Share

Chapter 43

Author: Pejuang Pena
last update Last Updated: 2025-12-20 01:06:24

"Ma..."

Rafael menoleh cepat, jantungnya berdegup mendengar suara lirih Gruzeline. Wanita itu masih terlelap di ranjang, namun jejak air mata yang mengering di pipinya dan raut sedih yang kentara di wajahnya, benar-benar menyayat hati Rafael. Bahkan dalam tidurnya pun, kesedihan itu terpancar begitu jelas.

Rafael dengan lembut mengelus kepala Gruzeline, sentuhan itu justru membuat wanita itu semakin terisak dalam tidurnya. "Sebenarnya ada apa denganmu, Line? Mengapa dulu kau kabur? Rahasia apa yang kau sembunyikan?" Gumam Rafael lirih, matanya menatap sendu wajah damai namun penuh luka itu.

Di sisi lain, di ruang kerja Marvel yang bernuansa maskulin, Sabrina dan Arthur tengah terlibat dalam perbincangan serius yang menegangkan. Aroma kopi yang kuat bercampur dengan bau kertas tua memenuhi ruangan. "Marvel, mengenai kematian Eve, aku masih merasa ada sesuatu yang kalian sembunyikan. Ada detail yang tidak masuk akal," ujar Sabrina dengan nada penuh curiga. Matanya yang tajam menatap Mar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Little Secret    Chapter 43

    "Ma..."Rafael menoleh cepat, jantungnya berdegup mendengar suara lirih Gruzeline. Wanita itu masih terlelap di ranjang, namun jejak air mata yang mengering di pipinya dan raut sedih yang kentara di wajahnya, benar-benar menyayat hati Rafael. Bahkan dalam tidurnya pun, kesedihan itu terpancar begitu jelas.Rafael dengan lembut mengelus kepala Gruzeline, sentuhan itu justru membuat wanita itu semakin terisak dalam tidurnya. "Sebenarnya ada apa denganmu, Line? Mengapa dulu kau kabur? Rahasia apa yang kau sembunyikan?" Gumam Rafael lirih, matanya menatap sendu wajah damai namun penuh luka itu.Di sisi lain, di ruang kerja Marvel yang bernuansa maskulin, Sabrina dan Arthur tengah terlibat dalam perbincangan serius yang menegangkan. Aroma kopi yang kuat bercampur dengan bau kertas tua memenuhi ruangan. "Marvel, mengenai kematian Eve, aku masih merasa ada sesuatu yang kalian sembunyikan. Ada detail yang tidak masuk akal," ujar Sabrina dengan nada penuh curiga. Matanya yang tajam menatap Mar

  • Little Secret    Chapter 42

    Gruzeline berlari tergesa-gesa memasuki kediaman Marvel yang megah, napasnya tersengal-sengal. Ia menghampiri pria itu yang berdiri tak jauh dari pintu masuk, wajahnya tampak khawatir dan panik. "Marvel, aku ingin berlibur ke negara M! Bisakah kau siapkan pesawat pribadi untukku sekarang juga?" ucap Gruzeline dengan nada tergesa-gesa, seolah tengah dikejar oleh sesuatu yang menakutkan. Marvel menatap Gruzeline dengan bingung, alisnya bertaut heran. "Hey, ada apa denganmu? Kenapa kau begitu terburu-buru?" Marvel mengamati penampilan keponakannya itu dari atas hingga bawah. Piyama sutra yang dikenakannya tampak kusut dan tidak beraturan, rambutnya berantakan, dan yang lebih aneh lagi, Gruzeline keluar rumah tanpa alas kaki. "Marvel, aku..." Ucapan Gruzeline terhenti saat ekor matanya menangkap pergerakan di sudut ruangan. Instingnya berteriak, ada sesuatu yang salah di sini. Dengan ragu, wanita itu menoleh dan seketika wajahnya memucat pasi. Jantungnya berdegup kencang, darahnya tera

  • Little Secret    Chapter 41

    Melihat nona muda mereka berlari panik ke arah gerbang, sambil berteriak meminta untuk segera dibuka, para penjaga tanpa ragu langsung membuka gerbang besi itu. Gruzeline melesat melewati gerbang, namun hatinya masih berdegup kencang saat melihat Rafael dan yang lainnya masih mengejar dengan napas terengah-engah.Dengan langkah tergesa, wanita itu berlari menuju kediamannya, langsung menuju garasi, dan melompat masuk ke dalam mobil mewahnya. Mesin mobil meraung saat ia memacu kendaraannya keluar dari kediamannya, tepat ketika Rafael dan yang lainnya baru saja memasuki gerbang, wajah mereka merah padam karena bingung dan kelelahan."Ah... akhirnya aku bisa lolos," gumamnya lega, menyeka keringat dingin di dahinya.Telapak kakinya terasa perih dan panas akibat berlari tanpa alas kaki di atas aspal yang kasar. Piyama sutranya sudah kusut dan tidak beraturan, basah oleh keringat yang membasahi tubuhnya. Rambutnya yang panjang dan hitam berantakan menempel di wajahnya. "Bagaimana bisa Rafa

  • Little Secret    Chapter 40

    Timothy mengangguk, sedikit bingung dengan nada bicara Gruzeline. "Ya, aku anak tunggal. Tentu saja datang sendiri," jawab Timothy, tidak mengerti arah pembicaraan adik tirinya itu."Bukan itu maksudku!" Geram Gruzeline, wajahnya memerah karena kesal. Ia ingin mengatakan sesuatu, namun urung karena panggilan tiba-tiba dari kakek mereka, Tuan Besar Scott."Gruzeline, Timothy. Ayo duduk," pinta pria itu, mengisyaratkan kedua cucunya untuk bergabung di meja makan. Suasana sarapan yang tadinya tenang, kini terasa sedikit tegang.Di kediaman Marvel, pagi-pagi sekali rumah itu sudah ramai dengan kedatangan tamu. Untung saja Marvel belum berangkat ke kantor. "Kak Sabrina?" Ucap Marvel, terkejut melihat siapa tamunya. Ia segera menghampiri wanita itu."Marvel," sahut Sabrina, suaranya bergetar. Wanita itu menghambur memeluk Marvel, pria yang sudah dianggapnya seperti adik sendiri. Pelukan itu sarat akan kerinduan dan kesedihan."Kau benar-benar sudah sangat dewasa. Terakhir aku melihatmu, saa

  • Little Secret    Chapter 39

    Gerbang megah keluarga Scott sudah terbuka lebar saat Gruzeline tiba, hanya mengenakan piyama tidur. Sapaan hangat dari pengawal yang berjaga menyambutnya di gerbang kediaman. Sinar mentari pagi yang hangat menyentuh kulitnya, memberikan kehangatan yang nyaman."Nona, mengapa tidak menggunakan mobil?" tanya seorang pengawal. Usianya tampak senja, namun postur tubuhnya tetap tegap dan sehat, mencerminkan dedikasinya selama bertahun-tahun.Gruzeline tersenyum, menunjuk ke arah rumahnya yang tampak jelas dari tempatnya berdiri. "Dari rumahku ke sini hanya beberapa langkah kaki. Pakai mobil? Terlalu berlebihan."Pengawal itu tersenyum mendengar jawaban putri bungsu keluarga Scott. Memang benar, kediaman yang dibangun khusus untuk Ibu Gruzeline terletak tak jauh dari kediaman utama keluarga Scott. "Silakan masuk, Nona. Tuan Besar dan ayah Anda sudah menunggu di dalam."Gruzeline mengangguk, lalu mulai menyusuri halaman luas kediaman Scott menuju pintu utama. Langkahnya ringan, namun matany

  • Little Secret    Chapter 38

    Marvel menoleh pada keponakannya dengan ekspresi serius yang dibuat-buat, "Jika pria itu kaya, maka aku akan memberikan restuku."Ekspresi Gruzeline yang tadinya serius langsung berubah datar mendengar jawaban Marvel. "Aku sedang membicarakan hal yang serius, bisakah kau juga menjawabnya dengan serius?!" ucap Gruzeline dengan nada kesal.Mata Marvel menyipit, menatap Gruzeline dengan tatapan menyelidik. "Apakah kau kembali karena melarikan diri dari seseorang?" tebak Marvel.Gruzeline menghela napas panjang, "Apakah aku terlihat seperti itu?" tanya wanita itu, mencoba mengelak.Marvel mengangguk yakin, "Tentu saja. Saat kau baru tiba, aku sudah bisa melihat raut frustrasi di wajahmu. Mustahil kau akan pulang jika tidak ada masalah di tempat tinggalmu saat ini, bukan?" Lagi-lagi tebakan Marvel tepat sasaran.Gruzeline hanya terdiam, percuma saja mengelak karena Marvel pasti akan tetap mengetahuinya. Saat ini, ia hanya membutuhkan Marvel untuk melindunginya, jika memang dugaannya benar.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status