Share

Bab 57

"Rizki di sini aja dulu ya sama Mamah sama Bulek, Mbah mau bicara sama Ayah," titah Ayah pada cucunya yang secara otomatis juga berlaku padaku dan Nuri agar tidak ke depan dulu.

Tempe sudah matang, aku segera mengangkatnya dan mematikan kompor.

"Rizki di sini aja dulu sama Bulek Nuri ya! Nuri, Mbak ke depan dulu ya! Tolong temani Rizki," ucapku, Nuri mengangguk paham.

Dengan langkah cepat aku menyusul Ayah yang sudah lebih dulu di depan.

"A–Ayah!" ucap Mas Yudi dengan ekspresi kaget saat Ayah membuka pintu depan, langkahku terhenti di ambang pintu antara ruang tamu dan ruang tengah.

"Ayah, kapan datang?" tanya Mas Yudi seraya berjalan mendekat bermaksud hendak meraih tangan Ayah. Wajahnya terlihat pucat.

Plak!

Namun, bukanya Ayah memberikan tangannya untuk di cium oleh menantunya, justru dengan cepat tangan itu mengayun dan mendarat di pipi kiri Mas Yudi. Wajahnya yang pias kini memerah karena tamparan yang cukup keras.

Mas Yudi tertunduk, mungkin ia menyadari apa sebab Ayah menamparn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Endah Ing
makan tuh nafsu... kamu berhadapan dgn qadarrullah yg salah yudi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status