Share

Bang Ridwan Mengamuk

"Jangan teriak-teriak, Bang. Udah malam."

Bang Ridwan sepertinya kalap sekali. Aku menggaruk ujung hidung.

"Eh, ada Om Ridwan. Apa kabar, Om?"

Kami berdua menoleh. Bang Ridwan yang awalnya ingin menonjol tembok batal. Dia menatap Adel.

"Baik. Adel apa kabar?"

Pasti Adel terbangun, karena berisik tadi. Aku duduk di kursi, menghela napas pelan.

"Adel tidur lagi. Udah malam, Nak."

Aku mengusap rambut Adel. Menyuruhnya kembali ke kamar.

Adel menggelengkan kepala. Dia tidak mau.

"Udah. Biarin aja."

Setidaknya, Adel membuat Bang Ridwan tenang. Aku mengangkat bahu. Kembali menatap Adel.

"Adel nonton televisi aja, deh, Ma. Mama pasti mau bicara sama Om Ridwan. Sekalian, Adel belum ngantuk."

Aku mengangguk.

"Ria."

Mendengar panggilan Bang Ridwan, aku menoleh. Alisku bertaut.

"Adel udah tahu?" bisik Bang Ridwan.

"Udah." Aku menggumam pelan.

"Serius?"

"Iya, Bang. Adel udah tahu."

Aku menyenderkan punggung ke sandaran kursi. Menghela napas pelan.

Bang Ridwan masih saja memasang wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status