Share

Trauma Masa Lalu

Sehari sebelumnya !!!

Sebuah SUV Range Rover Evoque berwarna merah membelah jalan tol Ir. Sutami di pagi hari yang sangat cerah, Di posisi tengah mobil nampak Al sedang duduk santai ditemani sebuah lagu berjudul "one more night" from Maroon Five mengiringi kedatangannya di kampung halamannya yaitu kota daeng.

"Pak singgah nyari sarapan dulu yah," ucapnya ke pak supir

"Mau makan apa Pak Yud ?" tanya pak supir

"Hemm... soto aja deh, udah lama nih gak ngerasain makanan makassar," jawab Al

"Soto nusantara mau gak ?" tanya pak supir lagi

"Aku ngikut aja, yang penting enak," jawab Al yang bernama lengkap Alfrizzy Yudha Pratama

Jl. Nusantara berhadapan dengan pelabuhan kota makassar yang dipagi harinya seperti terlihat biasa saja, dan di sepanjang jalan memang nampak papan reklame setiap Kios, Diskotik dan lain lain yang saat ini tertutup dan sedang tak beraktifitas,berrbeda jika dimalam harinya, karena daerah ini adalah pusat kehidupan malamnya kota daeng.

Akhirnya mereka tiba di depan sebuah warung kecil bertuliskan soto Nusantara, lalu supirnya memarkir mobil tak jauh dari warung tersebut.

"Mau makan apa pak Yud ? dan minumnya juga sekalian ?" tanya pak supir saat mereka telah berada di dalam warung.

"Ngikut aja deh pak,"

"Daeng Daging to' 2 yah... Minta teh botolnya sekalian," ucap pak supir memesan ke salah satu pegawai di warung itu

Setelah menyelesaikan makannya, Al yang memang sudah merasa lelah segera mengajak supirnya untuk segera pulang ke rumahnya

Rumah bertingkat tiga dengan model minimalis tapi terkesan mewah menjadi hunian kedua orang tuanya dan juga adiknnya paling bungsu yang saat ini masih berstatus mahasiswa di Universitas Hasanuddin Makassar.

"Assalamualaikum wr wb..." ucap Al memberi salam saat masuk kedalam rumah.

"W*'alaikumsalam wr wb..." jawab semua yang berada didalam rumah.

Nampak Al saat ini sudah di tunggu oleh keluarganya yang memang telah di infokan sebelumnya oleh Al bahwa dia akan pulang ke makassar pagi ini, makanya Al meminta tolong sopir keluarga mereka untuk menjemputnya dibandara.

"Kak yud... Mana oleh oleh buat Echi," tanya adik Al

"Aisshhh... Nih cari aja sendiri," jawab Al yang langsung memberikan travel bagnya kepada adiknya, tentu saja si Eci langsung merebut dengan cepat tas kakaknya dan langsung membongkar isi tas tersebut.

"Yud istirahat dulu nak, pasti kamu capek kan," ucap mamanya saat Al menyalim tangan kedua orang tuanya.

"Bentar aja deh Ma, Eh iya kamar Al dimana yah? Hehe... Maklum dah tiga tahun gak pernah mudik, dan rumahnya udah berubah," kata Al sambil cengengesan

"Ci... Tunjukin kamar kakak kamu tuh...," ucap papanya dan dengan malas akhirnya Eci mengantarkan Al kekamarnya yang terletak di lantai 2

Tak lama Al menuju ke ruang tengah dan mendapati papanya sedang menonton berita sedangkan mamanya dan Eci sedang sibuk memasak didapur.

"Yud... Kok Citra gak ikut balik sih?" tanya papanya saat Al baru saja duduk disebelahnya.

"Dia lagi benahin struktur organisasi perusahaan pa... Ada beberapa yang menurut Yudha sih harus dibenahi dari awal," jawab Al

"Ohh ya udah, tapi apa kamu yakin menempatkan dia di posisi Direktur HRD?" tanya papanya lagi

"Sesuai jurusannya kan pa,dan Yudha yakin Citra mampu di posisi itu," jawab Al

"Syukur deh kalo kamu yakin kemampuan adek kamu," kata papahnya sambil terus menatap televisi

"Oh iya pa... Hari ini Yudha pengen ngelihat hotel yang rencananya akan di akuisis dalam waktu dekat," kata Al

"Ohhh... Perlu di antar ? hotel clarion kan?" tanya ayah Al 

"Iya pa... Gak perlu lah,Yudha pengen nyetir sendiri aja," jawab Al

"Ya udah... Gak lupa jalankan ?" ledek ayah Al

"Hahaha... Gak lah pa, kan masih sama jalannya," jawab Al

"Kirain kamu udah kelamaan gak mudik jadi lupa sama jalan jalan di makassar," kata ayah Al

"Oh iya pa sekalian Yudha pengen ke apartement yang baru saja aku beli untuk investasi," ujar Yudha

"Pemborosan kamu," jawab ayah Al

"Untuk masa depan kan... Hehehe," ujar sambil cengengesan

"Terserah kamu lah... Duit kamu kok, tapi ingat.. Jangan kelamaan membujang karena papa dan mama udah pengen gendong cucu nih," kata ayah Al

"Huufhh... Tuh suruh aja Citra nikah duluan, kan dia udah ada cowok tuh dijakarta," kata Al berusaha menghindar dari topik itu

"Emang kamu rajanya ngeles," ucap ayah Al

"Udah ah... Oh iya Yudha pinjem Civicnya yah pa," kata Al

"Itu kan punya kamu, ngapain pake minjem segala," jawab ayah Al

"Hehehe... Iya yah, ya udah akuu pergi dulu yah," ucap Al yang langsung bergegas meninggalkan rumahnya menuju hotel yang akan di akuisisi oleh perusahaan miliknya

*********

Ternyata hari ini juga hari yang penting untuk Rindiani karena dia baru saja diterima menjadi resepsionis disalah satu hotel bintang 5 di kota makassar, Dan hari ini adalah hari pertamanya bekerja.

Nampak Rindiani sangat senang bekerja dihotel tersebut dan beberapa rekan sekerjanya juga sangat cepat akrab dengannya, hari ini hotel tersebut sangat ramai oleh tamu dari instansi pemerintahan yang sedang menginap untuk beberapa hari kedepan.

"Eh Rindi, kamu tau gak gosip kalo Hotel ini udah di akuisisi loh, jadi yah siap siap aja kita kena PHK," ucap teman Rindiani mengajak ngobrol

"Masa sih ? Baru aja kerja masa mau di PHK," kata Rindiani

"Hemm, tapi infonya kan masih abu abu, jadi kamu tenang aja," ujar teman yang lainnya

"Semoga," ucap Rindiani

Tak lama nampak Al sedang melangkah memasuki lobby hotel dan seluruh resepsionis yang melihatnya berdecak kagum dengan wajah tampannya yang siang ini hanya berpenampilan casual menuju ke meja resepsionis.

"Siang Pak, dengan Rinidiani apakah ada yang bisa dibantu ?" sapa Rinidani dengan tersenyum

"Hemm, mau nanya, apakah aku boleh bertemu dengan Pak Toto ?" ucap Al yang ingin bertemu dengan GM hotelnya

"Bentar yah pak... Maaf sebelumnya nama bapak siapa," ucap Rindiani lagi

"Bilang aja Al,"

" Oke di tunggu bentar pak Al,"

Sambil menunggu Al meraih Iphone keluaran terbaru dari sakunya yang baru saja dibelikan oleh adiknya sebagai hadiah ulang tahunnya bulan lalu, kemudian Al menelfon Pak toto untuk menginfokan bahwa dia sedang menunggu di lounge hotel lantai 2

"Halo, Pak Toto aku tunggu di lounge aja yah," ucap Al

"Maaf Pak Al, Apakah bapak gak menunggu pak totonya? baru saja dia akan menemui bapak," ujar Rindiani yang baru saja menutup telfonnya dan mendekatinya karena melihat Al sedang melangkah naik kelantai 2

"Udah aku telfon kok," jawab Al

"Oh... Ok deh Pak makasih," ujar Rindiani sambil tersenyum membuat Al menatapnya bentar kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke lounge.

"Eh Rindi, tuh cowok cakep banget, mirip siapa yah? Hemmm...," ucap temannya saat Rindiani tiba di meja resepsionis

"Iya sih, tapi rada sombong sih orangnya," ucap Rindiani yang masih melihat Al di lantai 2 sampai sudah tak terlihat lagi

Di Lounge nampak Pak Toto sudah tiba dan menghampiri Al yang sedang duduk di pojokan.

"Selamat siang pak Yudha," kata Pak Totk

"Siang Pak Toto, Bagaimana kabar anda?" kata Al basa basi

"Alhamdulillah pak baik... Kapan tibanya pak ?" ucap Pak Toto setelah berjabat tangan dengan Al dan duduk dikursi depan Al

"Tadi pagi pak... Oh iya aku pengen ngeliat liat sekeliling hotel boleh ? Sekalian di beberapa lantai lah klo boleh," kata Al kepada Pak Toto

"Boleh pak... Silahkan biar saya temanin keliling seputaran hotel," jawab Pak Toto

"Gak perlu pak, Bapak lanjut aja kerjanya, paling aku minjem smart cardnya aja untuk akses naik ke beberapa lantai," kata Al

"Oh ok lah klo begitu pak.. Ini smart cardnya... Kalo bapak butuh bantuan silahkan telfon saya aja," ucap pak Toto dan memberikan sebuah smart cardnya ke Al

Akhirnya setelah berbasa basi pak Toto pamit untuk melanjutkan pekerjaannya dan Al juga langsung melangkah melihat lihat sekeliling hotel

Al berkeliling di sekitaran hotel mulai dari tempat parkir depan lobby, Naik ke samping dimana terdapat beberapa tempat hiburan malam yang menjadi fasilitas hotel tersebut.

Nampak Al mengagumi sisi arsitektur hotel yang bagus, di dominasi dengan warna coklat, hotel yang jumlah kamarnya 585 kamar ini berarsitektur klasik tetapi tetap modern dan elegan

Al kemudian kembali ke lobby dan mengambil sebuah brosur untuk menambah wawasannya mengenai hotel yang sebentar lagi menjadi miliknya sebelum acara presentasi dari pemilik sebelumnya yang akan dilaksanakan minggu depan di kantor pusat jakarta.

Ternyata saat melihat informasi setiap kamar yang dilengkapi oleh Wi-fi gratis, AC, LCD TV dengan jaringan Cable TV, telepon, alat pembuat teh/ kopi, dan meja tulis nampak Al sedikit lega karena PRnya nanti akan sedikit apabila Hotel tersebut telah di akuisisi olehnya

Bukan cuma itu, kamar mandi dengan shower, perlengkapan mandi, dan pengering rambut pun disediakan untuk memenuhi kebutuhan para tamu yang akan menginap di hotel Clarion. Semua ini bisa didapetin mulai dari harga Rp850.000 per malamnya.

"Hufhhh... Pengen liat beberapa lantai kali yah," gumam Al yang sudah melangkahkan kakinya menuju lift

Ting Tong....

Suara lift berbunyi saat di lantai 7 kemudian pintunya terbuka dan segera Al melangkah keluar lift, koridor Hotel di lantai 7 berbentuk huruf U dan sepertinya hari ini hampir semua kamar Suite di lantai ini terisi full oleh tamu yang memilih menginap di hotel tersebut.

Tiba tiba ada suara "Tolongggg" membuat Al memicingkan matanya mencoba fokus mendengar arah suara tersebut. Dan ternyata suara tersebut berasal dari dalam kamar 709 yang tak jauh dari posisi Al berdiri.

Teng tong....

"Room service," ujar Al teriak dari depan pintu kamar 709

Kriekkk...

Tak lama pintu kamar terbuka dan secepatnya seorang gadis berlari keluar kamar membuat pasangan prianya terkejut, dan saat mau mengejar gadis itu diapun lebih terkejut melihat Al yang sudah berada di depannya memasang wajah amarahnya mengetahui siapa pasangan barusan

"Eh Kak Yud..," ucap pria itu yang ternyata adalah kekasih Echi adik Al

"Hemm... Mulai detik ini menjauhlah dari adik saya, dan mengenai ayah kamu nanti biar aku yang jelaskan kenapa kalian harus putus," ujar Al dingin lalu melangkah meninggalkan pria itu dengan wajah penuh ketakutan.

Pria itu yang bernama Anton anak dari salah satu pengusaha sukses di makassar tiba tiba jatuh berlutut memohon sambil memegang kedua kaki Al saat mau melangkahkan kakinya.

"Kak Yud kumohon jangan lakukan ini, Saya minta maaf dan mengaku ini semua Kesalahanku, saya sangat mencintai Echi kak," ujar Anton merengek dikaki Al.

Tiba tiba...

"Ups... Maaf," ternyata Rindiani baru saja melihat adegan yang menurutnya sangat menjijikkan dan langsung menunduk saat melewati mereka.

Rindiani tersenyum jahil dan berpikir ini adalah pertengkaran pasangan sesama itu, lalu saat berada tepat disebelah Al gadis itu menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah mereka.

"Pak... Anda terlalu kejam membiarkan pasangan anda sampai berlutut memohon agar bapak tidak meninggalkannya," ucap Rindiani menegur Al

Al terkejut atas ucapan dari resepsionis itu dan sambil menghela nafas, Al mengerti apa maksud ucapan gadis itu dan ini adalah sebuah kesalah pahaman, tapi sepertinya Al tidak mau repot menjelaskannya lalu kemudian sekali hentakan dikakinya membuat pegangan Anton terlepas dan secepatnya meninggalkan Anton dan Rindiani menuju lift.

"Kak... Hikz.. Hikz.. Jangan pergi dulu... Maafin saya kak... Hikz..," teriak Anton sambil menangis menyesali semua kejadian barusan.

Rindiani merasa kasihan dengan Anton, lalu dia menghampirinya dan membantunya berdiri.

"Mereka bilang bahwa orang yang lebih mencintai pasangannya itu adalah orang yang lebih lemah, jadi yang sabar yah mas, biarkan pasangan mas pergi saja karena menurut saya dia terlalu kejam untuk menjadi pasangan masnya," ujar Rindiani membuat Anton makin menangis kencang tak tau apa sebab tangisannya.

Tak lama Rindiani meninggalkan Anton saat dia sudah mulai tenang dan berjalan menuju lift dengan sebuah senyuman yang sedari tadi ditahannya karena melihat pasangan yang sedang diputus cinta membuatnya jijik akan orang orang seperti mereka

Bersambung !!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status