Share

sepuluh

Bab 10

Damar

Kehidupan yang berbeda jauh dengan yang aku jalani dulu tak ada aktivitas pagi yang begitu menyibukkan. Aruna selalu meminum kopi dan duduk santai di ruang santai Tak ada riuh aktivitas memasak atau keriwehan lain. Hanya hening di pagi hari di rumah besar aruna.

“ ternyata kita aja nggak cukup mas” aku yang mendekat mencium bahunya kini mendongakkan kepalaku.

“ aku nggak mau hamil diusiaku yang segini mas” perlahan aku melepasakan tangan yang aku lingkarkan pada pinggangnya.

“ kamu bisa menjemput raisa, mengajaknya tinggal bersama kita disini, pasti menyenangkan punya anak perempuan yang sudah besar”

" tak perlu mendengarkan orang lain, aku kamu cukup. lagi pula tak semudah yang kita fikirkan raisa, tetep memilih hidup bersama ibunya meski kehidupanya kekurangan. Belum lagi rasa bencinya padaku belum hilang” Aruna juga tahu bagaimana raisa tak bersemangat saat liburan bersamanya.

“ kamu ini ayahnya, kamu punya hak atas dia” aruna bicara penuh penekan.

" lagi pul
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status