Share

Panggil Saja Al

Sebelas tahun berlalu semenjak kematian ayahnya kehidupan Rindiani berangsur berubah sedikit demi sedikit, keluarga pamannya mulai menunjukkan sifat asli mereka, di mulai dengan pengambilalihan kepemilikan perusahaan dengan alasan bahwa Rindiani masih kecil dan tidak bisa mengelola perusahaan, lalu peralihan seluruh aset yang dulu di miliki oleh keluarga Rindiani, hingga pada akhirnya Rindiani yang di jadikan pembantu kecil di rumah pamannya sendiri

Rindiani yang semasa itu hanyalah seorang anak kecil yang tidak tau apa apa hanya bisa diam saja dan tak memiliki keberanian untuk melawan hanya bisa menuruti semua perintah keluarga pamannya

Kejadian kejadian itu di alami oleh Rindiani seorang diri hingga ia beranjak dewasa, hingga saat Rindiani menginjak usia tujuh belas tahun, ia membulatkan tekadnya untuk kabur dari rumah pamannya

Karena Sudah tidak memiliki siapapun saat itu, dia melarikan diri ke rumah sahabatnya di sekolah dan terpaksa harus membiayai sekolah nya seorang diri dengan bekerja sebagai penulis artikel dan puisi di berbagai majalah

Sedikit keberuntungan ia dapatkan saat ia diterima di salah satu perguruan terkenal di London melalui jalur beasiswa, dan dengan kecerdasan di atas rata-rata yang ia miliki, proses perkuliahan nya berjalan lancar dan cepat

*********

"Huff.... Itu sudah masa lalu Rindi, Gak usah di ingat lagi, Biarlah semua balasan tuhan yang memberikan, dan gantinya aku harus tetap sabar dan berjuang sekuat tenaga, sekarang saatnya untuk bangkit," ucap Rindiani dalam hati untuk menyemangati diri sendiri

"Sekarang aku harus mencari pekerjaan dan tempat tinggal baru sebelum orang mesum itu datang," lanjutnya dalam hati lalu bangkit untuk mandi

Setelah selesai mandi dan bersiap-siap berangkat Rindiani langsung keluar apartemen untuk mencari pekerjaan yang di luar sana

Sudah banyak perusahaan dan tempat lain ia datangi tapi tak satupun menerimanya sebagai karyawan dengan berbagai alasan, entah itu karena Rindiani sedikit memiliki pengalaman bekerja meski memiliki ijasah universitas luar negeri atau perusahaan yang ia datangi sedang tidak menerima karyawan baru

Hari sudah mulai malam tapi Rindiani masih belum bisa menemukan pekerjaan untuk dirinya, Karena sudah mulai lelah dan putus asa Rindiani duduk di depan sebuah swalayan setelah membeli sebotol air mineral untuk menghilangkan hausnya

"Huff... Sesulit inikah mencari pekerjaan sekarang," ucap Rindiani dalam hati

"Padahal ijasah ku sudah dari luar negeri tapi tak satu perusahaan pun mau menerima ku, alasan mereka juga aneh aneh, kalau yang di cari yang berpengalaman semua terus kapan yang gak punya pengalaman bekerja bisa punya pekerjaan dasar orang kaya bodoh," Lanjut nya

"Eh..." Rindiani bangkit seketika setelah melihat poster di salah satu kaca Swalayan itu lalu mengambil nya

"Hem.. Resepsionis di salah satu hotel terbesar di Surabaya ya, tak apa lah dari pada gak sama sekali," ucap Rindiani setelah melihat lihat poster itu

"Tapi terakhir besok ya..terus malam ini aku harus pulang kemana, apa aku harus kembali ke apartemen orang mesum itu," Lanjutnya

"Semoga orang mesum itu tidak ada," ucap Rindiani dalam hati

Rindiani lalu pulang ke Apartemen milik orang yang tak ia kenal dengan berharap orang itu tidak ada

Setelah sampai di depan pintu Rindiani melihat lampu masih belum menyala menandakan masih tidak ada orang di dalam apartemen itu, Rindiani yang sebenarnya sudah sangat lelah tidak langsung tidur melainkan masih duduk di dalam dapur untuk berjaga jaga dari semua kemungkinan

Karena sudah terlalu lelah dan jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam tapi orang itu masih belum datang juga Rindiani tanpa sadar terlelap tidur di meja makan dengan poster pekerjaan yang ia temukan tadi sore tergeletak di samping nya

Saat jam menunjukkan pukul dua belas malam, Yudha datang dan melihat Rindiani tertidur pulas di meja makannya, karena merasa kasihan dengan hati hati ia memindahkan Rindiani ke atas kasur

"Dasar Gadis Aneh," ucap Al pelan

Setelah itu Yudha berinisiatif untuk keluar tapi matanya tertuju pada poster pekerjaan yang Rindiani bawa tadi sore

Setelah melihat lihat poster itu Yudha pun Pergi melangkah keluar Apartemen milik nya menuju sebuah tempat yang selalu membuat nya merasa nyaman

*********

Sinar matahari pagi yang menembus jendela kamar Apartemen membuat Rindiani terbangun dari tidur lelapnya, ia merasa terkaget karena saat ini ia sedang berada di atas kasur karena seingatnya tadi malam ia tertidur di dapur bukan di kasur

Beberapa detik Rindiani termenung, telinganya mendengar sebuah suara dari dalam dapur, dengan hati hati ia melangkah kearah dapur dan dengan sebuah bantal di tangan, Rindiani berjalan dengan hati hati untuk tidak ketahuan orang yang ada di dalam dapur itu

"Mati kau maling," ucap Rindiani berteriak setelah sampai di dapur, bantal yang ia pegang ia pukul kan sekuat tenaga ke orang itu

Tapi dengan Reflek yang cukup bagus orang itu menghindari pukulan Rindiani dan segera menatap Rindiani dengan tajam

"Eh... Maaf," ucap Rindiani setelah melihat siapa orang yang berada di dalam dapur itu

"Dasar gadis aneh, main pukul seenaknya saja," ucap orang itu

"Apa katamu ?"

"Kamu yang masuk seenaknya dan pasti kamu yang mindahin aku ke kasur, sekarang cepat katakan apa yang kamu lakukan padaku tadi malam," ucap Rindiani

"Tadi malam ya ? Memang aku yang mindahin kamu ke kasur, coba kamu sekarang tebak apa saja yang tadi malam aku lakukan padamu," ucap pemuda itu tanpa melihat Rindiani

"Lagi pula ini apartemen ku gadis Aneh, aku bisa masuk kapan saja aku mau," Lanjut nya

"Hah," ucap Rindiani terkaget lalu memeriksa kondisi badannya

"Sudahlah aku tadi bercanda, memang aku yang mindahin kamu ke kasur tadi malam tapi karena aku gak nafsu sama kamu aku gak melakukan apapun terhadap badan kurus mu itu," ucap pemuda itu masih tidak melihat Rindiani

"Apa kamu bilang ?" kata Rindiani karena merasa tersindir

"Sudah sekarang mandi saja sana, aku tunggu di sini, ada yang mau aku bicarakan," ucap pemuda itu

"Awas kalau ngintip," ucap Rindiani

"Dih, Ngapain juga ngintip badan kurus seperti mu," ucap pemuda itu

Sebenarnya Rindiani masih marah dengan ejekan orang itu tapi karena jam sudah mulai siang ia pun berusaha tidak menanggapi ejekan orang aneh itu

Setelah mandi dan berganti pakaian Rindiani lalu pergi ke dapur, di sana pemuda itu sudah menunggu nya dengan menyantap nasi goreng yang di depannya

"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan, kalau masalah mau ngusir aku, gak usah di omongin aku pun juga udah mau pergi dari sini," ucap Rindiani setelah duduk di kursi

"Hais.. Sekarang makan dan dengerin ucapan ku," ucap pemuda itu

"Karena aku ada pekerjaan di Jakarta, aku mau kamu pake apartemen ku tanpa bayar, aku tau kamu tidak punya tempat tinggal, tapi aku juga harus pegang kunci cadangan apartemen ini," lanjut pemuda itu

"Apa yang kamu rencanakan untuk ku," kata Rindiani curiga

"Hadeh.. Dasar gadis aneh, kan udah di bilangin tadi, kamu gak nafsuin ngapain harus merencanakan sesuatu, kalau aku mau udah aku lakukan dari dulu," kata pemuda itu

"Sudah lah.. aku pergi dulu," Lanjut pemuda itu

"Siapa nama mu ?" kata Rindiani bertanya sambil melihat pemuda itu

"Panggil saja Al," kata Al tanpa menoleh ke arah Rindiani dan tetap melangkah ke luar apartemen

"Dasar orang aneh," ucap Rindiani setelah Al pergi

"Aku harus cepat bersiap ke hotel itu untuk melamar pekerjaan sebelum terlambat," kata Rindiani dalam hati

Di sisi lain setelah keluar apartemen dan sampai di dalam mobil, Al langsung  menelpon seseorang untuk membicarakan sesuatu

"Halo... Selamat pagi Pak Al, ada yang bisa saya bantu ?" ucap seseorang di seberang telepon

"Selamat pagi pak Gatot.. Hari ini hari terakhir penerimaan karyawan baru untuk mengisi posisi resepsionis yang kosong bukan," kata Al bertanya kepada orang di seberang telepon

"Benar pak Al.. hari ini memang hari terakhir, ada yang bisa saya bantu Pak Al ?" Tanya Gatot

"Hem.. Nanti pasti ada seseorang bernama Rindiani datang melamar pekerjaan ke hotel yang bapak pimpin, terima dia sebagai karyawan bapak," ucap Al

"Dan pak Gatot masih ingat kan apa yang harus pak Gatot lakukan ?" Lanjut Al

"Siap pak, Saya masih ingat apa yang harus saya lakukan" ucap pak Gatot yang saat ini menjabat sebagai manajer di hotel milik Al

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status