Share

Bab 14 Di Kafe

Felix yang tidak mau terganggu oleh kehadiran Prana, berusaha tidak menutupi rasa keberatannya. "Heran gue, malah lo muncul di sini." ucapnya, dengan menunjukan wajah perangnya.

Prana malah menatapnya dengan heran. "Lo tahu, pasti gue nongkrongnya di sini."

Tampak Felix terdiam untuk sesaat. Lalu menepuk jidatnya sendiri. "Lupa gue, kalau ini kafe milik lo." menatap Prana, dengan ringisan. "Gue yang salah, kenapa musti ngajak Ganis dimari?" sesalnya.

Entahlah, mungkin karena terlalu senang bisa terlaksana jalan bersama Ganis dan ingin membawanya ke tempat makan terbaik. Sampai dia lupa kalau kafe ini milik Prana. Sahabat yang saat ini, sangat ingin dihindarinya.

Ia tidak ingin momen kebersamaannya dengan Ganis jadi terganggu, meski oleh sesosok dingin semacam Prana.

Pengetahuan baru lagi buat Ganis soal Prana, setelah perpisahannya selama ini.

Prana selalu menggunakan bahasa formal ketika bicara dan bahasa Inggris, bila dia ingin melatih Ganis terampil dalam bahasa itu. Namun, ia me
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status