Berjalan beriringan bersama kanjeng Putri Samudra entah kenapa membuat hati Bintang berdebar-debar. Sosok Putri Samudra bukan saja benar-benar cantik mempersona, tapi keanggunannyapun sangat luar biasa bagi Bintang, ditambah harum semerbak tubuhnya yang begitu memancing gairah Bintang sebagai seorang laki-laki.
Semakin jauh mengitari Istana Dasar Laut, semakin Bintang dibuat takjub dan heran. Kini Bintang baru menyadari kalau Istana Dasar Laut memang benar-benar ada. Saat ini Bintang merasa seperti didalam sebuah aquarium raksasa.
“Oh iya, apa kangmas ingin bertemu dengan Naga Manggala yang telah menolong kangmas”. ucap Putri Samudra tiba-tiba.
“Oh iya benar. Hamba ingin sekali bertemu dengannya” ucap Bintang cepat.
“Ayo ikuti hamba kangmas.”. ucap Putri Samudra lagi, Bintangpun berjalan mengikuti langkah sang putri yang mengarah ke taman belakang istana.
Begitu berada dibelakang istana, Putri Samudra terlihat me
“Sstttsshhh”. ular putih raksasa itu terlihat mendesis keras. “Gharrrmmm..”.Naga Manggalapun terlihat tak mau kalah, seolah-olah kedua binatang raksasa ini sudah siap untuk bertarung satu sama lain.Kanjeng Putri Samudra terlihat maju beberapa tindak kedepan.“Kiranya ada tamu yang tak diundang yang datang. Maaf kalau ananda tidak bisa menyambut bibi Dewi Laut”. ucap Putri Samudra lagi dengan ucapan lembut. Tapi ucapan Putri Samudra justru membuat Bintang terperanjat kaget.“Dewi Laut.”. gumam Bintang lagi. Tentu saja Bintang pernah mendengar nama Dewi Laut. Untuk mengetahuinya baca (GEROMBOLAN BAJAK LAUT PANJI TENGKORAK).“Tidak perlu basa basi Putri Samudra, kedatanganku kemari adalah untuk membawa Titisan Putra Bintang”. ucap Dewi Laut tegas tanpa basa basi.Putri Samudra hanya tersenyum sesaat seraya melirik kearah Bintang.“Ada kepentingan apa hingga bibi
Memasuki jurus ke 75, sosok Dewi Laut melompat kebelakang. Putri Samudrapun ikut melakukan hal yang sama.“Ternyata kau sudah banyak kemajuan Putri Samudra”. ucap Dewi Laut lagi. Putri Samudra terlihat hanya tersenyum kecil.“Tapi apakah tongkat ularkupun kau mampu mengatasinya.”. ucap Dewi Laut seraya mengangkat tongkat ditangannya keatas. “Spllashshhh.”. cahaya hijau muncul dari kepala ular yang ada ditongkat Dewi Laut. Putri Samudra yang melihat hal itu terlihat langsung melompat mundur dan juga melakukan hal yang sama, tongkat naga ditangan Putri Samudra terlihat langsung mengeluarkan cahaya biru yang juga tak kalah terang benderangnya.“Hyyattt...wuussshhh.”. cahaya hijau yang ada ditongkat Dewi Laut langsung menyerang kearah Putri Samudra. Putri Samudrapun tak mau kalah. Dan ; “Wuusshhh”. cahaya biru ditongkatnyapun ikut melesat kedepan dan ; “Bleeshhh”. kedua cahaya itu bertemu hingga
“Nur Prasetya Bumi..”. ucap Bintang saat menyadari cahaya kuning keemasan yang kini keluar dari tubuhnya dan Bintang baru menyadari kalau aji Nur Prasetya Buminya telah menyelamatkan dirinya dari pengaruh Dewi Laut. Dengan luka dalam yang dideritanya, Dewi Laut berusaha untuk bangkit. “Tangkap dia ular putih. Tangkap dia!”. perintah Dewi Laut kepada ular raksasanya. “Sstttsshhh”. sang ular putih raksasa terlihat mendesis hebat seraya langsung berkelebat cepat kearah Bintang, tapi ; “Gharrrmmm..”. gerakan sang ular putih raksasa tertahan saat tiba-tiba saja Naga Manggala sudah berada didepan tubuh Bintang. “Gharrrmmmkkk..”. Naga Manggala kembali mengeluarkan suara yang luar biasa kuatnya, sampai-sampai angin laut bertiup kencang, bahkan sosok sang ular putih raksasa ikut terseret kebelakang dibuatnya, bersamaan dengan itu dari dalam istana bermunculan para prajurit dan patih kerajaan Istana Dasar Laut. “Kanjeng putri.”. terlihat patih Istana Dasar Laut langsung mendekati sosok Putri
Istana dasar laut tampak berdiri dengan megah dan kokohnya didasar lautan, menjadi tempat berkumpulnya para mahluk lelembut atau siluman laut. Istana Dasar Laut berada dibawah pimpinan Maharaja Naga Samudra.“Hyattt...hiyattt.”. dua teriakan keras berasal dari taman belakang Istana Dasar Laut terdengar, apa yang terjadi. Di taman belakang istana terlihat sepasang muda mudi yang tengah berlatih ilmu kanuragan.Sang wanita tampak begitu cantik dan jelita raut wajahnya, gerakannya yang begitu anggun dengan selendang ditangannya melancarkan serangannya pada sosok seorang pemuda berwajah tampan, sepasang muda mudi ini tak lain adalah Bintang dan Putri Samudra adanya.Walaupun sedang berlatih ilmu kanuragan, tapi kedua-duanya terlihat begitu serius, terlebih Putri Samudra yang tampak begitu serius melancarkan serangannya kearah Bintang, semua serangan yang dilancarkan oleh Putri Samudra, sedikitpun tak ada yang bisa menyentuh tubuh Bintang, hal inilah yang
“Plasshhh...plassshhh.”. dua cahaya menjelma dihadapan keduanya, dan saat kedua cahaya itu lenyap munculkan 2 sosok tubuh yang kini telah berdiri dihadapan Bintang dan Putri Samudra. Yang satu adalah sosok laki–laki berperawakan besar, dengan wajah dipenuhi dengan brewok, walaupun begitu wajahnya masih terlihat penuh wibawa dan keagungan tersendiri, mengenakan pakaian mewah seperti layaknya seorang raja, ditambah lagi sebuah mahkota berkepala naga yang ada dikepalanya, sedangkan yang satu lagi adalah Seorang laki–laki tinggi kekar, dengan wajah tampan dan beribawa, wajahnya terlihat begitu tenang dan memancar kan keagungan yang nyata, mengenakan pakaian mewah seperti layaknya seorang raja, ditambah lagi sebuah mahkota berkepala naga yang ada dikepalanya“Hormat ananda kepada ayahanda.”. terlihat Putri Samudra menjura hormat pada lelaki yang kini ada dihadapannya.“Hormat ananda kepada pamanda Yudha.”. ucap Putri Samudra j
Maharaja Manggala membawa Bintang dan yang lainnya kedalam sebuah lorong panjang yang berakhir didalam sebuah ruangan besar yang dikelilingi oleh patung-patung naga dengan berbagai posisi. Bintang yang melihat tempat itu tahu kalau tempat itu merupakan tempat latihan ilmu kanuragan. Lalu ke-4nya duduk disebuah meja batu yang ada diruangan besar itu.Maharaja Manggala dan Maharaja Yudha terlihat saling memandang satu sama lain. “Silahkan kakang saja yang menceritakannya.”. terdengar Maharaja Yudha berucap. Maharaja Manggala terlihat menarik nafas panjang.“500 tahun yang lalu, kami dan juga guru kami Panembahan Agung telah mengubur sosok Pangeran Iblis di Bukit Iblis. Dan saat itu guru kami meramalkan kelak akan lahir seorang anak Titisan Putra Bintang yang akan membunuh Pangeran Iblis untuk selama-lamanya dan takdir sudah menuliskan kalau kini kita bertemu. Naga Manggala telah menyelamatkanmu dari dasar lautan, saat itu kami menemukanmu dengan Rac
“Hup...hiyyattt.”. tiba-tiba saja sosok Maharaja Yudha melompat keatas dan langsung melancarkan serangan mautnya kerah Bintang, tak mau kecolongan lagi, Bintangpun bergerak cepat menghindarinya. “Hyattt.”. alangkah terkejutnya Bintang, belum lagi Bintang lepas dari serangan pertama, tiba-tiba saja Maharaja Yudha sudah kembali menyerangnya dari arah belakang. Kini Bintang benar-benar menunjukkan kelasnya sebagai pendekar pilih tanding didunia persilatan, serangan cepat dan mendadak itu kembali dihindari Bintang, tapi ; “Awas serangan!”. tiba-tiba saja Bintang kembali dikejutkan saat Maharaja Yudha sudah kembali menyerangnya dengan cepat.Lagi-lagi Bintang harus bergerak menghindar diudara, tapi ; “Awas serangan!”. lagi-lagi Maharaja Yudha sudah kembali menyerang Bintang, padahal Bintang masih terkejut dengan serangan-serangan beruntun yang dilancarkan oleh Maharaja Yudha.Serangan-serangan gencar yang dilancarkan oleh Maha
“Luar biasa.”. ucap Bintang kagum tanpa sadar mengagumi kesaktian yang baru saja diperlihatkan oleh marahaja Yudha.“Sekarang giliranku... Huppp”. satu sosok tubuh melesat disebelah sosok Maharaja Yudha, rupanya dia adalah Maharaja Manggala.Maharaja Yudha terlihat tersenyum seraya mempersilahkan Maharaja Manggala, Maharaja Yudha sendiri sudah tampak duduk kembali ditempatnya.“Apakah kau sudah lelah Bintang”. ucap Maharaja Manggala lagi.“Silahkan gusti. Hamba masih sanggup”. ucap Bintang lagi.“Bagus. Aku memiliki ribuan jurus yang kukuasai, tapi aku hanya akan mengajarkan sebuah jurus inti andalanku padamu Bintang. Nama jurus itu adalah 5 Naga Penakluk”. ucap Maharaja Manggala lagi.“5 Naga Penakluk”. ucap Bintang terkejut.“Benar, sekarang bersiaplah menerima jurus pertamaku Bintang, Naga Api”. ucap Maharaja Manggala sera