Share

#3-kita

Ini tentang kita, kamu masih ingat ketika kamu sedang memperhatikan ku dari jauh, aku tahu dan aku sadar itu, aku hanya merasa biasa saja (mungkin karena aku belum pernah pacaran atau bagaimana aku tidak tahu). 

Kamu masih ingat, ketika kamu menawarkan tumpangan padaku, dengan nada bicara mu yang sopan dan sangat hati-hati, namun aku menolak nya karena kita baru kenal. 

Kamu masih ingat, ketika aku ikut memakai lipstik dan bedak karena memang pada saat itu aku sedang mengisi acara tarian Daerah (17 agustus biasanya pakai acara tarian Daerah untuk penutupan acara). Terus kamu bilang "kamu lebih cantik kalau ga pakai makeup"  Dan sejak saat itu, aku mendengarkan kata-katamu sampai sekarang. Banyak hal yang kita lalui meskipun ya begitulah, hanya hal-hal yang biasa saja namun berkesan sampai sekarang. 

Bel berbunyi untuk masuk kelas, sekarang jam pelajaran ketiga (kami memiliki empat mata pelajaran dalam sehari).

Sepersekian menit kami menunggu guru matematika namun tak kunjung datang, ketua kelas kami berinisiatif pergi dan bertanya ke guru piket (guru yang bertugas membunyikan bel dan hal lainnya yang bersangkutan dengan sekolah pada jam belajar, dan setiap harinya memiliki jadwal dan guru yang berbeda). Dia kembali membawa kabar gembira tentu nya, guru matematika tidak bisa hadir karena ada urusan mendadak dan harus pergi ke kota hari itu juga (senang nya bukan main, wkwkwkwk).

Seperti biasa kami, aku dan teman-teman ku pergi keluar untuk membeli makanan lagi (padahal baru saja selesai makan sudah mau makan lagi). Dan kami pun mulai menggosip dan mereka terus saja menggodaku agar aku mau pdkt dengan Arkan, dengan beribu cara dan jurus telah mereka keluarkan agar aku mau mengikuti saran dari mereka, tapi aku masih saja tidak ingin pdkt dengan Arkan, bukan karena apa, tapi memang aku belum ada rasa pada nya, lebih tepat nya tidak ada rasa (begitulah kira-kira). 

Aku sedang bersandar di dinding luar kelas, sembari menunggu bel pergantian les, sesekali aku melihat ke arah teman-teman ku dan tertawa melihat tingkah mereka yang tak ada habis nya, mulai dari saling mengejek dan kejar-kejaran, sambil sesekali memainkan permen yang ada di mulut ku, aku tidak menyadari bahwa Arkan dari tadi sedang memperhatikan ku dari samping, ternyata dia berdiri tepat disampingku. Ketika aku menoleh ke arah samping, dia sudah berdiri dan sedang menatap ku dengan senyuman manis nya, aku otomatis terkejut dan langsung mundur "astagaahh"  hanya itu yang keluar dari mulut ku, dan mataku masih tetap beradu pandang dengan matanya yang indah itu. 

Dia langsung tertawa dan menepuk dari nya "jadi kamu dari tadi ga sadar kalau aku disini?"  ucap nya padaku dengan nada menggombal khas laki-laki pada umumnya, aku masih dalam suasana kaget dan tidak bisa menjawab pertanyaan nya, dia tersenyum dan mengatakan "kamu masih tetap terlihat  cantik walaupun ekspresi mukanya gitu" Arkan pun berlalu pergi meninggalkan ku. (masih sempat yah dia ngucapin itu, padahal aku bahkan ga bisa ngejawab pertanyaan dari dia tadi). Yasudah lah, toh inikan hanya kebetulan saja, lebih tepatnya kebetulan yang di sengaja dan pastinya ini bukan "takdir". 

Aku ga pernah tahu kebetulan-kebetulan mana yang akan menjadi takdir perjalanan hidupku, pastinya aku akan berusaha untuk mencari kebetulan-kebetulan terbaik dari sisi yang terbaik. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status