Share

Bab 53

Aku tertegun. Mencerna setiap tanya yang keluar dari mulut Tuan Raihan. Sepertinya lelaki di sebelahku ini begitu antusias ingin mengetahui hal ini. Namun, jangankan Tuan Raihan. Aku saja yang menjalaninya sulit untuk menjawab.

"Kok, diam?" Tuan Raihan protes melihatku hanya membisu.

"Saya bingung harus menjawab apa, Tuan. Sampai detik ini saja saya tidak tau bagaimana kabarnya dia. Apakah dia masih mengingat saya atau tidak? Atau mungkin, baginya, janji kami dulu hanya sebatas janji sepasang anak kecil yang belum mengerti apa-apa. Saya serahkan saja semuanya pada takdir. Bisa kembali dipertemukan lagi sangat bersyukur. Tidak pun tidak apa-apa. Yang pasti, saya akan selalu mengingat kebaikan-kebaikan yang dia lakukan untuk saya. Saya juga akan selalu mendoakan agar dia selalu sehat di manapun berada." Aku menjawab dengan panjang lebar.

"Apa ... kamu menyukainya?" Tuan Raihan bertanya dengan ragu. Aku langsung menoleh mendengar pertanyaannya.

"Apa maksud, Tuan? Dulu kami masih begitu p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status