Share

Part 82. Pembalasan yang nyata.

Tulang Alpan serasa remuk. Arus sungai yang deras menghempaskan tubuhnya kemana saja bahkan ke batu.

Tubuhnya dingin dan pasi karena beberapa jam sudah ia terendam air yang dingin dan berbau.

Dengan sisa tenaganya Alpan berjalan menuju pinggir sungai. Gelap malam dan kesunyian kota membuat dirinya terasa asing.

Perutnya terasa sangat lapar karena sudah satu hari ia tidak sadarkan diri terdampar dipinggir sungai. Dan kini hari sudah kembali berganti malam.

Alpan segera memeriksa kantong celananya untuk mengambil dompet yang tadinya masih tersisa beberapa ratus ribu rupiah.

Sial... Dompet itu sudah tercecer dan pasti sudah hanyut dibawa arus air yang deras.

“Oooh Tuhaaan..!!! Apa yang harus aku lakukan sekarang..?” Alpan berteriak dimalam buta. Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan Alpan. Kini ia harus berjuang sendiri untuk mempertahankan hidupnya.

Seumur hidupnya baru kali ini ia mengalami tidak punya uang sepeserpun. Selama ini hidup
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status