Share

Saya Sedang Datang Bulan

Beberapa bulan setelah menikah dengan Pak Kevin, aku hanya terlihat biasa saja dengannya. Kadang aku sendiri dibuat kesal karena kata-katanya yang sangat tak ahli dalam berbohong pada bunda. Aku juga kadang ingin bermain. 

Ah, rasanya aku mau menelannya hidup-hidup saja.

"Mau ke mana kamu?"

Suara bariton Pak Kevin membuat langkahku terhenti.

Aku melihat Pak Kevin sedang melipat tangannya di depan dada.

Glek!

Aku menelan ludah sendiri. Auranya sangat menakutkan. Aku sunggu takut jika dia akan membunuhku sekarang juga. Huh, sabar Assyifa, kamu pasti bisa. Yakinkan dirimu sendiri, pikirku.

"Ke-keluar," jawabku grogi.

"Sama Nana?" tanyanya.

Aku menganggukkan kepala. Menatap ke lantai rumah seraya memainkan jari-jariku. Perasaanku mulai tak enak sekarang.

"Ngapain?" tanyanya lagi.

"Mungkin ke Indomaret atau beli siomay," jawabku.

Ceklek!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status