Share

Bab 14

Baru saja aku hendak memejamkan mata ini, terdengar suara pintu di ketuk oleh seseorang dan memanggil namaku, dan aku sangat mengenali suara ini. Aku menutup telingaku dengan bantal dan memilih tak menghiraukannya.

Tak berapa lama pintu yang terkunci itu di buka dari luar, siapa lagi kalau bukan Mas Yudi. Aku masih belum terlelap, sekelebat terbayang kembali semua kejadian hari ini, yang membuatku muak.

"Sin! Buka pintunya, Mas tau kamu belum tidur, kita perlu bicara, Sin!"

Terdengar suara Mas Yudi di balik pintu kamar, sesekali mengetuk pelan pintu kamar ini.

"Sin! Buka pintunya! Kita harus bicara!" ucapnya lagi. Aku masih betah berdiam di sini, tak sepatah katapun keluar dari mulutku untuk menyahutinya.

"Sintya!" Kali ini ia memanggil dengan sedikit keras.

"Sintya Mas mohon, buka pintunya!"

Lama-lama aku pening juga mendengar suaranya yang berisik.

Aku menghela napas panjang dan bangkit untuk membuka pintu.

"Ada apa lagi sih, Mas!" cetusku setelah pintu kubuka dengan kasar.

"Sin,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
perempuan tolol kayak kamu i gin membalaskan rasa sakit hati???
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status