Keesokan malam, tidak seperti malam sebelumnya. Di mana hujan lebat mengguyur bumi dengan derasnya, malam ini terlihat begitu tenang, bulanpun bertengger dengan terangnya dipuncak langit ditemani Bintang-Bintang yang bermunculan menghiasi permukaan langit dengan cahayanya.
Malam Semakin larut saat dua bayangan berkelebat cepat dikegelapan malam, melompat dari satu bangunan ke bangunan yang lain mencoba untuk tidak menarik perhatian dari para prajurit mongol yang tengah berjaga-jaga. Dengan ilmu peringan tubuh yang sudah sempurna, kedua bayangan ini tak mengalami kesulitan untuk memasuki pintu gerbang kota Da-Dou.
Dengan kecepatan tinggi, kedua bayangan ini berhasil memasuki bangunan istana kerajaan. Ditengah halaman istana terlihat tiang kayu gantungan berjejer disepanjang halaman. Seperti jejeran tiang gantungan itu telah dipersiapkan untuk para ketua partai dunia persilatan yang akan dieksekusi beberapa hari kedepan.
Tiba-tiba saja sosok yang berada dibelakang
Putri Liu-xue terlihat berjalan kearah tempat pembaringannya dan menekan sebuah tombol rahasia yang ada didekat tempat pembaringannya.“Seeerrrr...”. tiba-tiba saja tempat pembaringan itu bergeser dan dibalik tempat pembaringan itu terlihat susunan anak tangga yang mengarah kebawah.Bintang dan yang lainnya segera berjalan mendekat.“Ini adalah jalan rahasia untuk menuju kepenjara bawah tanah. Dari sini lurus dan ada persimpangan 2 belok kiri, terus berjalan lurus nanti akan bertemu persimpangan 3, ambil yang ditengah, nanti aku akan membukanya dari sana. Begitu nanti kakak berhasil membawa para ketua-ketua partai dunia persilatan, dipersimpangan 3 ambil jalan yang sebelah kanan, itu akan mengantarkan kakak keluar dari kotaraja”. ucap Putri Liu-xue lagi.“Aku akan mencoba mengalihkan perhatian para penjaga dipenjara”. ucap Putri Liu-xue lagi.“Tunggu ketua. Tuan Bintang”. ucap Raja Kelelawar lagi mena
Matahari baru saja terbit diufuk timur, tapi kesibukan sudah terlihat di Istana Yuan. Hampir seluruh prajurit mongol terlihat memeriksa keadaan diseluruh kota Da-Dou. Melihat gelagatnya, mereka seperti tengah mencari sesuatu, kabarpun mulai terdengar santer dikota Da-Dou, bahwa ketua-ketua partai dunia persilatan telah berhasil meloloskan diri dari penjara bawah tanah Istana Yuan. Hal inilah yang membuat ribuan prajurit mongol melakukan pencarian sampai keluar kota Da-Dou.Sementara itu di Istana Yuan sendiri. “Apa benar yang kau katakan prajurit?”. ucap Kaisar Shun-Ti pada 6 orang prajurit yang kini telah berdiri dihadapannya.“Benar yang mulia, kami yakin Putri Liu-xuelah yang telah membuat kami pingsan. Dan kami juga yakin Putri Liu-xuelah yang telah melepaskan para pendekar it... Plakkk!”. belum lagi prajurit itu menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sebuah tamparan keras mendarat diwajahnya.“Jaga ucapanmu prajurit. Adik liu
Dari istana Kaisar Shun-Ti, kita melompat kerombongan para ketua partai dunia persilatan yang saat ini sudah jauh meninggalkan wilayah kota Da-Dou. Dari pertemuan yang diadakan, diputuskan agar para ketua-ketua partai dunia persilatan berkumpul di Yingtian, karena saat ini sangat tidak aman untuk kembali ke partai mereka masing-masing karena pasti prajurit mongol akan kembali menangkap mereka. Untuk itulah merekapun segera menuju ke Yingtian.Pendekar Tio segera mengutus Raja Kelelawar untuk berangkat terlebih dahulu ke Yingtian untuk memberitahukan tentang kedatangan mereka kepada kaisar Zhu Yuan-Zhang. Saat malam tiba, barulah rombongan Bintang tiba di Yingtian yang langsung disambut oleh kaisar Zhu Yuan-Zhang sendiri bersama Jenderal Yuan Chonghuan. Melihat kedatangan para ketua partai dunia persilatan bersama Bintang, alangkah gembiranya kaisar Zhu Yuan-Zhang dan Jenderal Yuan Chonghuan.Seminggu berlalu sudah semenjak Bintang be
Beberapa hari berlalu. Seekor kuda dipacu cepat oleh seorang wanita menuju kearah gerbang istana Yingtian. Begitu berada didepan gerbang, sosok wanita yang berpakaian serba putih ini berhenti dan turun dari kudanya.“Sampaikan pada Jenderal Yuan Chonghuan, hamba utusan dari Partai Bunga Teratai datang menghadap”. ucap wanita itu lagi dan mendengar kalau wanita itu adalah orang dari Partai Bunga Teratai, pintu gerbang istana Yingtian segera dibuka. Wanita utusan dari Partai Bunga Teratai segera diajak untuk menghadap Jenderal Yuan Chonghuan yang saat itu tengah berada diruang pertemuan bersama kaisar Zhu dan yang lainnya.Begitu tiba dihadapan Jenderal Yuan Chonghuan dan kaisar Zhu, wanita inipun segera menjura hormat.“Terimalah sembah hormat saya yang mulia”. ucap wanita itu lagi menjura hormat pada kaisar Zhu.“Hamba diutus kemari oleh guru hamba untuk menyampaikan berita buruk”. ucap wanita itu lagi
Sementara itu di istana Kaisar Shun-Ti, tepatnya didalam penjara bawah tanah, didalam salah satu penjara terlihat sosok seorang gadis muda yang mengenakan pakaian serba pink beralur putih dengan pakaian layaknya seorang putri bangsawan, rambutnya yang panjang tergerai indah dihiasi dengan beberapa perhiasan, sekuntum bunga teratai tersampir di rambutnya yang tergerai indah, bibirnya terlihat begitu memikat, ranum memerah bak buah delima. Ditambah lagi dengan kulitnya yang begitu putih mulus, begitu sangat menggoda sekali untuk setiap lelaki yang menatapnya, kedua kakinya terlihat terbelenggu oleh rantai. Sementara itu diluar penjara terlihat belasan prajurit mongol tengah berjaga-jaga.Belasan orang prajurit itu langsung bersikap waspada saat melihat seseorang memasuki ruangan penjara bawah tanah tersebut. Dan kemudian terlihat kalau sosok tersebut adalah sosok seorang gadis jelita nan mempesona.“Putri Liu-xue”. ucap para prajurit mengenali sosok gadis ter
Hari yang dinantipun tiba, Kaisar Shun-Ti berangkat memimpin langsung 250 ribu pasukannya untuk menyerang Yingtian. Barisan puluhan ribu prajurit mongol terlihat membentang disepanjang mata memandang. Peperangan ini akan menjadi sejarah dalam masa peperangan dimasa kaisar Yuan sebagai Kaisar Shun-Ti yang bertahta dikota Da-Dou.Dari Yingtian sendiri, dipimpin langsung oleh Jenderal Yuan Chonghuan dan kaisar Zhu Yuan-Zhang sendiri juga memimpin 200 ribu orang pasukan yang terdiri dari gabungan para prajurit dan orang-orang dari partai rimba persilatan. Tampaknya peperangan diantara kedua kerajaan ini benar-benar tak bisa dihindari lagi. Dalam beberapa hari kedepan, sejarah baru akan tercipta.Sementara itu di Istana Yuan, tepatnya didalam penjara bawah tanah, terlihat sosok gadis berparas cantik nan jelita yang tak lain adalah Putri Liu-xue tampak memasuki terowongan penjara bawah tanah tersebut. Melihat kedatangan Putri Liu-xue, belasan orang prajurit
“Ternyata nama besar Ksatria Pengembara bukanlah nama kosong belaka. Aku Pangeran Chen menjura hormat padamu”. ucap sosok pemuda yang ternyata adalah Pangeran Chen, putra mahkota kerajaan yuan.“Dan mereka adalah Iblis Langit dan Iblis Bumi”. ucap Pangeran Chen memperkenalkan kedua lelaki tua yang ada didekatnya. Bintang terlihat menatap keadaan disekelilingnya, dimana saat ini Bintang lebih memikirkan keselamatan Putri Yuan Ming Zhu.“Dimana Putri Yuan Ming Zhu?”. ucap Bintang lagi“Ha ha ha...! aku suka dengan sikapmu Ksatria Pengembara. Langsung ke pokok permasalahan”. ucap Pangeran Chen lagi.“Aku berjanji akan melepaskan Putri Yuan Ming Zhu, bila kau bisa keluar hidup-hidup dari tempat ini”. ucap Pangeran Chen lagi. Mendengar ucapan Pangeran Chen, Bintang justru tersenyum sinis.“Dasar orang-orang yang tak bisa menepati janji. sungguh Tindakan yang sangat pengecut sekali”.
“Hyattt.”. sosok Pangeran Chen berkelebat kedepan.“Hyattttt...”. Bintangpun tak mau hanya tinggal diam begitu saja, Pedang Lentur ditangannya bergerak kedepan menyambut serangan Pangeran Chen, dan ; “Trangg...trang...”. beberapa kali terdengar kedua pedang itu berbenturan hingga menimbulkan percikan bunga api.Kali ini jurus Pedang Lentur yang dipergunakan oleh Bintang masih mampu mengimbangi serangan-serangan yang dilancarkan oleh Pangeran Chen. Kalau jurus pedang Pangeran Chen terlihat keras bagaikan baja. Jurus pedang yang dipergunakan oleh Bintang justru sebaliknya, begitu lentur meliuk-liuk seperti ular.“Trang...trang...tranggg...”. kembali kedua pedang berbenturan. Dengan Pedang Lentur, Bintang bukan saja mampu mengimbangi serangan Pangeran Chen, tapi Bintang juga terkadang memberikan serangan balasan yang cukup merepotkan Pangeran Chen, bahkan ; “Bretttt”. memasuki ju