“Hahaha! Sialan! Pria ini membual! Glorious Momen Villa adalah perumahan termahal di seantero Salford County. Satu unit rumah di tempat itu harganya sekitar 12 juta dolar. Tidak mungkin orang yang tinggal di tempat seperti itu memiliki mobil sejelek itu!” “Ah, sekarang aku mengerti. Nona, aku menduga mereka ini hanya sedang mencoba menakutimu! Bagaimanapun, seseorang yang tinggal di Glorious Moment Villa tidak bisa dianggap enteng!”Meledaklah tawa beberapa orang yang sedang berkerumun itu. Tentu saja wanita itu juga mendengar mereka menyebut Glorious Momen Villa. Maka dia pun mengecam Marven dan teman-temannya dengan marah. “Kalian semua sudah gila? Dengarkan aku, semakin banyak waktuku yang terbuang, semakin besar ganti rugi yang harus kalian bayarkan untuk stres yang aku alami. Berani sekali kamu berpikir menakut-nakuti aku! Pacarku mengenal beberapa orang yang tinggal di Glorious Moment Villa. Siapa nama bosmu? Aku rasa aku akan tahu dia setelah aku menelepon untuk bertanya tent
“Halo Tuan Crawford. Ini aku, Xavion!”Xavion adalah Chairman Gordon. Gerald bertemu dengannya pada sebuah pesta pemasaran yang mewah untuk Mountain Top Villa di Kabupaten Howard. Gerald dan Gordon saling bertukar nomor telepon dalam interaksi singkat mereka ketika itu.“Senang bisa mengobrol dengan Anda lagi, Chairman Gordon. Ada sesuatu yang bisa aku bantu?” tanya Gerald sambil tersenyum. “Ya, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan. Kami sedang mengadakan jamuan dan kami mengundang para pengusaha kaya dari beberapa daerah untuk hadir. Sebenarnya kami tidak berani mengundang Anda karena kami hanya pengusaha menengah. Mungkin agak merepotkan bagi Anda untuk menghadiri jamuan kami. Tapi ternyata tanggapan yang kami terima sangat mencengangkan. Para pengusaha kaya dan orang-orang terhormat dari Mayberry juga setuju untuk hadir. Para Presiden itu mengatakan mereka adalah bawahan Anda. Jadi aku menelepon untuk bertanya apakah Anda punya waktu untuk menghadiri pesta kecil kami yang sederhana
Para asesor menjelaskan. “Omong kosong! Ini mobil impor! Ayah pacarku meminta tolong temannya untuk beli. Tentu saja mobil ini bukan milikmu!”“Aku pikir Anda salah paham dengan yang kami coba utarakan. Yang aku maksudkan adalah jenis kendaraan ini bukan tipe yang bisa kami temukan di inventaris kami. Dan bahkan memang tidak dijual di Weston sin. Jenis ini hanya satu kali diproduksi dan produksinya sudah dihentikan sejak lama. Tapi saat ini, model tiruan dari mobil ini beredar di pasar domestik, Aku yakin Anda sudah tahu metode apa yang digunakan untuk membeli mobil ini, jadi aku tidak perlu menjelaskan secara rinci,” Asesor itu menjelaskan.“Sialan! Jadi kamu mencoba mengatakan kami menyelundupkan kendaraan ini? Betapa lancang kamu!” Xyla terdengar panik.Asesor itu putus asa. Dia hanya menunjukkan rilis resmi yang mereka terima dari kantor pusat mereka mengenai mobil-mobil selundupan. Selain itu, semua kendaraan selundupan yang ketahuan harus dibuatkan catatan dan file pendukung lai
“Jangan bilang begitu, Xyla! Setidaknya jangan di hadapan Gerald!” kata Vincy. Meskipun Vincy juga merasa agak memalukan untuk datang dengan hanya mengendarai sepeda listrik roda tiga, ketakutannya sirna karena melihat Gerald mengendarai sepeda listriknya tanpa merasa malu sedikit pun. Jika Gerald tidak merasa malu, mengapa pula dia harus malu?Di sisi lain Xyla merasakan kebalikannya. “Sepertinya kamu sedang mabuk! Kalau kamu mau naik benda itu, pergi saja! Demi apapun, aku tidak akan ikut denganmu. Aku akan menunggumu di luar tempat acara. Dan kamu! Jangan lupa apa yang terjadi hari ini, Gerald!” Setelahnya, Xyla memanggil taksi dan pergi menuju lokasi acara dengan terburu-buru. Xyla harus segera sampai di tempat pacarnya berada sesegera mungkin.“Menurutku sebaiknya kamu tidak usah pergi. Begini, adik perempuanku sedang menyiapkan makanan lezat. Bagaimana kalau kamu berkunjung ke tempatku saja untuk makan bersama?” Gerald menawarkan. Gerald dan Vincy masih cukup akrab sebagaiman
Para petugas keamanan yang sedang berdiri di gerbang berteriak kepada para pengusaha yang sedang berdiri di halaman hotel.Orang-orang kaya itu pun bergegas dengan penuh semangat menyambut tamu yang baru saja tiba. “Sialan! Kok, bisa sepeda listrik roda tiga di parkir di gerbang? Apa yang kamu lakukan? Hei, Bocah, pergi kamu!” Petugas keamanan menghampiri dan mengusir Gerald dengan paksa. “Oh, Tuhan, betapa memalukan!”Merasa terhina, Xyla menutup kedua matanya.“Kalau bicara itu yang sopan. Kenapa kamu memaksa aku seperti itu? Jangan khawatir, aku akan pergi sekarang juga!”Gerald menekan pedal gas kendaraannya dan pergi.Setelah rombongan konvoi berhenti, pasangan pengusaha usia paruh baya keluar dari kendaraan. Anak laki-laki dan perempuan mereka juga ikut serta. Jelas sudah bahwa mereka adalah tamu istimewa di hari itu.Para pimpinan perusahaan lainya berbaris rapi untuk menyambut tamu istimewa. Mereka pun saling menyapa dan saling berbasa-basi.“Para Tuan dan Nyonya, terima kas
Karena sudah banyak sekali tamu yang datang dan didorong oleh perasaan kurang nyaman, Vincy tergesa-gesa turun dari sepeda listrik roda tiga. Akibatnya Vincy lupa untuk mengambil tasnya ketika itu!“Oh, tidak! Sembrono banget kamu! Kamu menyimpan banyak uang tunai di dalamnya?” tanya Xyla.“Kehilangan uang adalah hal terakhir yang aku khawatirkan! Aku hanya berharap Gerald mengetahuinya! Karena kalau tidak, ponselku, KTP dan ATM milikku akan hilang juga!” jawab Vincy.“Hei! Kenapa kamu kembali lagi ke sini? Apakah tempat ini terlihat seperti tempat parkir di matamu?”Detik itu juga, terdengar keributan dari arah pintu gerbang. Setelah mengamati dengan lebih seksama, beberapa orang petugas keamanan tampak sedang menghalangi seorang pria muda masuk ke dalam. “Temanku lupa membawa tasnya! Aku hanya ingin menyerahkan tas ini kepadanya!” Pria muda yang sedang ditanyai tidak lain adalah Gerald! “Coba perhatikan ini tempat seperti apa! Menurutmu setiap orang bisa masuk semaunya? Enyahlah!”
Vincy sendiri hanya menundukkan kepala tanpa berkata sepatah kata pun. Sementara itu, Xavion akhirnya menyadari kehadiran Gerald, sontak Xavion menjadi sangat bersemangat sehingga bibirnya pun bergetar.“T-Tuan Crawford! Anda di sini!”Xavion tidak mendesak Gerald setelah percakapan di telepon tadi karena Xavion berasumsi Gerald tidak mau hadir dan beranggapan yang hadir hanyalah orang-orang kaya biasa saja. Ternyata, sekarang Tuan Crawford berdiri di hadapan Xavion!“Salam, Tuan Crawford!” sapa Tuan Larson dan rombongan, membalas sapa Gerald sembari melangkah maju dan agak membungkuk di hadapan Gerald.Detik itu itu, kesunyian menyergap seluruh area. Banyak di antara para tamu yang terkejut dan tercengang.Mengapa semua sosok kaya raya dan berpengaruh itu membungkuk kepada pria muda yang datang hanya dengan mengendarai sepeda listrik roda tiga?Ditambah lagi, nada bicara Chairman Gordon sampai gemetar! Napas Xyla menjadi kian berat. Pikirannya kosong dan mulutnya ternganga lebar dan
Mendengar penekanan suara Chairman Gordon, Xyla tidak mampu lagi tertawa keras seperti yang tadi dia lakukan.Apakah…apakah itu benar?Sejak dulu Xyla selalu membenci Gerald, terutama ketika dia melihat wajah putus asa Gerald. Xyla tidak pernah menanggapi Gerald dengan serius.Hanya beberapa tahun berselang sejak terakhir Xyla dan Gerald bertemu…mungkinkah Gerald berubah sepesat itu?Mengapa begitu banyak figur kaya raya dan berpengaruh yang begitu hormat dan sopan kepada Gerald?Bagaimana mungkin semua itu nyata?Sementara semua pertanyaan itu bergema di benak Xyla, Gerald hanya mengabaikan Xyla dan lebih memilih untuk meneruskan obrolan dengan Chairman Gordon dan yang lainnya. Acara berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam dan kemudian Gerald mohon undur diri dari Chairman Gordon dan yang lainnya. Sejujurnya Gerald sudah ingin pergi sejak tadi.Ketika Gerald meninggalkan hotel, banyak orang yang mengantarkan kepergiannya. Tepat ketika Gerald hendak pergi, Elena membisikkan sesuatu d