Share

Bab 129

last update Last Updated: 2025-08-23 11:59:00

“Putih… datanglah…” gumam Aizar yang sedang terbaring di atas tempat tidur sambil memejamkan mata dengan penuh konsentrasi.

Setelah memanggil nama gadis dari negeri di atas awan itu beberapa kali, Aizar merasakan ruangan di dalam kamarnya tercium semerbak wangi aroma bunga mawar.

“Putih, apa kamu ada di sini?” tanya Aizar sambil duduk di tepi ranjang memperhatikan sekeliling kamarnya.

“Iya, Aizar… kenapa kamu menyuruhku datang?” suara Putih tiba-tiba bergema ke seluruh ruangan.

“Sepertinya sore ini aku bisa menemui Putri Ungu, karena besok pagi aku tidak ada kegiatan. Jadi aku bisa pergi sore ini hingga kembali besok pagi atau siang. Bisakan pertemuannya dipercepat, Putih?”

“Hmm, kebetulan sekali, sore ini Tuan Putri akan turun untuk mandi ke telaga. Sepertinya kalian berdua memang sudah berjodoh…” ungkap Putih menjelaskan. Dari nada suaranya, Aizar bisa merasakan kalau Putih kurang menyukai kedekatannya dengan sang putri.

“Aku dan putri tidak mungkin bisa bersatu, dunia kita berbeda
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 130

    “Sejak pertama kali bertemu, aku selalu memikirkan kamu, Aizar,” ucap tuan putri sambil melepaskan pakaiannya di depan Aizar. Karena melihat kemolekan tubuh gadis di depannya, mata Aizar tak berkedip… “Aizar… kamu dengar apa yang aku katakan?” tegasnya sambil menoleh ke arah Aizar.“I-iya, Putri… maaf, t-tadi Putri bicara apa ya?” ucap Aizar terbata.“Aku hanya ingin tahu, apakah kamu juga punya perasaan rindu seperti yang aku rasakan pada kamu, Aizar?” jelas tuan putri.“T-tentu saja Tuan Putri… lelaki mana yang bisa melupakan gadis secantik putri,” balas Aizar demi menyenangkan gadis di depannya. “Iya Aizar, makanya aku minta bantuan Putih untuk menyampaikannya pada kamu kalau aku ingin bertemu. Terima kasih ya Aizar, sudah mau mengabulkan keinginanku,” ungkap tuan putri.“Justru aku yang berterima kasih diperbolehkan untuk bertemu Tuan Putri, tentu saja ini sebuah kehormatan,” balas Aizar sambil mencuri pandang pada tubuh gadis di depannya yang sudah tidak mengenakan apa pun. Ind

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 129

    “Putih… datanglah…” gumam Aizar yang sedang terbaring di atas tempat tidur sambil memejamkan mata dengan penuh konsentrasi.Setelah memanggil nama gadis dari negeri di atas awan itu beberapa kali, Aizar merasakan ruangan di dalam kamarnya tercium semerbak wangi aroma bunga mawar. “Putih, apa kamu ada di sini?” tanya Aizar sambil duduk di tepi ranjang memperhatikan sekeliling kamarnya.“Iya, Aizar… kenapa kamu menyuruhku datang?” suara Putih tiba-tiba bergema ke seluruh ruangan.“Sepertinya sore ini aku bisa menemui Putri Ungu, karena besok pagi aku tidak ada kegiatan. Jadi aku bisa pergi sore ini hingga kembali besok pagi atau siang. Bisakan pertemuannya dipercepat, Putih?”“Hmm, kebetulan sekali, sore ini Tuan Putri akan turun untuk mandi ke telaga. Sepertinya kalian berdua memang sudah berjodoh…” ungkap Putih menjelaskan. Dari nada suaranya, Aizar bisa merasakan kalau Putih kurang menyukai kedekatannya dengan sang putri.“Aku dan putri tidak mungkin bisa bersatu, dunia kita berbeda

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 128

    “Dia mengaku terpaksa harus memilih gadis Australia pilihan orang tuanya,” ungkap Miss Clara setelah tangisnya mereda di hadapan Aizar.“Sabar ya, Miss… suatu hari nanti Miss Clara pasti akan menemukan pengganti yang lebih baik lagi,” ucap Aizar coba menenangkan hati gadis indo itu.“Maafkan aku ya Aizar..., tadi pagi aku meninggalkan kamu di kelas begitu saja. Hari ini pikiranku sangat kacau, tapi demi tugas aku memaksakan diri datang ke tempat bimbingan,” jelas Miss Clara.“Iya, Miss, aku mengerti. Lebih baik Miss Clara minta izin untuk libur mengajar dalam beberapa hari agar bisa menenangkan diri. Jika keadaan Miss Clara sudah tenang, barulah lanjut mengajar kembali.”Miss Clara tampak mengangguk-angguk menyetujui saran Aizar.Menyadari Miss Clara perlu waktu untuk menyendiri, Aizar memutuskan untuk pergi meninggalkannya dan ia melanjutkan mencari buah tangan yang akan ia berikan pada Tante Mirna dan Furi saat kunjungannya ke Aiwa.Selesai mendapatkan barang-barang yang dicarinya,

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 127

    Sony tampak memesan minuman dari seorang pelayan yang menghampirinya sejurus dia duduk, tidak lama kemudian tampak lah seorang lelaki berbadan tegap dan berwajah oriental datang menghampiri dan duduk sejurus dengannya, dia adalah Purnama, selingkuhan Tante Sisilia…“Pasti benar dugaanku, mereka berdua memiliki keterlibatan dalam penjualan prototype kepada perusahaan Aiwa, atau bahkan masih ada perusahaan lain yang membeli prototype perusahaan Shine dari mereka. Tidak bisa didiamkan ini,” batin Aizar sambil memperhatikan dengan seksama apa yang sedang dilakukan Sony dan Purnama dari kejauhan.Tampak Sony memberikan amplop cokelat tebal pada Purnama, lalu ia memasukkannya dalam tas yang dibawanya.Tidak lama setelah melihat transaksi itu, Aizar memutuskan untuk keluar dari restoran, ia tidak ingin ayah tirinya tahu keberadaannya di tempat itu. Setidaknya, ia hampir bisa memastikan kalau Sony dan Purnama memiliki keterlibatan dalam penjualan prototype barang elektronik ke pihak luar atau

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 126

    Saat Aizar menemui Kek Pram di ruang kerjanya, ia mengatakan kalau lusa ia akan berkunjung ke Aiwa atas persetujuan Tante Mirna…“Jadi apa rencanamu saat di Aiwa nanti?” tanya Kek Pram yang duduk santai bersandar pada kursi kerjanya sambil menyilangkan lengan di tubuhnya.“Aku berharap bisa menemukan bukti-bukti penyelidikan yang aku perlukan di sana, Kek,” jelas Aizar penuh semangat.“Caranya?”“Tentu saja aku harus mencari kesempatan untuk menyusup ke tempat penyimpanan dokumen mereka. Temanku yang bekerja di sana akan membantuku untuk menemukan dokumen yang aku perlukan itu.”“Aku rasa itu sangat beresiko, kalau sampai ketahuan bagaimana? Apalagi kamu ke sana sebagai tamu, tidak pantas rasanya menjadi penyusup,” ungkap Kek Prem coba menasihati.“Justru karena menjadi tamu akan mempermudah untuk menembus akses private di tempat itu. Apalagi kedatanganku ke sana untuk belajar dari manajemen di kantor Aiwa, jadi ini peluang emas untuk mengetahui dari mana mereka mendapat prototype bara

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 125

    Di kantor Shine Group yang megah, Aizar disambut senyum manis seorang gadis berponi dengan riasan wajah yang tampak sederhana, sekretaris Kek Pram...“Siang Pak Boss...,” sapa Adirah ramah dengan sebaris senyum mengembang di bibirnya.“Kan sudah aku bilang, Dirah... jangan panggil aku Boss... aku kan masih lama lagi jadi seorang Presdir, atau mungkin aku malah dianggap tidak layak untuk...,” balas Aizar sambil mengerutkan wajah.“Ssstt... ayo sekarang ikut aku, Pak...” potong Adirah sambil meletakan telunjuk di depan bibirnya. “Aku ingin memberitahu Bapak sesuatu...” tambah Adirah meminta Aizar mengikuti langkahnya menuju ruang kerjanya.Aizar sejenak mengerutkan kening, tapi tanpa berpikir panjang ia mengikuti di belakang gadis bertubuh mungil yang memakai blazer tosca dan celana panjang yang memiliki warna senada.“Apa dia mau menggoda aku?” pikir Aizar saat tiba di depan pintu ruangan, meskipun hatinya menolak kalau Adirah seorang wanita penggoda.“Ayo masuk Pak Aizar... kenapa ber

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status