung serempak menyerbu, memukul dan menendangku.Aku berusaha melawan, tapi tubuh perempuan tak mungkin bisa menahan serangan beberapa pria kekar. Aku ditekan terungkup di lantai, hanya bisa meringkuk erat melindungi bagian tubuh yang vital.Stella menjerit, lalu menangis keras sambil berlari ke arahku. Dia mencoba menahan hujan pukulan itu dengan tubuh mungilnya.Aku memanggil namanya dengan lemah, tapi tak punya tenaga untuk mendorongnya. Aku hanya bisa memaksa menggulingkan badan, menutupi tubuh kecilnya dengan tu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status