Share

BAB 8

Untuk pertama kali Nila singgah lagi di apartemen Mada. Lelaki itu tidak takut membawanya ke sana. Meski sebelumnya terjadi insiden tidak mengenakan.

"Aku merindukan kehadiran kamu di sini." Dengan jujur mengungkapkan apa yang tengah dirasakan.

Nila meliriknya dan berhadapan. "Mas." Mada meraih tangannya menggenggam hangat. "Harusnya kamu tidak menuruti Mas Ibra." Dia hanya tersenyum kecil diingatkan itu. "Uang 150 juta bukan sedikit." Mada menuntunnya untuk duduk bersama. Nila terus memperhatikan tampangnya yang tenang. Seperti tidak pernah terjadi sesuatu. Mada sekarang lebih bisa menguasai diri. Setelah kemarin-kemarin dibuat kalut Ibra.

"Kamu pinjam, Mas?" Nila tidak mau lelaki itu sampai terlilit hutang karenanya dan menjadi beban.

"Tidak," jawabnya enteng.

"Aku minta maaf banget, Mas. Karnaku kamu rugi."

"Konsekuensi untukku sudah salah mendekatimu."

"Tapi tidak harus begitu."

"Tidak apa-apa, Nila. Hitung-hitung buang sial. Malam itu Ibra sangat menekanku. Aku ingin hari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status