Share

Bab 23

last update Last Updated: 2025-04-09 21:25:21

Minggu pagi Faisal membangunkan Raisa yang masih tertidur pulas.

"Sa, aku jalan dulu ya," pamit Faisal yang melihat istrinya masih bergelut dengan selimut.

"Hmmm..." jawab Raisa dengan malas.

Liburan ini, Raisa ingin menghabiskan waktu hanya di tempat tidur. Tak ingin menemui siapapun, dan tak ingin mengerjakan apapun. Dia merasa malas, dan tak perduli lagi dengan omongan ipar dan mertuanya yang selalu menyindirnya.

Drrttt...

Suara ponselnya terdengar, menandakan bunyi pesan masuk. Segera istri dari Faisal itu mengambil ponselnya yang berada di atas meja.

Di usapnya layar ponsel kemudian membuka isi pesan WhatsApp yang ternyata dari Aldo, pria yang kini sangat dibencinya.

[Sa, maafkan aku. Kalau suamimu tahu, aku siap untuk menikahimu.]

Pesan terbaca oleh Raisa. Dengan wajah kesal, gadis yang telah dinodai oleh Aldo itu langsung menghapus chatnya.

Raisa terlihat begitu emosi membaca pesan dari Aldo. Dia langsung memblokir nomor Aldo.

Kedua mata pun di pejamkan, mengingat kejadian kem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • LUKA HATI RAISA    Bab 52

    Alesha begitu senang berenang bersama Aldo. Tak nampak kecanggungan, yang terlihat hanya keakraban ayah dan anak.Raisa hanya duduk di bangku, mengamati mereka berdua yang sedang bermain di air."Mama, sini," panggil Alesha.Raisa hanya menggelengkan kepalanya, menandakan kalau dia tidak mau."Mama, sini," panggil Alesha yang langsung menghampiri Raisa."Ale, Mama gak bisa berenang," kata Raisa menolak permintaan Alesha.Kemudian Alesha pun menangis histeris, tubuhnya langsung terduduk di lantai. Tangisannya meraung-raung, berharap Raisa mau berenang bersamanya."Baiklah, Mama akan ganti baju dulu," kata Raisa yang langsung meminta petugas hotel mencarikan baju renang untuknya.Setelah Raisa memakai baju renang, kemudian dia menuntun Alesha menuju kolam renang.Di sana sudah ada Aldo yang menunggunya. Alesha melompat, dan Aldo menanggapi di kolam."Hap..." suara Aldo saat menangkap Alesha."Sini, Mah!" panggil Alesha seraya melambaikan tangannya.Raisa mencoba menurunkan kakinya di te

  • LUKA HATI RAISA    Bab 51

    "Keluarga?" cibir Raisa dengan senyum mengejek.Kemudian Raisa langsung membuka pintu jendela dan menuju balkon.Raisa begitu takjub saat melihat lokasi hotel yang sangat dekat dari pintu masuk taman hiburan.Sejenak Raisa memejamkan kedua matanya, menghirup dalam-dalam udara yang berselimutkan awan mendung. Sepertinya cuaca malam ini akan turun hujan, karena tak nampak adanya bintang-bintang.Aldo menghampiri Raisa dan memeluknya dari arah belakang."Ish, lepaskan," berontak Raisa yang ingin melepaskan pelukan Aldo."Shut, jangan berisik, nanti Alesha bangun," bisik Aldo di telinga Raisa. "Nikmati saja suasana malam ini, aku berjanji tidak akan menyentuhmu," ucapnya pelan. Deru napas Aldo sangat terasa di telinga Raisa."Kenapa kau melakukan semuanya padaku?" tanya Raisa dengan ekspresi wajah yang datar menghadap pemandangan di hadapannya."Melakukan apa?" tanya Aldo."Kenapa kau begitu terobsesi padaku hingga membuatku menderita," kata Raisa."Maafkan aku. Saat bertemu denganmu, aku

  • LUKA HATI RAISA    Bab 50

    "Aldo, Raisa menyetujui akan menikah denganmu," kata Arifin."Betul, Pah?" tanya Aldo meyakinkan."Iya, tapi bukan dari lubuk hatinya. Dia melakukannya semata karena ingin membalas budi Papa," kata Arifin, seperti yang dikatakan oleh Raisa."Jadi dia belum membuka hatinya untukku?" tanya Aldo."Iya, aku sudah memberi kau jalan. Sebaiknya kau usaha sendiri untuk merebut hatinya," saran Arifin."Baiklah, Pah. Terima kasih," ucap Aldo bahagia lalu memeluk tubuh Arifin."Ish, jangan begini. Malu dilihat orang," kata Arifin yang langsung mundur dan menjauhi Aldo.Mereka berdua kini sedang di proyek terbaru, karena perusahaan yang mereka miliki kini berkolaborasi menjadi satu.Aldo begitu bahagia saat mendengar Raisa mau dinikahinya. Namun, dia tidak ingin menikah tanpa cinta. Saat ini yang dia pikirkan adalah merebut hati Raisa.Siang ini Raisa sudah bersiap untuk pulang ke rumah karena hari ini Alesha tidak masuk ke sekolah."Raisa, aku ingin bicara," panggil Calantha yang menghampiri Rai

  • LUKA HATI RAISA    Bab 49

    "Johnson, ternyata kau ayah dari Fay?" tanya Arifin."Iya, dan aku sangat beruntung tidak meniduri Alesha saat itu. Dan yang lebih beruntung adalah kini aku memiliki separuh harta milik Alesha, karena itu syarat yang aku ajukan pada Wisnu," ucap Johnson dengan senyum licik."Kurang ajar kau!" emosi Arifin yang ingin memukul Johnson."Papah," panggil Katie."Aku tak sudi anakku didekati oleh anakmu," kata Arifin yang sudah tahu kalau Katie adalah pacar dari Fay."Pah..." ucap Katie sambil menangis, "Aku mencintai Fay." Katie mengungkapkan isi hatinya."Ayo pulang," Arifin menarik lengan Katie dan berjalan meninggalkan Johnson, dan Merlin menyusul di belakangnya bersama Beby."Sebenarnya apa yang telah terjadi?" tanya Raisa yang berada di dalam mobil bersama Alesha."Pak Arifin adalah ayahku, kakek yang menceritakan semuanya. Kini kakekku sudah meninggal, dan dia menitipkan salam untukmu. Dia meminta maaf karena saat kau datang, dia tak memberitahuku. Karena dia tidak ingin aku mendekat

  • LUKA HATI RAISA    Bab 48

    Hari ini adalah hari pertama mereka akan melakukan sesi wawancara di televisi nasional.Berdegup cepat jantung Raisa, karena ini merupakan kali pertama baginya.Ia belum terbiasa dengan kamera yang akan menyorotinya.Alesha dan keluarga Arifin telah bersiap menuju stasiun televisi swasta. Mereka sangat bangga dan juga antusias."Raisa, apa kamu sudah memikirkan jawaban dari semua pertanyaan yang diberikan oleh tim dari televisi?" tanya Merlin sambil mengikatkan rambut Alesha yang panjang."Sudah, Bu," jawab Raisa."Semangat ya, Tan. Jangan gugup," kata Katie menyemangati Raisa."Terima kasih, Katie," jawab Raisa."Bu Isa, nanti panggil aku ya kalau Dedek Ale nakal," kata Beby sambil mencubit pipi Alesha.Terlihat Alesha membalas cubitan dari Beby. Mereka berdua saling mencubit sebagai bentuk candaan.Itulah yang biasa dilakukan Alesha saat bercanda dengan Beby.Mereka sudah sampai di stasiun televisi nasional yang sangat terkenal di Prancis."Ayo kita turun," kata Merlin menyuruh anak

  • LUKA HATI RAISA    Bab 47

    Terima kasih, karena kau telah membantuku," kata Aldo."Aldo, panggil aku Papa," kata Arifin seraya menepuk pundak Aldo."Papa..." ucap Aldo yang langsung memeluk Arifin.Kini ayah dan anak pun kembali dipertemukan. Aldo mengajak Arifin ke rumahnya, memberitahu tentang kenangan ibunya.Aldo bertanya pada Arifin tentang Raisa, dan kini Arifin tidak bisa mengelak lagi.Ternyata anak perempuan yang selama ini bersamanya adalah cucunya. Pantas saja Arifin merasa begitu dekat dengan Alesha."Aldo, Alesha memang anakmu," kata Arifin.Aldo sangat bahagia, dia memang memiliki feeling tentang Alesha."Tapi, Raisa tidak ingin kau mengetahuinya," kata Arifin."Apa alasannya?" tanya Aldo yang penasaran."Raisa sangat membencimu," jawab Arifin."Iya, aku tahu," jawab Aldo dengan wajah yang murung."Dia begitu menderita, sampai memutuskan ingin bunuh diri," kata Arifin."Aku menyesal, tapi aku sangat mencintainya. Entah, wajahnya saat itu selalu terbayang di mataku, hingga aku harus melakukan hal y

  • LUKA HATI RAISA    Bab 46

    "Kamu jangan marah ya sama Tante, Tante gak tahu rumah Fay," kata Raisa memohon pada Katie agar mempercayainya."Iya, Tan," jawab Katie. "Tan, gimana perkembangan Ale?" tanya Katie.Raisa menjadi muram, karena perkembangannya terlihat nyata saat Alesha bersama Aldo."Tan, kok mukanya muram gitu?" tanya Katie yang melihat wajah Raisa berubah menjadi muram."Tadi Ale bertemu dengan papanya, dan terlihat sangat akrab," kata Raisa sambil tertunduk."Bagus dong, Tan. Jadi dia tahu siapa papanya," kata Katie sambil menatap Raisa.Katie sudah dewasa, dan bagi Raisa, dia merasa Katie sudah bisa diajak tukar pikiran."Tante gak akan kasih tahu ke dia tentang Alesha," kekeh Raisa, masih sangat keras kepala."Tan, mungkin kalau Alesha tahu siapa papanya, dia akan menjadi anak normal seperti yang lain," saran Katie."Tapi Tante sudah sangat sakit hati, Kat..." Raisa menangis dalam pelukan Katie."Perlahan, Tante. Aku harap Tante tidak egois, karena Alesha butuh sosok seorang laki-laki yang bisa m

  • LUKA HATI RAISA    Bab 45

    Aldo hanya memandangi kepergian Arifin. Dia bertekad akan mencari tahu tentang anak Raisa.Sebulan sudah berlalu, Alesha semakin menunjukkan perkembangan yang bagus. Ternyata, jurus Fay yang ingin mendekati Raisa berhasil. Alesha begitu lengket dengannya dan sudah nyaman berada di dekat Fay."Terima kasih, Fay. Kamu sudah membimbing anakku," kata Raisa sambil melemparkan senyum ke arah Fay."Iya, Bu. Saya senang melihat pertumbuhan Ale semakin meningkat," kata Fay yang merasa tersanjung.Raisa menunggu sopir pribadinya, namun tak kunjung datang. Lalu, dia mendapat kabar bahwa ban mobilnya bocor karena terkena paku.Fay melihat Raisa masih berada di depan pintu, kemudian ia keluar menghampirinya."Bu, kok belum pulang?" tanya Fay yang kebetulan ingin pulang ke rumahnya karena jadwal prakteknya telah selesai."Aku menunggu sopir, karena ban mobilnya bocor," jawab Raisa."Wah, kebetulan saya mau pulang. Mau diantar?" tanya Fay."Ah, aku nggak enak sama Katie," kata Raisa."Nggak apa-apa,

  • LUKA HATI RAISA    Bab 44

    "Raisa?" kaget Aldo saat melihat Raisa di hadapannya."Kamu..." ucap Raisa, yang masih memanggil Aldo dengan sebutan "kamu.""Kalian sudah saling kenal?" tanya Arifin sambil melihat keduanya."Tidak," jawab Raisa berbarengan dengan Aldo yang berkata, "Sudah.""Sebenarnya gimana?" tanya Arifin.Acara pun dimulai. Raisa langsung melihat ke arah bawah balkon. Lalu Aldo diberi ruang untuk duduk di sebelah Raisa."Ish, kenapa dia ada di sebelahku," gerutu Raisa sambil menggigit bibir bawahnya.Sepanjang pertunjukan, mereka tak saling menyapa, hingga tiba giliran Beby dan Alesha tampil."Itu anakku yang besar, dan yang kecil adalah anak Raisa," bisik Arifin di telinga Aldo."Anak Raisa?" tanya Aldo dalam hati.Dia bingung dengan Raisa. Ada hubungan apa antara dia dan keluarga Arifin? Jika Raisa istri kedua, kenapa bisa seakrab ini dengan istri pertama? Pertanyaan itu terus terngiang dalam benaknya.Keluarga Arifin pun berdiri dan menyaksikan penampilan mereka dari atas balkon. Gerakan merek

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status