Share

Ku Buka Kisah Cinta di SMA
Ku Buka Kisah Cinta di SMA
Author: Yunii_Abbdika

Bab 1

"Ciatt ciatt!" suara lantang dari Pak Andit yang sedang melatih Putri bungsu nya (Adzanna Ananditya) bela diri di depan rumah. 

"Huftth." Adzanna menghela nafas kasar sembari duduk di tanah yang berumput.

"Udah dulu, Ya, Yah Adzanna cape. Mau istirahat dulu, sekalian mandi udah sore." Sambil mengelap keringat yang ada di keningnya menngunakan sapu tangan.

"Ya, sudah. Mandi dulu sana ... " ucapnya dengan lembut.

"Tapi katanya Ayah mau bicara sama Adzanna, by the way mau bicara apa, Yah?" tanya Addzana, dengan wajah penasaran.

"Ayah mau bilang, Ayah mengajarimu seperti ini untuk melindungi dirimu sendiri dari kejahatan, jangan sesekali berbuat semau mu, apalagi pukul-pukul ngga jelas, ingat!! jangan terlalu agresif."

"Siap komandan!!" seru Addzana .

"Aku juga paham kok, Yah apa yang Ayah ajarin ini sangat membantu Adzanna, ketika Adzanna diganggu orang jahat bahkan preman sekalipun." Sahutnya lagi.

Adzanna masuk ke dalam rumah lalu mengerjakan apa yang ia katakan tadi bersama ayahnya.

****

pukul 6.30 A.M 

Kaki Adzanna kembali mencicipi halaman sekolah.

Shiitt. Sepeda Adzanna berhenti di tempat pakir.

Berjejer rapi dari ujung pertama sampai ujung terakhir tempat parkir semua rata-rata mobil dan motor gede, hanya ada 5 sepeda saja yang terpampang di tempat parkir salah satunya sepeda milik Adzanna yang terlihat sudah tua dan buluk, 4 sepeda lainya entah milik siapa tetepi terlihat modis dan trend seperti zaman modern sekarang, berbeda dengan milik Adzanna.

Adzanna berjalan menuju kelasnya yang berjarak 15 meter dari tempat parkir, dia harus melewati depan pintu-pintu kelas 12 terlebih dahulu. Gadis tomboy yang tidak begitu mempedulikan penampilan tetapi saat 2 lesung pipinya terlihat jelas saat tersenyum, wajah yang alami tanpa make-up sedikit pun akan terlihat cantik dan manis membuat siapa saja terikat padanya. Namun, Sayang, senyum nya dikala tertentu saja Adzanna di lkenal sebagai gadis yang dingin, tegas, bengis, dan tidak tertarik dengan asmara.

Menit kemudian. Langkah Adzanna pelan tertuju pada kelas 11 MIPA A. SMA Angkasa. Sekolah Favorit yang terkenal dengan biaya cukup mahal, membuat Adzanna sedikit minder karena dari semua murid rata-rata anak dari Seorang kolongmerat, anak dari CEO( pimpinan perusahaan). Berbanding terbalik dengan Adzanna dia hanya seorang gadis dari keluarga yang kurang mampu, kalo bukan karena beasiswa atas prestasi dan kecerdasannya dia tidak bisa bersekolah di SMA ini.

Langkahnya masuk ke kelas yang ia tuju XI MIPA A lebih tepatnya. 2 sahabatnya Clarisya Ayumna yang kerap disapa Risya Cewek imut yang bar bar sedang membuka hatinya untuk Anrez tetapi masih suka mata keranjang, Ayu Jina Putri Lestari Jina panggilanya teman sebangku Risya cewek berpipi tirus dan tidak banyak kata. Mereka berdua sedang melukis wajahnya menggunakan sajen yang mereka bawa setiap hari, Adzanna berdiri di sampingnya dengan ransel yang masih di selempangkan ke bahu.

"Masih pagi kalii! udah pake Semar mesem aja," ujar Adzanna degan wajah datar.

"Adzanna ... ini tuh bukan Semar mesem, ini kewajiban sebagai seorang perempuan, ya kalo nanti ada yang sampai kesengsem berarti kita jago buat Semar mesem," sahut Risya dengan tertawa kecil sambil memoleskan gincu ke bibirnya yang seksi itu

"Lo mau juga?? sini gue gincu, in," ucap Jina sambil merapikan rambutnya yang jelas-jelas sudah tertata rapi 

"Ngga suka gituan gue," kata Adzanna dengan Menghela nafas pelan menaruh ransel nya di bangku untuk segera duduk.

Risya dan Jina memang sangat mempedulikan penampilannya, mereka tidak melewati waktu tanpa dandan, bahkan tidak lupa membawa cermin di saku bajunya supaya lebih sering mengaca tiap waktu maupun detik agar tampilan nya selalu perfect.

Pukul 07.00 A.M

Bel masuk berdentang, jam mata pelajaran pertama Ibu Lisa wali kelasnya sendiri yang akan mengajar. Kali ini Bu Lisa tidak sendirian, ada seseorang yang mengikuti langkahnya di belakang dia masuk bersama cowok tampan, hidung yang mancung, memakai seragam SMA Angkasa, badanya lebih tinggi dari Bu Lisa dengan gaya rambut terpotong rapi terutama di bagian samping-samping rambut. Bagian atas di sisakan lebih panjang yang ditata menggunakan pomade lalu menyisirnya ke bagian samping. Penampilannya rapi dan juga kece. Anak cewe 1 kelas tertuju pada cowok itu, kecuali Adzanna dia sibuk mencari Ballpoint yang jatuh entah ke mana.

"Selamat pagiii ..." sapa Bu Lisa.

" Pagiii Buuuu," jawab anak 1 kelas.

"Hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan diri, kamu!" perintah Bu Lisa.

"Hello everybody my nam—" (terpotong karena seseorang langsung menyergah ucapannya).

"So English Lo," sergahan dari murid laki-laki yang duduk di belakang paling pojok Rabita Anrez nama panjangnya, yang kerap disapa Anrez Cowok manis yang kocak, kampret, usil dan sedang memperjuangkan cintanya untuk Risya.

"Heh, lidah gaplek ngga usah sok English," sambung fathar teman sebangku Anrez, Nafathar Pradipta nama panjangnya Cowok dengan tampang pas-pasan yang kocak, paling kampret, lebih jail, periang dengan mulut blak-blakan.

Dia tidak takut sedikitpun berbicara seenaknya sendiri di depan Bu Lisa. Fathar dan Anrez murid paling kocak di kelas, tanpa ada kehadiran mereka berdua atau salah satu dari mereka, suasana kelas jadi kurang seru dan berbeda. 

"Hustt, diem! syirik amat, sih knalpot bocor. Lidah, Lo tu yang gaplek!" sahut Risya dengan tegas, ia tidak terima jika pria tampan yang di depan di ejek terus.

"Heumm, yaudah pake Indo. Halo temen-temen perkenalkan nama gue Azka Addiva Yunanda, panggil aja Azka, gue pindahan dari SMA Australia."

Seketika semua cewe di kelas kecuali Zanna banyak lope-lope yang bertebaran ke hati Azka, semua mulutnya bedecak dan menggelengkan kepala. 

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status