Share

11. Hampa

"Kenapa kamu begitu terkejut Sania? Bukankah dari awal kamu sudah tahu kalau aku mempunyai dua anak?" tanyaku saat melihat keterkejutan Sania ketika aku mengatakan mempunyai dua balita.

"Bukan begitu Mas, aku hanya sedikit bingung. Bukankah kamu bilang kalau adiknya Hanna dirawat orang tua Laila?"

Aku menghela napas, kuraih tangan Sania dan mengusapnya lembut. Biar bagaimanapun, sekarang atau nanti, Sania harus siap menerima keberadaan Hanna dan Haikal, karena aku ingin dia bisa menyayangi anak-anakku seperti anak kandungnya sendiri meski hanya sebagai ibu sambung.

"Haikal memang bersama keluarga Laila, tapi itu hanya untuk sementara waktu. Sampai dia terbiasa tanpa ibunya, dan aku akan membawanya kembali ketika semuanya sudah berjalan normal," ucapku berusaha menjelaskan pada Sania.

Perlahan, Sania menarik tangannya dari genggamanku. Terdengar dia menarik napas dalam.

"Kapan kamu akan membawa Haikal pulang?" tanyanya.

"Setelah kita menikah nanti. Bukankah kamu ingin menikah denganku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status