Home / Rumah Tangga / Madu Suamiku / Malang. Aku Datang !!!

Share

Malang. Aku Datang !!!

Author: Aisyah Ahmad
last update Last Updated: 2025-12-20 22:21:18

Hari ini cuaca tak begitu cerah, tapi juga tak hujan. Wanita berhijab lebar itu tengah duduk di sebuah halte bus dekat di pondok pesantren. Tampaknya Ia tengah menunggu kedatangan seseorang. Sesekali ia melihat layar ponsel yang tiga bulan ini di sita oleh pihak pondok agar ia lebih fokus lagi dalam belajar dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta alam semesta.

Tak berapa lama sebuah mobil pajero keluaran baru itu berhenti di depannya.

"Ayo masuk, sudah beres semua kan? Sorry telat tadi Azira agak rewel."

"Oke," Nisa pun masuk ke mobil putih itu, dan siap tancap gas menuju tujuan.

"Ini jadinya kemana? Kamu jadi balik ke Malang?"

"Pulang ke rumah dulu Nin, aku mau ketemu Ayah sama Bunda. Aku takut jika esok hari aku tidak dapat ketemu mereka lagi. Nggak tahu kan besok aku masih hidup apa enggak."

"Hus! Ngomongnya itu lo! Kesambet apa sih lo, ngomongnya nggak di filter."

"Lah, bener kan yang aku omongkan? Selagi aku masih ada nafas, jadi... "

"Iya iya iya... Ayo kita pulang dulu. Ud
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Madu Suamiku   Malang. Aku Datang !!!

    Hari ini cuaca tak begitu cerah, tapi juga tak hujan. Wanita berhijab lebar itu tengah duduk di sebuah halte bus dekat di pondok pesantren. Tampaknya Ia tengah menunggu kedatangan seseorang. Sesekali ia melihat layar ponsel yang tiga bulan ini di sita oleh pihak pondok agar ia lebih fokus lagi dalam belajar dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta alam semesta.Tak berapa lama sebuah mobil pajero keluaran baru itu berhenti di depannya."Ayo masuk, sudah beres semua kan? Sorry telat tadi Azira agak rewel.""Oke," Nisa pun masuk ke mobil putih itu, dan siap tancap gas menuju tujuan."Ini jadinya kemana? Kamu jadi balik ke Malang?""Pulang ke rumah dulu Nin, aku mau ketemu Ayah sama Bunda. Aku takut jika esok hari aku tidak dapat ketemu mereka lagi. Nggak tahu kan besok aku masih hidup apa enggak.""Hus! Ngomongnya itu lo! Kesambet apa sih lo, ngomongnya nggak di filter.""Lah, bener kan yang aku omongkan? Selagi aku masih ada nafas, jadi... ""Iya iya iya... Ayo kita pulang dulu. Ud

  • Madu Suamiku   Rujak Cingur buatan Zahrq

    "Iya, Zahwa juga mau lah."Setelah mendapat iming-iming es krim, anak-anak baru mau ikut Ayahnya bermain."Mas, aku kasih waktu 15 menit di luar. Setelah itu balikin lagi kesini. Jangan jauh-jauh ya,""Tenang aja Za, aku ini ayah kandungnya. Nggak mungkin aku menyakiti mereka." ucap Dimas sembari melihat ke arah Zean dengan penekanan kata ayah kandungnya."Masalahnya kadang kamu suka lupa kalau punya anak.""Za... Tapi k.. ""Ya udah sih sana... Ingat, jangan lama-lama dan jangan jauh-jauh.""Ya elah... Kalau sama Dani sama Resti aja boleh lama-lama. Bahkan sampai nginep-nginep segala.""Ya karena aku lebih percaya sama mereka. Kepercayaanku samamu sudah hilang sejak... Ah sudah lah, tidak untuk di bahas lagi mas, sana. Aku masih banyak urusan. Ada tamu juga. " ucap Zahra sembari mengantar mereka sampai pintu. Lalu Zahra kembali lagi duduk di sofa di hadapan Bundanya Zean dan Zean. "Maaf ya Bund, atas ketidak nyamanannya nya""Dia masih sering datang kesini Za?" tanya Zean"Enggak si

  • Madu Suamiku   3 Bulan kemudian

    "Ada hal yang lupa ku katakan pada Bundamu tadi Zean.""Apa?""Tentang statusku. Jujur... Aku takut. Bagaimana jika bundamu Tahu aku ini seorang janda? Bagaimana kalau bundamu tahu kalau sebenarnya aku sudah punya dua anak. Apa ya masih memintaku untuk menikah denganmu? Kira-kira, Bundamu marah nggak ya?"Zean memandang Serius ke Zahra. Tapi detik berikutnya setelah Zahra selesai bicara, Zean malah tertawa keras hingga air matanya keluar."Hiyaaah lhoo, aku nggak ikut ikut lho ya, hayo looh,""Huft... Ya udah!""Berasa gadis ya, kalau sendirian gak bawa ekor, seperti kata Resti tadi,""Ih!" Zean di timpuk pakai bantal mobil di dalam mobil Zean. "Kamu lucu kalau lagi panik ya Za. Wajahnya hitam merah lucu gimanaaa gitu! santai... Sing tenang, lagian Bunda sudah tahu kok soal itu.""Hem? Sejak kapan?" Zahra membelalakkan mata."Sejak lama lah,""Lah kok sejak lama? Bentar bentar. Gimana sih ini konsepnya? Jadi Bunda itu tahu aku sejak kapan? Kita kan belum pernah ketemu dan kenal sebel

  • Madu Suamiku   Adik perempuan Zean

    "Bunda masih menganggap Kak Saskia ada. Bunda masih menganggap Kak Saskia tumbuh besar di sisinya. Kadang diam-diam di belakang kami bunda ngomong sendiri seolah sedang ngomong sama Kak Saskia. Bunda sering bikinin desain desain baju untuk Kak saskia, desain gaun, dan terakhir gaun itu, bahkan Bunda sempat menjahitnya sendiri. sebelum akhirnya Papa tahu dan marah sama Bunda. Papa benar-benar marah hingga bentak bentak bunda, bunda di minta sadar dan menerima kenyataan kalau Kak Saskia udah nggak ada. Keduanya beradu argumen, debat, bertengkar dengan bunda yang masih dengan bayangannya kak Saskia. Lalu Papa pergi dari rumah lagi. Hingga beberapa bulan lalu kesehatan bunda mulai melemah. Dokter memvonisnya lumpuh saat itu.""Ya Allah... Aku nggak nyangka kisah bundamu kayak gitu. Sorry ya Zean, bukan bermaksud mengingatkan kamu soal yang sudah berlalu.""Nggak apa, Za. Aku yang harusnya minta maaf, sudah membawamu masuk kesini dan ikut merasakan aura kesedihan.""Nggak apa Zean. Aku ama

  • Madu Suamiku   Sekilas tentang keluarga Zean

    "Gaun seperti apa memangnya Za?""Gaun... Pengantin... ""Hm?""Iya gaun pengantin. Gaun yang biasa di pakai orang nikah gitu lo,""Oh, itu""Lah, kok cuma Oh aja? Emang itu desain gaun untuk siapa Zean? Dan kenapa Bunda kamu sampai nangis begitu waktu aku lihatin itu. dan bahkan sampai pingsan gitu lo nggak mungkin kalau gaun itu tak ada memori sampai bikin bundamu seperti itu. tapi... Eh, Sorry Zean, kalau kamu tak berkenan menjawab tak apa kok,"Zean tersenyum simpul, kemudian ia memutar kemudi dan berubah haluan."Loh, kok malah balik lagi Zean? Mau kemana? Katanya mau ke rumah sakit? Kok balik lagi, ada yang tertinggalkah di tempat acara tadi?""Nggak nggak, kita mau pulang dulu ke rumahku.""Kerumahmu ? Ngapain?""Nanti kau akan tahu," ucap Zean. Lantas ia kembali fokus pada kemudinya. sepanjang perjalanan itu keduanya tak saling cakap. Hanya sayup-sayup terdengar suara adzan Dzuhur dari masjid yang mereka lewati di sepanjang jalan."Loh Zean, ini rumah siapa lagi? Katanya ke r

  • Madu Suamiku   Kondangan di rumah mantan

    Tujuh hari telah berlalu. Hari ini tepat hari pernikahan Resti dan Dani. Dalam sebuah pernikahan adat jawa, penjor dan kembar mayang adalah salah satu ciri khas atau perlengkapan yang biasa di gunakan di saat acara adat jawa. seperti saat ini, di gang salah satu rumah itu ada janur kuning melengkung sebagai tanda adanya acara sakral yang di sebut dengan pernikahan.Di halaman rumah yang luas itu sudah di sulap bak istana dengan dekorasi pernikahan khas Jawa. Dan di sana berdiri seorang wanita dengan riasan paes jawa, dan seorang laki laki di hadapannya dengan blangkon dan keris di punggungnya.Belakangnya, di sisi kanan kiri sang Perawan sunthi dan joko kumolo mengiringi mempelai menuju pelaminan sembari membawa kembar mayang setinggi dada.Suasana Haru mengiringi proses resepsi panggih iu hingga acara selesai. Kini sang putri telah duduk di pelaminanya, sembari sesekali mengusap air mata Haru. Di saat bahagianya, tak ia dapati senyum dari wajah lelaki pertamanya, sejak kecil memang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status