Sarah Al-Ghina adalah wanita desa yang sangat manis, lugu dan baik hati. Ia harus berjalan hingga puluhan km dalam kondisi hamil 6 bulan. Karena dibuang begitu saja oleh suami dan keluarga suaminya bak rongsokan yang sudah tak berguna, atas tuduhan berselingkuh. Setelah semua pengorbanan yang telah Sarah berikan. Bahkan Sarah rela menjadi TKW ke Taiwan dan memberikan seluruh gajinya kepada sang suami. Setelah semua penderitaan yang di terima Sarah, Apakah Sarah akan kembali kepada suaminya? Ataukah ada kebahagiaan lain yang menunggu Sarah?
View More“Pergi kau dari rumah ini! Kau pasti hamil anak majikanmu!!!. Jangan pernah mengaku-ngaku hamil dengan anakku. Aku sangat yakin anak yang kau kandung bukanlah cucuku.” Ucapan Dewi, Ibu mertua Sarah seperti hailintar yang menyambar sangat keras dan berhasil memporak-porandakan hati sarah.
Sarah yang kini tengah hamil usia enam bulan kandungannya, berusaha kuat menahan tangis. Setiap lentera matanya basah, Ia mencoba sekuat tenaga menahan agar bulir bening itu tidak tumpah.“Bu... Aku benar-benar hamil anak Mas Anton Bu. Aku tidak pernah berselingkuh dengan siapapun” Jawab Sarah sembari bersimpuh di bawah kaki Dewi, Ibu mertuanya.Tidak ada lagi rasa enggan dan gengsi dalam dirinya demi hanya mendapatkan pengakuan suami dan mertuanya. Meskipun saat ini seluruh tetangga berkumpul dan memasang pandangan mata sinis dan jijik terhadapnya.“Jangan banyak omong kamu. Kami semua tidak percaya dengan kata-katamu.” Sahut lelaki yang bertubuh tinggi, dengan kulit sawo matang. Dialah Anton lelaki yang berstatus suami sah Sarah.Mata Anton memerah dipuncak emosi melihat istrinya yang kini pulang dari Taiwan ternyata tengah hamil enam bulan. Lelaki itu menarik tubuh Sarah dan mendorongnya menjauhi kaki Dewi, ibunya.“Penampilan boleh sok polos, tapi ternyata tukang selingkuh. Sampai hamil pula,” Imbuh Ros, wanita yang bertubuh kecil dengan rambut ikal, dialah adik ipar Sarah.“Mas Anton, tolong percaya padaku Mas” ucap Sarah memohon dan berusaha menggenggam tangan suaminya. Agar Anton mau mempercayainya.“Lepaskan tanganmu yang hina itu. Haram kau menyentuhku. Aku tidak sudi beristrikan seorang wanita pelac*r yang tukang selingkuh sepertimu.” Jawab Anton cepat sehingga berhasil membuat hati Sarah hancur dan remuk berkeping-keping.Sedari tadi Sarah yang berusaha menahan air matanya agar tidak tumpah, ternyata telah gagal menguatkan hatinya. Apalagi sang suami yang sangat Ia cintai ternyata menolak mempercayainya, dan bahkan tega mencemooh juga mengatai bahwa dirinya seorang pelac*r.Hati siapa yang tidak hancur jika demikian?“Nak, Kamu harus kuat sayang” ucap Sarah lirih mengelus perutnya yang mulai membesar. Sedangkan air matanya terus saja berjatuhan tanpa henti.Sarah mengelus dadanya yang terasa semakin sesak, seperti remuk dan kecewa. Ia berusaha berdiri meski tubuh semakin lemah. Ia menatap nanar ke arah suami dan Ibu mertuanya.“Jangan berdrama menangis di hadapanku. Sampai kapanpun aku sudah tidak sudi menerimamu sebagai menantu. Pergi kau dari rumahku!” bentak Dewi kembali pada Sarah.BRAK!Anton tanpa rasa kasihan melemparkan koper Sarah. Hingga pakaian yang di dalamnya berhamburan ke luar.“Pergi kau wanita Jal*ng” Umpat Anton dengan mata membelalak. Seperti seekor singa yang ingin memangsa binatang buruannya.“Sudah Mas, Bu ... kita tinggalkan saja wanita pel*cur ini di sini. Lebih baik kita santai dan nonton TV di dalam, dari pada buang-buang waktu untuk dia,” Ajak Rina sinis sambil menunjuk ke arah Sarah.Tetangga yang sedari tadi melihat apa yang tengah dilakukan Anton dan keluarganya, tidak ada seorangpun yang mau membantu Sarah. Semua berbondong-bondong menyaksikan seperti sebuah pertunjukan gratis yang tidak boleh dilewatkan.Bulir-bulir bening terus saja mengalir dari kedua sudut mata Sarah. Sarah terus saja memegang dadanya yang semakin sesak menahan rasa sakit di hati. Dengan berat hati, Sarah berusaha tegar sambil mengumpulkan pakaian-pakaiannya yang telah berserakan di lantai dan menatanya kembali ke dalam koper.Jeder!!! Anton membanting pintu dan membiarkan Sarah di luar rumah padahal hari sudah mulai malam."Astaghfirullah," ucap Sarah seketika karena terkejut.“Mas, tolong buka pintunya Mas. Sekarang sudah malam Mas. Aku ke mana malam-malam begini Mas? kasian anak kita Mas. To-long jang-an usir Aku Maas.” ucap Sarah terus mengetuk pintu sambil terisak."Dasar wanita tidak tahu malu! sudah berselingkuh sampai hamil masih saja berani menampakkan wajah di depan suaminya. Sial sekali Anton punya istri seperti Sarah," umpat seorang tetangga."Amit-amit jabang bayi punya mantu seperti Sarah. Bisa sial tujuh turunan keluargaku," imbuh seorang tetangga lainnya.Sarah tidak peduli lagi sedikitpun dengan bisikan tetangga yang samar sangat melukai hati dan telinganya.“Kau kejam Mas, kau tega membuangku di usia 7 bulan pernikahan kita. Di saat aku benar-benar telah hamil anakmu” ucap Sarah lirih sambil mengelus perutnya yang buncit.Sarah hanya bisa berharap agar bayinya yang berada dalam kandungan tidak merasakan sedih seperti yang Ia rasakan saat ini."Tetap kuat ya sayang. Ibu akan selalu jagain kamu."Dengan langkah kaki terseok-seok. Sarah berusaha menguatkan tubuh dan kakinya. Iapun memilih pergi menjauhi rumah Ibu mertuanya. Rumah yang tujuh bulan lalu memberikan kenangan yang sangat indah, Namun di rumah ini juga yang hari ini menorehkan luka yang teramat sangat hingga ke dasar hatinya yang paling dalam.“Tuhan, tolong dan kuatkan hatiku” lirih Sarah terus saja berdoa.Tidak bisa Ia pungkiri, hari ini adalah hari di saat Sarah berada pada titik hati yang begitu hancur lebur. Di buang begitu saja dan juga dihina bak seonggok kotoran yang sangat menjijikkan.Jika Tuhan tidak memberikan Sarah kekuatan hati, tentu bunuh diri adalah jalan yang saat ini akan Ia tempuh.Sarah mulai merogoh saku gamis panjangnya. Mencari pundi-pundi rupiah demi sekedar membeli tiket Kereta menuju Rumah orang tuanya.“Alhamdulillah, masih ada 58 ribu,” batin Sarah merasa sangat bersyukur.Apakah Sarah mampu bertahan sampai ke rumah orang tuanya?Mobil bus terus melaju menuju kota B, di mana kota B itu menjadi titik kumpul mereka. Titin masih berpikir bagaimana caranya membuktikan pada Sarah. Di satu sisi ia tidak ingin ikut campur urusan urusan Sarah, di sisi lain ia juga iba dengan wanita sebaik Sarah yang harus tersakiti hatinya terus-menerus."Aku akan buktikan!. Ya, aku harus cari buktI" Ucap Titin lirih.Wanita itu melihat Sarah yang tersenyum sepanjang perjalanan dalam bus. Bertambahlah rasa iba dalam diri Titin terhadap wanita yang bernama Sarah itu. "Mba Titin, kok jadi gantian ngelamun, sih?." ucapan Sarah membuat Titin terkejut. Titin kembali tersenyum getir."Bukan kenapa-kenapa, mba. Cuma ada sedikit masalah keluarga aja.""Hmm, semoga masalahnya cepat terselesaikan ya, Mba." timpal Sarah lagi.TItin hanya membalas dengan anggukan kepala.*****Sesampainya di Taiwan, Sarah segera menghubungi Ratna dan Yusuf. Bagaimana pun juga tentu ia rindu dengan buah hatinya.Tut .... tut ...Pangggilan pertama Sarah tidak
"Sudah siap, sayang?" ucap Anton cepat."udah dong, Sayang. Liat aku mas, aku udah cantik belum?" Tanya Sri manja."Tentu pacar mas Anton cantik sekali." Jawab Anton sambil mentoel dagu wanita itu."Mas Anton bisa aja, Sri jai tambah sayang" Balas Sri menggombal.Anton membawa Sri jalan dan makan di sebuah kafe yang paling bagus di desa itu. Pelayan kafe datang membawa menu makanan. Anton memperhatikan setiap harga yang tertera dalam daftar menu. Untuk air putih saja di bandrol dengan harga seribu rupiah, sedangkan menu yang lain seperi nasi goreng, mie goreng di hargai dengan dua puluh lima ribu rupiah."Sial!" batin Anton.Anton menjadi tidak tenang duduknya, ia takut Sri memesan yang aneh-aneh dan ngambek jika tidak dituruti."Mas, mau pesan apa?" tanya Sri tersenyum."Kamu aja dulu, sayang. Mas udah makan tadi" jawab Anton beralibi.Padahal bukan karena Anton sudah makan, melainkan ia hanya punya uang lima puluh ribu rupiah di dompetnya. Jika ia juga ikut memesan sebelum Sri, ia
"Rah, kamu dengar ibu?" Tanya Ratna lagi."Dengar, Bu." Jawab Sarah sambil menarik nafasnya, " Tapi ini demi kebaikan Saka, Bu. Supaya Saka dapatkan kasih sayang dari mas Anton, selaku ayah kandungnya." Jelas Sarah lagi.Padahal Anton belum datang ke rumah Ratna mengambil Saka, hanya sekedar berita keinginan yang disampaikan Sarah. Tapi Ratna sudah begitu sangat sedih hatinya. Ia sangat takut jika harus dijauhkan dari Saka. Karena selama ini, Ratna lah yang selalu mengurusi Saka penuh kasih sayang."Tapi ...," Ucapan Ratna terhenti.Semuanya tidak baik-baik saja, apalagi hatinya saat ini. Berucap dan membujuk pun rasanya percuma, seperti kesia-siaan saja. Ratna putuskan untuk tidak berbicara lagi, ia pasrahkan semuanya pada Tuhan.Yusuf tahu istrinya sedang tidak baik-baik saja, pun ia juga sama. Sama sedihnya jika haru berpisah dengna sang cucu. Tapi Yususf jelas berpikir logika, semuanya demi 'Saka'. Yusuf rangkul tubuh istrinya yang tengah menangis sesugukan dan berusaha menenang
Sarah menikmati setiap detik perjalannnya saat ini. Sebab Anton yang selama ini ia rindukan memberikan harapan yang begitu indah buat dirinya. Tidak ada lagi yang paling ia inginkan selain kembali hidup bersama Anton, selamanya. Beberapa kali Sarah tersenyum mengingat kebersamaannya dengan Anton tadi, meski dirasa sangat singkat.Sarah juga berulang-ulang kali membuka pesan W@ yang Anton kirimkan padanya barusan, meski sudah membaca sampai lima kali, tetap saja ia tersenyum dengan jantung yang berdegup kencang. Dalam hati Sarah tidak ingin pergi ke mana-mana. Di sini saja, agar tetap bisa bersama dengan Anton. Tapi Sarah tahu rasanya bagaimana di kecewakan, sebab itu ia tidak ingin kecewakan orang lain."Permisi, Mbak. Boleh saya duduk di sini?" Ucap seorang wanita sambil menunjuk kursi di samping Sarah."Ya, mba. Silahkan" jawab Sarah ramah sambil tersenyum."Terima kasih" jawab wanita itu lagi sambil duduk. "Kalau boleh tahu, nama Mba siapa ya?" tanya wanita itu lagi sambil menjulu
Sarah dan Anton menikmati hari bersama, bercerita dan nostalgia akan cinta mereka yang pernah mekar indah. Sesekali Sarah tersenyum dan tertawa lepas mengenang masa indah mereka. Anton begitu lihai dalam memilah kata untuk dapatkan kembali hati Sarah."Rah, bisakah kita mengulang kembali bahtera rumah tangga kita yang pernah kandas? Mas benar-benar minta maaf dengan kesungguhan hati mas padamu. Mas akui mas salah, mas juga bodoh" Ucap Anton genggam tangan Sarah dan mengecupnya lembut."Tapi ... Mas," Ucapan Sarah terhenti, bukan karena ia tidak ingin, tapi kerena ia telah tanda tangan kontrak untuk berangkat ke Taiwan. Pun jika Sarah jawab iya, tetap mereka akan terpisah dalam waktu cukup lama. Bukan hanya setahun atau dua tahun, tapi lima tahun lamanya. "Tolong jangan tolak mas, Rah. Mas udah gak bisa hidup lagi jauh dari kamu dan anak kita." Kata-kata lelaki jangkung yang berkulit gelap ini seketika seperti menghipnotis Sarah. Sarah semakin bertambah dilema, di satu sisi ia sanga
Keesokan harinya, Sarah tetap dengan tekadnya. Tidak sedikitpun niatannya goyah. Meski berulang kali Ratna dan Yusuf meminta, demi Saka."Bu, Pak, Sarah berangkat." ucap wanita itu sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya."Hati-hati, Nduk"Sarah mengangguk dan membalas dengan seuntai senyuman. Kemudian beralih ke buahh hatinya yang masih tertidur dalam gendongan Ratna."Ibu pergi, Nak." ucapnya menciumi pipi gempil sang bayi.Sarah kemudian berjalan menuju persimpangan, mencari becak untuk lanjutkan perjalanan ke Stasiun. Tidak ada seorangpun yang mampu hentikan keinginan Sarah.Sesampai di Stasiun, Sarah pesan tiket ke Kota yang menjadi titik kumpul para TKW. Sarah fokus dengan ponselnya, bermain game demi hilangkan suntuk sejenak sembari menunggu Kereta datang.Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Sarah dari sisi belakang, seketika Sarah tekejut. Membuat ponsel yang Sarah pegang terjatuh ke lantai. Wanita itu menoleh, seketika wajahnya berubah, matanya membola melihat seseor
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments