Share

MAMA

   Keiza membawa dirinya kedalam kamar, dan mengambil selimut yang berada dalam lemari. Keiza memintanya untuk pergi kedokter namun tangan Rafael menahan tangan Keiza yang hendak pergi mengambil sesuatu. Dirinya menggelengkan kepala dengan lemah dan mengatakan bahwa dirinya tak ingin pergi ke dokter. Keiza ingin memberi penjelasan namun lagi-lagi ditahan oleh Rafael.

"Jangan pergi..."  Keiza bisa mendengar suara pelan sebelum Rafael menutup matanya tertidur sambil memegang tangan Keiza. Dirinya meletakan perlahan tangan Rafael dan pergi ke dapur mencari alat untuk kompres demam. Segera membawa keatas dan perlahan memeras kain yang tadi di celupkan kedalam air kompresan. Kemudian meletakan kain tersebut ke kening Rafael. Dirinya mengambil termometer dan mengecek suhu tubuh Rafael dan ternyata suhu nya lumayan tinggi.  Dirinya mengambil kain yang ada di keningnya dan mencelupkan kembali kedalam air kompresan dan memakaikannya kembali. Tak terasa dirinya tertidur sambil duduk di sebelah Rafael akibat kelelahan. Namun beberapa jam setelah tidur dirinya mendengar sebuah suara racauan disebelahnya. Membuka mata yang terasa sangat berat dan melihat Rafael yang sedang tertidur dan mungkin lagi bermimpi sehingga menyebabkan Rafael yang memanggil-manggil mamanya. Tunggu-tunggu, Keiza melihat tetesan air mata Rafael. RAFAEL MENANGIS!!! Sebegitu buruknya kah kejadian yang menimpa Rafael sehingga dirinya menangis seperti ini. Dirinya duduk disebelah ranjang dan mengelus-elus kepala Rafael. Dirinya juga menyapu keringat yang berada di pelipis Rafael kemudian mengelus pipi dan juga rahang tegas milik Rafael. Ada rasa sedih melihat kondisi Rafael saat ini namun berbeda lagi jika Rafael sudah sadar, rasanya ingin membanting saja.

Sedikit tenang saat dirinya mengelus Rafael, kemudian dia melihat jam yang ada di dinding sudah menunjukan pukul sebelas malam. Tak mungkin ada taxi yang lewat di jam ini, dirinya memutuskan untuk menjaga Rafael sepanjang malam ini. Dirinya turun kedapur dan melihat isi kulkas dan bahan makanan yang tersedia. Tak banyak bahan makanan dikarenakan rata-rata isinya hanya makanan instan. Huftttt untung masih ada wortel, kentang, daging, dan beberapa bumbu dan rempah lainnya yang bisa dijadikannya sebagi soup. Mulai memotong sayur dan bumbu lainnya kemudian memasukan kedalam panci dan mengaduk-aduknya. Beberapa menit kemudian dia mematikan kompor dan menyajikan soup tersebut kedalam mangkuk. Lalu membawanya keatas. Memeriksa kembali suhu tubuh Rafael yang ternayata masih sama panas seperti diawal. Menyendoki seseuap soup kedalam mulut Rafael. Suapan demi suapan berlangsung. Saat Rafael terbatuk dirinya langsung memberikan minum dengan pelan. Tak sadar waktu sudah hampir pukul dua belas lewat. Dirinya segera meletakan mangkuk soup nya keatas nakas yang berada disebelahnya. Kemudian mematikan lampu kamar dan menghidupkan lampu tidur. Dirinya langsung merebahkan tubuhnya disofa yang tak jauh dari ranjang Rafael dan menutup matanya.

Matahari telah bersinar menandakan hari sudah pagi. Seorang pria menggeliat dari tidurnya lalu membuka matanya perlahan. Melihat seluruh isi kamarnya dan terfokus pada seseorang yang tidur di sofa. Seseorang tersebut tak lain ialah Keiza. Dia melangkahkan kakinya mendekat kearah Keiza. Berjongkok dan memperhatikan wajah tenangnya, mendengar dengkuran halus membuatnya tersenyum. Tangannya terangkat dan mengelus pipi itu dengan perlahan. Keiza menggeliat disofa, dengan segera dirinya berhenti mengelus-elus. Ntah apa yang ada dipikarannya saat ini, wajahnya tampak dimajukan secara pelan-pelan. Nyaris kedua wajah itu bersentuhan, Keiza malah terbangun dan membuka matanya. Keduanya sama-sama terdiam, namun beberapa detik Keiza membelakan matanya dan segera bangkit dari sofa. Keduanya sama-sama mendadak menjadi orang bodoh yang tak tau harus ngapain.

"A-anu emm b-beli s-sarapan. Hah iya beli sarapan dulu...." Keiza berucap terbata-bata kemudian keluar dari kamar Rafael. Sedangkan dirinya hanya tersenyum miring dan mengambil ponsel yang berada diatas nakas. Dia melihat ada sebuah mangkuk kosong seperti nya mangkuk itu sudah digunakan. Dia mengingat semalam Keiza berjaga semalaman demi dirinya. Ya walaupun tertidur tapi dirinya tetap merasakan suapan demi suapan yang Keiza berikan padanya. Lalu dirinya mengambil ponsel yang berada diatas nakas juga. Membuka media sosial dan melihat namanya menjadi topik tending hari ini. Awalnya dia senang karena jarang sekali menjadi trending akan tetapi semuanya berubah, emosinya tersulut saat melihat penyebab trending dirinya karena akun seseorang yang menyebarkan semua keburukan tentang dirinya. Segera dia menghubungi Keiza dan terangkat tetapi saat ingin berbicara, suaranya tak keluar. Terasa sangat sakit saat dipaksakan. Tanpa memutuskan sambungan telepon dirinya membanting ponsel ke lantai kemudian membanting semua benda yang ada disisinya.

Keiza saat ini berada disebuah kedai makan, membeli sarapan. Namun ada telepon dari Rafael dirinya segera mengangkat panggilan tersebut tetapi tak ada suara yang terdengar. Dia berpikir tak mungkin Rafael gabut seperti ini, saat ingin mematikan sambungan dirinya mendengar suara bantingan. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi pikirnya. Dengan cepat dia meminta tolong untuk penjaga kedai mempercepat pesanannya dan segera memberikan uang kemudian berlari ke rumah Rafael. Saat sampai dirinya tak melihat seseorang di lantai bawah, dirinya berlari naik ke lantai atas. Mengatur nafas nya sebelum membuka kamar dan lihatlah sekarang kamar sudah seperti kapal pecah. Barang berserakan dan dia mengedarkan pandangannya keseluruh kamar namun tak menemukan Rafael. Tetapi matanya berhenti pada pintu toilet yang tertutup, berjalan mendekati pintu dan mengetuknya. Tak ada jawaban, ingin mengetuk kembali namun terhenti saat pintu tersebut mulai terbuka. Tampak wajah Rafael yang dingin, dirinya mencoba bertanya namun tak ada balasan yang dirinya dapatkan.

Rafael melihat Keiza yang tampak khawatir dan mendengar pertanyaan Keiza. Namun suaranya yang membuat dirinya tak bisa berbicara. Dia berdehem merilekskan tenggorokannya dan membuka mulut mencoba berbicara.

"Su...su..a...ra" Dia mengatakan satu kata sambil menunjuk kearah tenggorokannya, itupun dia sudah mencoba dengan menahan sakit. Keiza kaget dan mengerti maksud Rafael yang ingin menjelaskan sesuatu namun tertahan oleh suaranya. Keiza kaget saat Rafael merampas ponselnya , dan bingung apa yang sedang dilakukan Rafael terhadap ponselnya. Memicingkan matanya saat Rafael menunjukan sesuatu dari ponselnya. Dirinya mengambil ponsel tersebut dan melihat topik trending mengenai Rafael. Dia melihat akun itu, seoertinya kun samaran. Keiza buru-buru ijin pulang dengan alasan ingin melihat siapa dalang dibalik semua ini. Tetapi tangannya tertahan oleh Rafael, dia melihat Rafael yang membuat kode seperti nya ingin mengatakan tunggu sebentar. Keiza pun menunggu, tangannya ditarik Rafael menuju pada mobil. Keiza berdiri ditempat saat melihat Rafael membukakannya pintu, sedangkan bisa dilihatnya bahwa Rafael menghela nafas dan menodorongnya masuk kedalam mobil. Rafael menatapnya namun dirinya tak menegerti maksud Rafael.

"A....a...ala....mat..." Keiza baru memahami maksud ttapan tadi. Kemudian memberitau alamatnya. Keheningan terjadi di dalam mobil. Dan tak terasa mereka trelah sampai di rumahnya. Keiza pergi kekamar dan menghidupkan komputernya mulai melakukan sesuatu. Rafael datang ke kamarnya, dan melihat Keiza tampak serius dengan komputernya. Waktu terus berputar dan Keiza berteriak. 

"Farrel! Farrel dalang semua ini." Keiza memberitahu siapa pemilik akun yang membocorkan semua hal buruk, tak mungkin orang luar yang melakukan sudah pasti orang dalam yang mengetahui semua rahasia perusahaan. Rafael yang mendengar itu langsung mengepalkan tangannya dan meninju ke tembok. Keiza bangkit dari duduknya , menghampiri Rafael dan menenangkannya. Keiza teringat oleh suara Rafael yang hilang, dia menatap Rafael dan meminta agar Rafael kedokter. Awalnya Rafael tak mau namun Keiza mengancam akan menlpon Railline jika tak mau ke dokter. Rafael pun bereaksi geram namun menahannya dan menampilkan senyum paksaan. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status