Home / Romansa / MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN / MENANGIS DI PELUKAN BARA

Share

MENANGIS DI PELUKAN BARA

last update Last Updated: 2025-04-27 12:55:55

Ini membuat Gina mencengkram erat ujung pakaiannya agar ia tidak terlihat memalukan karena kondisi mereka yang sekarang benar-benar tidak aman untuk jantung dan hatinya.

"Tuan, bolehkah saya melihat Tuan Muda Gavin? Saya khawatir dia-"

"Kamu tidak boleh pergi sebelum menjelaskan semua yang ada di hatimu padaku, Gavin mengalah dulu, selama ini juga aku terus mengalah untuk dia!"

Bara memotong perkataan Gina sambil mencengkram tangan Gina yang ingin mendorong tubuhnya tadi agar wanita itu bisa beranjak meninggalkannya.

Gina menggigit bibir, dan Bara melihat hal itu hingga tanpa sadar pria itu menelan salivanya dengan kasar.

"Saya merasa tidak yakin Tuan suka dengan saya, karena saya tidak seperti Bu Karina dari segi apapun terutama pada tubuh."

'Pembicaraan seperti apa ini? Kenapa rasanya sangat tidak bermanfaat?'

Ucapan Gina dilanjutkan perempuan itu dengan keluhan di dalam hati kembali karena Gina sekarang frustasi dengan situasi yang dialaminya.

"Dengan kata lain kamu tidak percaya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    GAVIN MENGGIGIT

    Untuk sesaat, Gina hanya diam, berpikir sejenak agar mampu mencari kalimat yang tepat supaya ia bisa menjawab pertanyaan itu tanpa menimbulkan masalah baru."Aku bukan tidak mau mengatakan, cuma belum sempat. Pagi ini Bara sedang buru-buru, rasanya kurang tepat kalau membicarakan sesuatu sementara waktunya tidak mendukung."Akhirnya, Gina menjawab juga pertanyaan Arin sedikit berbohong bahwa ia mengatakan bahwa ia tidak sempat mengatakan masalah itu pada Bara, padahal sebenarnya ia hanya merasa sedikit ragu apakah benar tindakan sekarang dan apakah Bara tidak akan marah?"Kamu kayaknya khawatir kalau Pak Bara enggak mengizinkan kamu untuk melakukan perawatan dada?" tebak Arin."Bukan begitu, itu karena Bara pernah bilang dia sudah suka dengan apapun yang aku miliki sekarang, kalau aku enggak mencari waktu yang tepat untuk bicara soal itu, aku khawatir dia salah paham."Arin tertawa kecil mendengar alasan yang diucapkan oleh Gina, seolah-olah ia tidak yakin dengan alasan itu dan menga

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DICIUM GINA!

    Mendengar pertanyaan Gina, Bara menatap wajah istrinya dengan tatapan mata penuh arti. "Aku berterima kasih untuk semua yang kamu lakukan padaku," katanya dengan wajah yang terlihat serius."Memangnya, apa yang sudah aku lakukan?" tanya Gina merasa tidak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh sang suami."Kamu mengurusku, melayani ku dengan baik, aku benar-benar merasa dianggap sebagai suami."Kening Gina berkerut mendengar penjelasan Bara. "Tapi, Karina juga pasti melakukan semua itu untuk kamu, kan? Kecuali menyusui?" katanya dengan mata yang menatap lurus ke arah Bara."Tidak. Dia hanya melayani di atas ranjang, lainnya tidak.""Ooh."Wajah Gina merah mendengar kalimat jawaban yang diucapkan oleh Bara, perasaan malu menyeruak, tapi itu kesalahannya karena sudah melontarkan pertanyaan seperti itu segala pada sang suami. "Bagi sebagian pria, melayani suami itu hal yang sepele, Haris justru bilang kemampuan ku hanya sebatas itu, jadi dia selingkuh."Wajah Gina yang tadi merah terl

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    AKHIRNYA GOYAH....

    "Ini semua karena kamu ingkar janji!" ketus Arin dan Gina terkejut mendengar apa yang diucapkan olehnya."Ingkar janji? Apa maksudnya?" tanya Gina dengan wajah yang tidak mengerti."Mana uang buat beli cream dada? Jangan lupa sekalian ongkos buat aku, ongkos jalan dan ongkos informasi!"Mendengar apa yang diucapkan oleh Arin, Gina langsung mengerti. Ia menghela napas panjang dan mengusap wajahnya perlahan. "Aku belum memutuskan, nanti aku pikirkan lagi."Akhirnya, Gina hanya bicara demikian untuk menanggapi apa yang dikatakan oleh Arin. "Kamu benar-benar tidak takut kalo Pak Bara kecewa dengan dadamu?" kata Arin lagi-lagi ingin membuat Gina semakin gelisah untuk memikirkan masalah itu. "Aku sudah membahas masalah ini, tapi dia bilang, enggak ada yang harus dikhawatirkan, dia suka aku yang seperti ini, jadi untuk sekarang rasanya aku harus memprioritaskan anak anak dulu.""Heeem, berarti emang benar....""Apanya?"Gina yang ingin beranjak setelah mengucapkan kalimat tadi pada Arin m

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    LAGI-LAGI GINA DIKRITIK

    "Iya. Kamu dan aku tidak salah lihat, Pak Bara tadi mencium Bu Gina. Lalu kenapa? Mereka suami istri, tidak masalah, kan?" sahut Bi Narsih yang ingin membereskan dapur tapi sebelah tangannya tetap dipegang oleh Arin pertanda perempuan itu masih ada yang ingin diucapkannya pada Bi Narsih."Bi! Tunggu dulu, maksudnya itu, ini enggak seperti biasanya, kan? Dulu itu Bi Narsih bisa melihat, kan? Situasi meja makan seperti apa? Waktu itu Pak Bara dan Bu Karina tidak seperti sekarang."Arin memperjelas maksudnya, hingga Bi Narsih mulai mengerti."Iya. Berbeda. Banyak hal yang sekarang berbeda dari dulu, Arin. Pak Bara pun banyak berubah setelah bersama dengan Bu Gina. Apa kamu tidak sadar itu?" sahut Bi Narsih pada teman satu kampung Gina tersebut."Sadar. Sekarang, Pak Bara jika dibantu selalu mengucapkan terima kasih, lalu jika memberikan perintah ada kata tolong, tidak seperti dulu, menurut Bi Narsih apa itu wajar?""Apa maksud dari pertanyaan mu itu? Kenapa jadi tidak wajar? Arin, pria

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BARA JADI MANJA?

    "Dibandingkan Jessica, memang Gina itu lebih kuno. Penampilannya tidak bisa seperti Jessica yang fashionable, tapi, Gina lebih rajin membersihkan rumah dan masakannya enak dibandingkan Jessica yang tidak bisa apa-apa."Hasmi menanggapi pertanyaan sang anak dengan wajah yang sangat serius, membuat Haris semakin penasaran, sebenarnya sang ibu menginginkan ia rujuk dengan Gina atau tidak."Jadi, bagaimana menurut Mama? Apakah Mama setuju jika aku rujuk dengan Gina?" tanya Haris untuk yang kedua kalinya. Karena pertanyaan tentang hal itu belum dijawab sama sekali oleh ibunya."Sebenarnya berat juga. Mama tidak suka, Gina justru merasa tinggi hati karena dikejar olehmu, tapi mau bagaimana? Mama juga capek setiap hari membersihkan rumah dan memasak di rumah ini.""Aku akan memikirkan cara agar Gina tidak merasa tinggi hati meskipun aku mengajaknya untuk rujuk!""Bagaimana caranya?" Hasmi menatap wajah anaknya dengan sorot mata yang serius seolah tidak yakin apakah hal seperti itu bisa dila

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    PESAN DARI MANTAN SUAMI

    Wajahnya merah dan ia tidak berani berucap apapun ketika Bara melontarkan pertanyaan tersebut padanya. Sementara itu, usai melontarkan pertanyaan seperti itu para Gina, Bara menatap wajah sang istri seolah menunggu jawaban. 'Bagaimana ini? Apa yang harus aku katakan? Kalau menolak, apakah itu akan membuatnya marah, kalau menerima, tapi aku benar-benar masih terlalu kikuk.' Hati Gina bicara, sembari menutup matanya karena tidak ingin Bara tahu ia sekarang kebingungan untuk mencari jawaban. Untuk sesaat, situasi di kamar itu hening. Sampai akhirnya.... "Gina, musnahkan semua perasaan ragu atau rendah dirimu itu, jika memang kau bukan wanita yang menurutku baik, aku tidak mungkin menikahi mu, sekarang tidurlah. Aku tadi hanya bercanda." Bara mengucapkan kalimat tersebut dengan nada suara yang masih lembut seperti tadi, lalu ia kembali mencium kening sang istri untuk sekedar meyakinkan Gina bahwa ia tidak sedang berpikir macam-macam tentang penyatuan pertama mereka beberapa saat

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    APAKAH KAMU PUAS?

    Mendengar apa yang dikatakan oleh Gina, Bara merunduk dan kembali mencium kening istrinya pertanda ia senang dengan kalimat yang diucapkan oleh sang istri. "Aku senang, kamu memikirkan anak-anak kita dengan sangat teliti, ASI eksklusif memang yang terbaik untuk mereka, tapi kamu juga harus jaga kesehatan tubuh kamu, jangan sampai kelelahan." Gina tersenyum mendengar tanggapan Bara. Ditatapnya sang suami yang saat itu juga melakukan hal yang sama padanya. "Iya. Aku tahu. Terima kasih." "Soal anak, aku memang ingin punya anak darimu, tapi aku tidak mendesak mu untuk secepatnya hamil, biar Tuhan saja yang menentukan kapan kita diberi lagi anugrah itu, masih ada Gavin dan Raya yang bisa membuat rumah kita ceria." Bara mengucapkan kalimat tersebut dengan wajah serius. "Kalau Karina memaksa untuk menyusui Gavin gimana?" "Itu tidak mungkin terjadi." "Bukannya kamu bilang dia sudah bersedia menyusui Gavin?" "Air susunya kering, mungkin karena obat-obatan yang dia konsumsi aga

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    SEMAKIN KAGUM DENGAN BARA

    "Jangan bangkit dulu!" pintanya sambil terus melingkarkan tangannya untuk memeluk sang istri. Gina jadi gugup. Meskipun tadi ia sudah berhasil untuk mengatasi perasaan tidak nyamannya karena tidak percaya diri dan menyerahkan diri seikhlasnya saat Bara memasukinya, tapi jika harus mengulang lagi penyatuan mereka, Gina merasa masih tidak sanggup. Perempuan itu merasa terlalu malu karena ia belum tahu apakah penyatuan pertama mereka mampu membuat Bara jadi puas?Namun, ia tidak bisa menolak keinginan sang suami untuk tidak beranjak, Gina diam dalam pelukan Bara menanti apa yang akan terjadi selanjutnya sementara mereka masih belum berpakaian sama sekali. "Aku mau punya anak darimu, jadi setiap habis berhubungan, jangan langsung bangkit berdiri, biar cepat jadi," bisik Bara di telinga Gina dan Gina tertegun mendengar penjelasan Bara yang mencegahnya langsung bangkit usai mereka menyatukan diri.'Ternyata, dia sampai memperhatikan masalah ini dengan baik.'Gina membatin sambil menatap

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    IKHLAS ATAU TIDAK?

    Gina terus melakukan sentuhan pada tubuh Bara, sampai akhirnya pakaian mereka sudah terlepas dari tubuh mereka masing-masing dan sampai sejauh itu pun, Gina tetap memimpin memulai lebih dulu. Bara yang tidak tahan hanya diam saja ketika disentuh Gina perlahan membalas apa yang dilakukan oleh sang istri pada tubuhnya.Bara melakukannya dengan sangat perlahan, tidak mau terlalu tergesa-gesa khawatir membuat inisiatif Gina menghilang dan lagi-lagi wanita itu jadi tidak percaya diri kembali.Ketika salah satu tangan Bara menyentuh bagian dada Gina. Perempuan itu terhenyak. Akan tetapi, Bara tidak membiarkan apa yang dilakukannya membuat Gina tidak berinisiatif kembali hingga ia mendekatkan bibirnya ke salah satu telinga Gina dan membisikkan sesuatu di sana. "Dadamu indah, kalau kamu merasa dadamu jelek, itu artinya kamu terlalu merendahkan dirimu sendiri, Sayang."Bisikan Bara diiringi sentuhan lembut jemari tangan pria itu di dada Gina. Gina yang awalnya kembali tidak percaya diri ber

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status