Share

kukira kau rumah

happy reading jangan lupa kasih luvđź’–

“raisa” ucapku, raisa masih betah di kamar meskipun aku sudah pulang, ia selalu sibuk dengan ponselnya hanya gelak tawa yang aku dengar. Bukan karna mengobrol denganku tapi ia tertawa karna melihat ponsel pintarnya.

“ oiya hampir lupa, tadi ada yang kesini nyariin ayah, raisa bilang nggak ada terus nyariin ibu?”

“ siapa, raisa kenal?” ia menggeleng.

“katanya mau kesini kalau ibu pulang” ucapnya lagi.

Aku tak pernah membuat janji dengan siapapun apa lagi laki-laki, kalaupun teman mas damar bukannya mereka tahu kalau mas damar sudah menikah lagi dan tk tinggal disini.

Aku sudah selesai sholat magrib dan membaca belembar mushaf alquran, raisa lebih dulu makan, ia lebih suka memesan dari pada yang aku masak, mas damar menghujaninya uang.

Aku mengunyah satu suap capcay, buk soraya selalu membawakan sayur yang aku masak sebagian untukku. Suapan terakhir lalu aku meminum air putih. Membawa piring kotor kedapur untuk langsung mencuci.

“Tok tok” aku segera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status