Share

MENCINTAIMU PRIA TAMPAN
MENCINTAIMU PRIA TAMPAN
Author: Bethoven

MENYEBALKAN

   Sejak dua hari yang lalu, seorang gadis berparas cantik tengah serius menatap layar laptop yang berada di pangkuannya. Jari lentik yang begitu lincah mengetik dan scroll semua web lowongan pekerjaan kemudian matanya yang teliti melihat informasi dari setiap artikel. Hingga jarinya berhenti scroll. Pandangan tertuju pada satu nama, yaitu RAFAEL JACKSON. Dia mengenal nama itu, seorang pria yang menyebalkan menurutnya. Dia membaca biodata mengenai semua pria tersebut. Ternyata Rafael adalah pria yang dulu bersamanya mengikuti kontes bernyanyi. Akan tetapi sekarang sudah menjadi seorang penyanyi terkenal. Dia kembali mengingat bagaimana dirinya mengenal Rafael. Pada saat itu sedang ada kompetisi menyanyi namun dia harus kalah diawal dan pada hari yang sama, Rafael menertawakan kekalahan dirinya. Sejak saat itulah dia tak begitu menyukai sifat Rafael. 

Kemudian dia melihat sebuah nama perusahaan yang menaungi Rafael dan mengklik website tersebut. Setelah beberapa melihat website tersebut, dirinya langsung menutup laptop dan berjalan keluar dari kamar. Dia melihat sahabatnya yang saat ini sedang ada didapur, seperti nya sedang membuat kue. Dengan perlahan dia berjalan mendekat dan....

"DAR!!!!"

Sahabatnya kaget dan melemparkan semua tepung yang berada di tangannya. Tepung tersebut mengenai wajah dia, tentu saja hal itu membuat sahabatnya tertawa namun dirinya mengubah raut wajah menjadi kesal.

" Pftttt awalnya aku mau marahin kau Kei tapi gak jadi deh, makasih loh udah buat aku ketawa hari ini."

Kei yang dimaksud adalah Keiza Natalie. Gadis cantik yang baru saja mengejutkan sahabatnya. Oh ya sahabatnya bernama Amanda Aurellia. Mereka berdua sudah tinggal bersama kurang lebih tiga tahun lamanya. Memiliki sifat yang tak jauh berbeda membuat mereka saling memahami satu sama lain. Tinggal dalam kesederhanaan tak membuat persahabatan mereka merenggang, malah semakin erat. Semoga persahabatan ini kekal selamanya.

Keiza hanya mengacungkan jari tengahnya kemudian mendekati Amanda sambil tersenyum tak jelas. Amanda merasa aneh dan bingung kemudian dia bertanya melalui alis dan dagunya. Ia mengangkat sebelah alis mata dan mengangkat dagunya. Keizha yang paham atas kebingungan Amanda langsung saja membisikkan sesuatu.

"DEMI APA? Gue doain lolos deh Kei!" Mendengar pernyataan tersebut Keizha langsung mengangguk kegirangan dan memeluk erat Amanda. 

.........

Pagi ini Keizha berada di perusahaan Briwijaya Entertainment, dia melihat gedung yang begitu besar. Dengan segera dia masuk kedalam ruangan interview. Dia bertemu dua orang tampak seperti berdebat. Lebih tepatnya satu wanita terlihat diam dan satu lagi seorang pria tampak menggoda perempuan itu. Euhhh dalam hatinya. Dia berdehem membuat kedua orang tersebut tersadar dan langsung mengubah sikapnya menjadi kelihatan lebih berwibawa. Dia tersenyum dan mengenalkan dirinya sesuai dengan permintaan wanita yang ada dihadapannya ini. Dia memperkenalkan diri yang suka menyanyi sejak kecil namun tak begitu ahli dalam bernyanyi, namun dia mengatakan bahwa mampu melakukan pekerjaan lainnya, seperti bagian komputer atau data-data. Tetapi dia melihat pria yang ada di hadapannya seperti tidak terlalu menyukai dia. Namun dia bodoamat dengan tatapan tak suka pria tersebut, kemudian melihat wanita yang ada dihadapannya mendengarkan dia dengan baik. Kemudian memberitahu kepada dua orang tersebut bahwa dirinya salah satu mahasiswa terbaik dikampus.

"Ah sudahlah, aku melihat kampus mu tak terlalu dikenal," ucap pria itu kepadanya.

"Sudah kubilang sayang mencari karyawan tak perlu seperti ini, biar kita yang mencari di kompetisi-kompetisi internasional." Namun wanita yang berada disebelah pria tersebut justru memelotot kan matanya kemudian mencubit perut pria itu. Kemudian wanita tersebut mengambil map yang dibawa oleh Keiza kemudian berkata,

"Kamu bisa pulang dan tunggu telepon dari kami," ucap wanita itu sambil tersenyum. Keiza juga tersenyum mendengar ucapan wanita itu. Kemudian berpamitan pergi keluar. Keiza bernyanyi sambil bersiul. Mood nya hari ini sangat bagus. Saat kakinya melangkah ingin meninggalkan perusahaan, langkah nya terhenti oleh seseorang yang meminta pertolongan untuk membantu mengangkat kotak-kotak yang berada dibawah lantai menuju ke ruangan seberang. Tentu saja Keiza mau dan membantu mengangkat kotak-kotak tersebut.

..........

"Stop-stop!!! Ini kenapa musik gak ada bagus-bagusnya, sakit telinga dengar musik jelek gini! Mana mungkin aku nyanyi dengan musik ginian!!! Siapa penanggung jawabnya hah?" Seorang pria berparas tampan dan memiliki mata coklat yang indah sedang memarahi semua orang yang ada di ruangan itu. Lelaki itu seorang penyanyi terkenal dengan penuh sejuta pesona.

"Ulang-ulang, Aku Rafael Zackson gak mau tampil dengan sebuah kesalahan! SEKECIL APAPUN" Ucap dirinya dengan sombong.

Setelah mengatakan itu, akhirnya rekaman tersebut diulang kembali. Hingga di tengah rekaman seorang dancer terjatuh akibat menabrak beberapa kardus. Rafael mengerang marah dan berjalan mendekati pria tersebut. Dia bisa melihat beberapa staf menunduk minta maaf, namun perhatiannya teralihkan oleh seorang wanita yang menatapnya. Dia menaikan sebelah alisnya kemudian berteriak "BODOH!!!"

Dia membalikkan badannya namun tertahan oleh seseorang. Dia melihat seseorang menahan tangannya, tak lain adalah perempuan yang dari tadi menatap dirinya . Dia melepaskan cengkraman itu dengan kasar namun ditahan lagi. 

"Bitch! Mau anda apa hah?"

Namun bisa dia melihat wanita yang menahannya tersenyum kemudian menyebutkan nama. Dia tak mengenal wanita tersebut namun mengapa wanita itu mengaku bahwa mereka adalah kenalan lama. Tak inggin membuang waktu langsung saja ia mendorong wanita itu dan segera pergi meninggalkan ruang rekaman. Tak menghiraukan teriakan wanita gila yang memanggil namanya. 

Keiza hanya bisa bengong. Sombong sekali pria ini pikirnya. Bahkan pria itu tak mengenal dirinya lagi. Setelah ia meletakan kotak-kotak yang dia bawa, dengan segera dia pergi keluar dari perusahaan tersebut. 

Sampai dirumah, dia disambut oleh banyak pertanyaan dari Amanda. Saat berada diruang tengah dia takjub saat melihat begitu banyak makanan kesukaannya terhidang diatas meja. Dengan segera ia duduk di kursi dan memakan satu per satu makanan yang ada diatas meja. Mulai dari makanan berat hingga cemilan. Saat makanan sisa setengah dia baru menyadari ada hal aneh yang terjadi. Mengapa Amanda tiba-tiba membuatkan makanan sebanyak ini. Diapun bertanya dan Amanda bilang ini adalah kado atas dapatnya kerjaan buat Keiza. Dirinya tersedak, tungu-tunggu apa tadi diterimanya? Bukannya dia masih interview belum sah diterima. Namun saat dia bertanya kembali, Amanda langsung menunjukann ponselnya yang tadi tertinggal. Dia masih bingung namun Amanda dengan segera menunjukan pesan yang berisi tentang dirinya diterima oleh perusahaan Briwijaya Entertainment. Dirinya terdiam sebentar sebelum akhirnya berteriak girang sambil memeluk Amanda kemudian melahap dengan cepat makanan yang ada dihadapannya.

...........

Saat ini Rafael sedang berada di mobil nya, asik menyetir sambil bernyanyi dirinya mengerem mobil tersebut secara mendadak saat ponselnya berdering. Shitt stupid people makinya.

Dia mengangkat ponselnya kemudian mendengarkan suara dari sebrang. Cihhh ternyata asistennya menyuruh untuk segera bersiap agar pergi kelokasi syuting. Dia melempar ponsel kebagian belakang mobil. Tak mendengarkan semua arahan yang telah dikatakan padanya. Dengan cepat dia menghidupkan mobilnya dan menambahkan laju kecepatan mobil tersebut. Deringan ponsel terus berdering namun dirinya hanya mengabaikan seakan-akan menutup telingannya. 

Saat ini Keizha mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. Amanda turut membantu merias wajah dirinya. Ya Keizha ini tak tahu model dan juga fashion sebab itu Amanda lah yang membantunya. Saat selesai Keiza langsung bercermin dan berteriak...

"AAAAAAAA"

Dia merasa make up nya ini tak cocok dipakai untuk bekerja, terlalu. Menoleh kesamping saat mendengar Amanda tertawa melihat hasil make up nya. Amanda mengambil tissue dan mengelap hiasannya menjadi sedikit lebih natural. Dirinya tersenyum kearah Amanda dan berpamitan untuk berangkat. 

"SEMANGAT!!!" Amanda memberi semangat dan dia membalas dengan gerakan yang sama sambil memberi kecupan jauh. 

Sampailah ia di perusahaan tersebut, dirinya langsung pergi keruangan yang sama dimana ia pergi interview kemarin. Mengetuk pintu dan bertemu dengan seorang pria yang waktu itu lagi. Dia tersenyum kaku saat melihat pria itu menatapnya seperti tak suka. Pria tersebut berdiri dan memukul meja secara tiba-tiba membuat dirinya kaget dan mengelus dada.

"Apa kamu yakin akan mampu bertahan di perusahaan ini?" Pria itu bertanya kemudian dirinya menganggukan kepala. 

"Apa kamu memiliki mental yang siap untuk dimaki?" Tanya pria itu kembali, namun pertanyaannya kali ini agak konyol, ragu-ragu dia menganggukan kepala.

Pria itu menyunggingkan senyumnya kemudian melipat kedua tangan diatas dada dan menatapnya tajam lalu mengatakan sesuatu. 

"Jika kamu mampu menyelesaikan tugas ini, maka kamu benar-benar lolos masuk ke perusahaan. Namun jika kamu gagal maka kamu akan menerima konsekuensi yang sangat membuatmu menyesal telah menginjakkan kaki di Briwijaya Entertainment." Pria itu berkata sambil menatapnya tajam. Dengan kepercayaan diri yang tinggi Keiza menganggukan kepalanya yakin. Saat itu juga pria tersebut mengatakan tugas yang harus dilakukan oleh dirinya.

Keiza sedang duduk ditempat kerjanya, menatap ponsel dan juga jam yang ada ditangannya. Seluruh staf juga melakukan hal yang sama dengan yang dia lakukan yaitu memastikan bahwa tak akan ada yang terjadi pukul tiga nanti. Namun Keiza tetap tenang sambil menghitung mundur waktu yang tersisa tinggal lima detik lagi.

"Lima... Empat... Tiga.... Dua... Satu....."

Dan ya! tak terjadi apapun. Keiza tersenyum bangga kemudian berjalan pergi menemui pria tadi.

Semua menatap Keiza dengan tatapan heran. Ya mereka heran bagaimana Keiza bisa melakukan hal seperti ini. Biar dijelaskan sedikit bahwasanya tugas Keiza yaitu menghentikan Rafael yang ingin memposting hal buruk mengenai perusahaan melalui twitter pribadi. Rafael ini adalah seseorang yang memiliki sifat keras kepala, tak ada yang bisa menghalangi keinginannya. Namun seorang staf baru membuat sebuah hal menakjubkan yang membuat semua nya heran. Keiza yang ditatap seperti itu mendadak gugup kemudian dia menjawab atas semua kebingungan mereka.

"HAH?!!!"

Semua orang menatap Keiza tak percaya akan yang telah dilakukannya. Hanya sesimple itu saja. Ya Keiza memakai trik mengganti kata sandi akun twitter milik Rafael. Pria tersebut menggelengkan kepalanya.

"Apakah kau seorang peretas?" Tanya pria itu kepada dirinya. Namun dengan cepat Keiza langsung menggelengkan kepala. Dia berkata levelnya belum setinggi itu, dia masih belajar hal-hal dasar saja. Semuanya langsung mengangguk paham.

Saat ini Rafael berjalan dengan angkuh dan juga menampilkan wajahnya yang terlihat emosi. Semua staf langsung membungkukkan badan tanda penghormatan, namun Rafael tak menghiraukan itu semua, dia berjalan menuju sebuah ruangan dan tanpa mengetuk dirinya langsung menendang pintu tersebut menggunakan kaki. Semua yang berada di dalam ruangan itu berdiri kaget. Rafael menatap satu persatu wajah semua orang yang berada di dalam ruangan itu. 

"HEBAT! KALIAN HEBAT!!! Kalian memang memiliki karyawan-karyawan licik. JAWAB! SIAPA YANG MELAKUKANNYA! SIAPA?!!!"

Semuanya diam, namun Rafael berjalan mendekati pria itu atau bisa disebut direktur yang ada di depannya. Kemudian memegang pundak sambil menatap tajam pria itu. 

"Andika Pratamajaya! Anda adalah tangan kanan ayah saya bukan? Jawab siapa yang melakukannya. JAWAB!!!!"

Ya pria itu bernama Andika, salah satu tangan kanan ayahnya Rafael. Pria itu menelan ludah dengan kasar lalu berdiri sambil berjalan menjauhi Rafael. Dia menetralkan rasa gugupnya tadi.

"Ekh... Siapa yang melakukannya? Jawab!" Pria yang bernama Andika itu berpura-pura kembali bertanya seperti itu, dirinya tak ingin Rafael mengetahui yang sebenarnya. Namun Rafael menangkap gelagat aneh dari pria tersebut, kemudian membuang muka kearah lain. Dia memperhatikan seseorang yang berdiri sedang menatap pria bernama Andika itu. Kemudian Rafael mendekati wanita itu.

"Pasti anda kan yang lakuin? Ada masalah apa anda dengan saya hah?! sampai-sampai anda lakukan ini semua? " Keiza hanya diam saja dan tak menghiraukan semua ucapan Rafael. Dirinya membuang muka, cukup malas melihat pria angkuh pikirnya. Raafael yang geram tak kunjung dibalas dengan cepat mengapit kedua pipi Keiza dengan tangannya. Bisa dilihat mata Keiza yang melotot kaget kemudian dengan segera Rafael mengarahkan pandangan Keiza kearahnya. 

"Punya mulutkan? JAWAB" 

Setelah mengatakan itu Rafael dengan segera melepaskan tangannya dari wajah Keiza. Dia menatap perempuan yang ada didepannya ini sedang memegang pipi yang tampak memerah akibat cengkraman tadi. Saat ingin mengatakan seuatu, ucapannya terpotong oleh ucapan Andika. 

"Sudah-sudah jangan berisik. Rafael kamu ikut saya." Setelah mengucapkan kalimat itu, Andika langsung menarik Rafael untuk ikut dengan dirinya. Saat berjalan keluar ruangan Andika mengangkat jari jempol dibalik punggungnya, yang mengartikan bahwa semuanya baik-baik saja. Setelah benar-benar pergi dari ruangaa, seorang wanita yang waktu itu menerimanya di interview tertawa. Dia mengatakan bahwa Andika ini orangnya pandai sekali dalam mencari alasan dan mengalihkan perhatian. Keiza ikut tersenyum mendengarkan itu. Namun dia melihat satu wanita lainnya, sepertinya wanita ini juga tak menyukainya. Terlihat dari cara pandang wanita itu kepadanya. 

"Perkenalkan namaku Clara Abelinna. Kau melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Vio tolong antarkan Keiza ke meja nya." 

Vio menganggukan kepalanya kemudian berjalan deluan meninggalkan Keiza. Dengan cepat dirinya mengikuti Vio yang sudah berdiri dengan wajah sombongnya di dekat sebuah meja.

Keiza tersenyum dan melambaikan tangannya kepada Vio namun Vio tak menghiraukannya, malahan berbicara beda dari yang sedang dia lakukan

"Kau berada disini, dan jangan pernah berniat untuk menyaingiku!" Vio pergi setelah mengungkapkan kalimat yang tak jelas menurutnya. Keiza hanya mengangkat bahu menandakan bodoamat dan tak peduli.

Sekarang Rafael berada disebuah ruangan bersama pria yang bernama Andika. Mereka sedang duduk menunggu kehadiran ayahnya. Tadinya ia menolak namun ayahnya mengancam bahwa dia akan dikirim ke Amerika sambil belajar tentang bisnis. Dia tak suka bisnis bahkan membencinya juga. Namun ayahnya selalu memaksa untuk tetap belajar bisnis agar ada yang meneruskan perusahaan mereka. Saat Andika telah selesai menelpon, Rafael langsung menatap dengan ganas. Dia mendekati Andika dan menaikan wajah Andika dengan jari telunjuknya.

"Beraani sekali anda ini ya! Tadi menyuruh orang untuk hack akun saya sekarang menelpon ayah saya untuk kemari. Gak sayang nyawa hah?!!" 

Andika hanya meneguk ludahnya kasar kemudian mencoba untuk melepaskan jari yang berada di wajahnya, namun Rafael semakin mengeratkan cengkraman yang ada diwajahnya.

"RAFAEL!!!"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status