Share

BAB 19

"Sudah siap, sayang?" ucap Anton cepat.

"udah dong, Sayang. Liat aku mas, aku udah cantik belum?" Tanya Sri manja.

"Tentu pacar mas Anton cantik sekali." Jawab Anton sambil mentoel dagu wanita itu.

"Mas Anton bisa aja, Sri jai tambah sayang" Balas Sri menggombal.

Anton membawa Sri jalan dan makan di sebuah kafe yang paling bagus di desa itu. Pelayan kafe datang membawa menu makanan. Anton memperhatikan setiap harga yang tertera dalam daftar menu. Untuk air putih saja di bandrol dengan harga seribu rupiah, sedangkan menu yang lain seperi nasi goreng, mie goreng di hargai dengan dua puluh lima ribu rupiah.

"Sial!" batin Anton.

Anton menjadi tidak tenang duduknya, ia takut Sri memesan yang aneh-aneh dan ngambek jika tidak dituruti.

"Mas, mau pesan apa?" tanya Sri tersenyum.

"Kamu aja dulu, sayang. Mas udah makan tadi" jawab Anton beralibi.

Padahal bukan karena Anton sudah makan, melainkan ia hanya punya uang lima puluh ribu rupiah di dompetnya. Jika ia juga ikut memesan sebelum Sri, ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status