Share

Bab 12

Hendri begitu tersentuh dengan ucapan Kei. Matanya berkaca-kaca. Dia tidak pernah menyangka, abangnya, begitu sangat menyayanginya.

“Abang Fajar sadar, dibanding dengan kehidupan Citra, mereka ibarat langit dan bumi. Yang tidak akan pernah bisa menyatu.”

“Jadi, tadi kedatangan ibu Citra, ada keperluan apa Bang?” tanya Fiki, kembali.

“Hari ini pertama kalinya, sejak lima tahun yang lalu, setelah abang Fajar pergi tanpa pesan. Mereka baru bertemu kembali.”

“Apakah karena alasan abang Fajar, ibu Citra masih menutup diri dengan semua pria yang mendekatinya, Bang? Demikian pula dengan abang Fajar?”

“Ehm, mungkin seperti itu!” jawab Kei, tanpa kepastian.

“Tangisan ibu Citra itu jelas menyimpan banyak makna Bang. Mata sendu abang Fajar pun sama. Fiki merasa, masih ada cinta di antara keduanya.”

Kei menghela napas dan mengembuskannya.

“Kalau itu, Abang Kei, tidak bisa memberi kesimpulan!”

Senyap.

Fiki menghadap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status