Halo readers, Aku minta maaf untuk Chapter ketiga itu ada kesalahan dari pihak penulis yaitu saya sendiri, jadi chapter ketiga itu sama dengan BAB MALAM KE-1,
So buat kalian yang mau lanjut baca dari bab "DO YOU BELIEVE?"
Kalian bisa lanjut ke Chapter 4 Yahh
karena aku bakal lanjutin ceritanya di CHAPTER 4
Dan mulai besok aku bakal update setiap Hari Selasa , Kamis dan Sabtu pukul 19.00 WIB yahh
.
Im sorry.. and i hope you can enjoy in my story guys
Kalau kalian suka bisa di like, dan kalau tidak bisa dislike yahh hehe
jangan lupa tinggalin komentar jugaaa karena komentar dari kalian itu pentingg bangett buat akuuuu hihihi
.
Thankyou So Much Guys
Big LOve from SAVVANA Putri
Hari ini adalah hari senin, aku sempat lupa bahwa hari ini ada upacara bendera. Aku beranjak dari tempat tidurku, menuju kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Ah, iya aku harus sarapan dulu, kalau tidak, bakal diomelin lagi sama mama.“pagi pa, ma”. Ucapku dengan semangat“pagii sayang, ceria banget hari ini”. Jawab papa ku sambil mengusapkan tangannya ke kepalaku“hehe iya pa, harus dong semangat”. Jawabku sambil tersenyum Aku mengoleskan selai coklat kesukaanku diatas roti tawar dan akupun langsung memakannya. Hampir setiap hari aku seperti ini. Gembira dan ceria. Aku bersyukur memiliki keluarga yang sangat menyayangiku. Keluarga yang memiliki segalanya. Bahkan apa yang aku inginkan juga akan dikabulkan oleh orang tuaku. Aku adalah adine candra ganendra. Anak satu-satun
Adine Candra Ganendra adalah anak satu-satunya dari papa yang bernama gumilar ganendra dan mama yang bernama dewi candrawati.Adine ini adalah anak orang kaya tapi meskipun begitu, dia tidak sombong. Adine adalah gadis yang baik, murah senyum tapi orangnya sedikit usil hehe tau lah yaa gimana gadis Jaman sekarang wkwkwk.Oh iya, Adine ini cantik banget, kalau diliat dari fisik dan hati , dia cantik dua duanya deh.Kalau dari fisiknya aja dia putih, rambutnya bagus banget, indah gitu pas diliat, hidungnya mancung bett woyy parah wkwkwk. cowo-cowo pada kesem-sem liat si adine hmmm apalagi si...hmm taulah yaa hehehyahh begitulah si Adine.Yuk lanjut ke cerita Selanjutnyaada di CHAPTER 5Semoga kalian bisa jatuh cinta sama Adine dan juga sama ceritanya yaa heheheh
Aku menyantap makananku yang telah dipesan oleh vino. Saat aku sedang menyantap makanan, sekilas aku melihat seorang siswi yang sedang duduk sendirian di bangku pohon besar tersebut. Aneh, orang itu selalu saja sendirian. Apa dia tidak memiliki teman.“woy din, liat apaan sih?”. Tanya alex“ehh engga kok engga”. Jawabku terkejut Aku yang sedang melihat siswi itu tiba-tiba dikejutkan oleh alex. Aku tak sadar jika aku melihat siswi itu sambil melamun.“ooooohhh, liatin si lidya itu ya kalo gak salah namanya”. Ucap vino“eh iyaya, itu lidya sekelas kita kan ya?” tanyaku balik“iyaaaaaa, tapi dia itu selalu saja sendiri, jarang bergaul gitu, trus tingkahnya aneh lagi”. Timpal tamara Aku yang tidak peduli dengan orang-orang dikelasku selain mereka b
KRINGGG!!!!....... Suara alarm berbunyi, jam menunjukkan pukul 06.00 WIB. Aku terbangun dari tidurku. Aku tidak langsung beranjak untuk mandi. Kebiasaanku jika bangun awal, aku akan duduk sebentar sambil melamun, meskipun tidak tahu apa yang ada dilamunanku tapi menurutku melamun setelah bangun tidur itu sangat asik. Aku menginjakkan kakiku dilantai kamarku, dingin. Berjalan menuju kamar mandi untuk mandi. Setelahnya, aku langsung membuka lemari pakaianku untuk mengambil seragam sekolah dan mencari pakaian olahraga. Aku mengenakan seragam sekolah yang sangat pas di tubuhku. Mengikatkan dasi sehingga penampilanku sangat rapih. Tidak lupa juga aku menyisir rambutku. Aku segera turun kebawah untuk sarapan, dan benar saja. Sudah ada alex menungguku disana. Aku melihat
Saat aku sedang memikirkan hal itu, tiba-tiba saja pintu kamarku berbunyi, yah ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku.“nak, ini papa”. Ternyata papaku.“iyaa pa, masuk ajaa”. Jawabku sambil berteriak“papa tumben udah pulang”. Tanyaku Aku melihat jam dikamarku, ternyata ini sudah sore, pantas saja papa sudah pulang. Mungkin aku yang terlalu asik memikirkan hal ini.“eh iyaya udah sore hehe”. Ucapku lagi sambil tersenyum dan memeluk guling Papaku tersenyum melihatku lalu dia duduk di pinggir kasurku.“belajar apa tadi disekolah?”. Tanya papa“banyak pa hehe, oiya tadi ada pelajaran menggambar juga, yaahh tapi papa tau kan kalo aku gabisa menggambar hehe&rd
~ Aku terbangun dari tidurku. Rasanya menyegarkan meskipun kejadian kemarin masih sedikit tersisa di otakku. Pagi ini aku akan membagikan undangan pesta ulang tahun kepada teman-temanku. Semoga saja berjalan dengan lancar dan semoga tidak ada kejadian yang aneh seperti kemarin lagi. Aku telah sampai disekolah. Aku sangat bersemangat untuk hari ini. Aku langsung berdiri didepan kelasku dan berkata“guys, helloo??, besok adalah hari ulang tahunku, jadi, aku bakal ngadain pesta ulang tahun dirumahku pukul 19.00 WIB, kalian semua aku undang ya guys, jadi jangan sampai ga dateng, okayyy??”. Ucapku berteriak didepan kelas dengan semangat yang membara.“oke din”. Jawab teman-teman sekelasku Aku langsung membagikan kertas undangan resm
Satu persatu temanku datang kerumahku. Aku menyambutnya dengan gembira dan senyum yang sangat bahagia. Mereka juga terlihat sangat bersemangat dengan gaun dan pakaian yang mereka kenakan. Setiap orang yang datangpun memberi kado untukku. Hingga di meja kado terlihat banyak kado yang menumpuk. Tak bisa kubayangkan aku mendapat banyak kado di ulang tahunku yang spesial ini.“cantik banget din”. Ucap vino sambil memegang tanganku saat kami berjabat tangan“apaan sih, udah sana masuk”. Jawabku ketus“haha iyaiyaa”. Jawab alex Aku melihat hampir semua teman-temanku sudah hadir termasuk alex, vino tamara dan teman lainnya. Tetapi, aku belum melihat lidya datang kerumahku.“eh itu lidya kan?” tanya tamara Mendengar hal itu, aku langsung menoleh kearah pintu dan melihat
Aku terdiam dan tidak mengeluarkan satu kata pun. Alex tahu bahwa aku takut. Tapi ini hanyalah sebuah permainan dan dari awal harus memainkannya dengan sportif. Teman-temanku menerima segala tantangan yang diberikan. Jika aku mendapatkan tantangan maka aku juga harus menjalankan tantangan itu.“oke, tapii, tau sendiri kan, aku ga boleh di sekolah sampe sore, apalagi sampe malem, papa sama mamaku bakal ngomel nanti. gimana dong”. Tanyaku pada teman-temanku Alex hanya terdiam melihatku. Dia hanya pasrah mengikuti keinginanku.“gini aja din, nanti tamara jemput kamu deh, soal ijin ke papa mama kamu, ngeles aja dikit, bilang aja mau makan malem bareng kita”. ucap vino“okee kalo gitu”. Jawabku sambil tersenyum“nahhhh, gituu dong, kalo gini kan kita bisa tau nih, itu beneran apa engga nya haha, lagian aku juga penasaran banget”. Ucap tamar