Share

Iced coffe

Penulis: Autumninyou
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-10 21:02:05

“Benar juga,” gumam Aaron

“Baiklah-baiklah, tidak jadi ke Eropa. Cukup di sekitaran Vancouver saja, kita bisa piknik bersama. Bagaimana?” ucap Caitlin

“Bagaimana, Mark? Weekend ini pasti bisa kan?” tanya Aaron

“Bisa kalau hanya di sekitaran Vancouver, Dad, Mom,” jawab Mark tersenyum

“Bagus, ajak Claudia sekalian Mark. Dad dan Mom juga sudah lama tidak bertemu dengan Claudia,” ucap Caitlin

“Iya, coba tanyakan pada Claudia, apakah weekend ini dia free,” ucap Aaron

“Ok, Dad, Mom, Mark akan tanyakan pada Claudia, jika dia free, Mark akan ajak sekalian,” ucap Mark dan kedua orang tuanya mengangguk.

Setelah berbincang dengan kedua orang tuanya di teras belakang rumah, Mark pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri. Namun Ia masih saja terpikirkan oleh cerita sang Daddy, tentang Anthony. Apakah mungkin jika seseorang dibalik kekacauan hari ini adalah Anthony? Namun jika iya, apakah motif sakit hati hanya karena projeknya ditolak itu bisa membuatnya dendam sampai sekarang? Bukankah itu sudah bertahun-tahun yang lalu? Dan pikiran Mark itu berakhir dengan kesimpulan bahwa kemungkinannya sangat kecil jika Anthony menjadi seseorang dibalik peretasan kali ini.

Setelah pemikirannya yang begitu keras mengenai Anthony dan peretasan hari ini, Mark teringat dengan pesan Daddy dan Mommynya yang ingin mengajak Claudia berlibur sebentar. Kemudian Mark langsung mengambil ponselnya dan mencari nomor telepon sang kekasih, Ia pun tersambung melalui panggilan telepon dengan Claudia.

"Hello beautiful," ucap Mark

"Hello baby," ucap Claudia di seberang sana

"Apa yang sedang kamu lakukan sekarang?" tanya Mark sambil menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang.

"Aku baru mau makan, kamu sudah makan?" jawab dan Tanya Claudia

"Makan yang banyak ya, aku belum makan," jawab Mark

"Kenapa belum makan? Kamu kan banyak pekerjaan, nanti sakit bagaimana? Aku tidak suka," ucap Claudia

"Hehehe, iya nanti aku makan," ucap Mark dan Claudia terdengar tertawa kecil di sana.

"Bagaimana pekerjaanmu hari ini, sayang?" tanya Claudia, dan Mark menghela nafasnya, yang membuat Claudia mengerutkan keningnya, bingung.

"Apa terjadi sesuatu?" lanjut Claudia, setelah mengetahui jika sedang ada yang salah dari helaan nafas kekasihnya.

"Ya, sistem perusahaan hampir diretas," jawab Mark, dan Claudia begitu terkejut mendengarnya.

"Bagaimana bisa? Siapa yang melakukannya?" tanya Claudia

"Entah, kami menemukan IP Address yang berada di Clarington. Tapi kami juga tak begitu yakin," jawab Mark

"Lalu bagaimana, sayang? New Space baik-baik saja kan?" tanya Claudia, Ia benar-benar ikut merasakan kekhawatiran terhadap perusahaan kekasihnya itu.

"Untungnya kami berhasil mencegah peretasan itu," jawab Mark, dan Claudia lega mendengarnya

"Syukurlah kalau begitu," ucap Claudia

"Oh ya Babe, aku meneleponmu karena Dad dan Mom ingin mengajak liburan. Hanya di sekitaran Vancouver saja, weekend ini. Bagaimana?" tanya Mark

"Mau, aku free weekend ini," jawab Claudia terdengar begitu bersemangat, Mark pun senang mendengarnya.

"Baiklah, akan aku sampaikan pada Dad dan Mom jika kamu bisa ikut," ucap Mark dan Claudia mengangguk di seberang sana.

***

Layar LCD itu menampilkan materi presentasi yang sedang dijelaskan oleh Mark. Sam, Alicia, dan tiga orang client terlihat begitu fokus memperhatikan presentasi yang disampaikan. Client kali ini merupakan client dari salah satu perusahaan besar di Toronto. Perusahaan yang sudah beberapa kali menjalin kerjasama dengan New Space. Perusahaan tersebut menginginkan New Space untuk mengerjakan projek sistem informasi untuk anak perusahaannya yang berada di Vancouver. Mark pun menjelaskan gambaran sistem informasi seperti apa yang akan Ia dan tim berikan.

“Apa nanti sistem itu akan bisa diakses semua karyawan, Pak?” tanya salah satu dari client tersebut.

“Tidak Pak, hanya beberapa menu saja yang dapat diakses oleh semua karyawan. Yang dapat mengakses semua menu hanya tim IT saja, untuk keamanan data,” jawab Mark dan client mengangguk paham.

Meeting akhirnya selesai, para client pamit dan meninggalkan New Space. Mark, Sam, dan Alicia pun keluar dari ruang meeting. Mark dan Sam langsung memasuki ruangan Mark, sedangkan Alicia kembali ke mejanya.

“Kenapa harus aku yang melakukannya? Ini hanya sistem perusahaan biasa, bukan sistem perusahaan yang rumit,” ucap Mark menyenderkan kepalanya di sandaran sofa yang berada di ruangannya.

“Aku juga bingung, hanya sistem seperti ini namun mereka menginginkan CEO langsung yang menjelaskan,” ucap Sam

Sebenarnya untuk mempresentasikan projek seperti ini akan dilakukan oleh projek manajer. Namun client dari perusahaan perusahaan besar akan meminta agar sang CEO sendiri yang menjelaskan pada mereka. Mereka berpikir jika CEO nya sendiri yang handle, projek tersebut akan lebih maksimal. Karena CEO nya sendiri yang akan menjadi penanggung jawab dari projek tersebut. Sebenarnya biasanya Mark baru akan turun tangan untuk projek-projek besar dan rumit. Itupun hanya sekedar memeriksa sistem saja, memastikan jika sistem tersebut memang sudah layak sampai kepada client atau belum. Namun tak jarang Mark akan ikut andil dalam memikirkan jalannya sistem akan seperti apa. Memikirkan inovasi-inovasi baru, terlebih untuk client yang menginginkan sistemnya dikembangkan.

“Hallo sayang, hai Sam,” ucap Claudia yang tiba-tiba saja masuk ke ruangan Mark, membuat Mark dan Sam sedikit terkejut.

“Sayang, kamu datang?” ucap Mark tersenyum seraya menegakkan posisi duduknya. Claudia mengangguk dan duduk di sebelah Mark.

“Tumben sekali, tidak ada jadwal?” tanya Sam

“Hari ini sedang tidak ada,” jawab Claudia

“Mau dibuatkan minum apa, sayang?” tanya Mark pada Claudia

“Es kopi sepertinya enak,” ini yang menjawab bukan Claudia, melainkan Sam. Sehingga membuat Mark dan Claudia mendengus.

“Kau kan bisa minta sendiri kapan saja, Sam,” ucap Mark

“Aku mau seperti Sam saja, sayang.” ucap Claudia dan Mark mengangguk

“Kan bisa sekalian kau mintakan pada OB, apa susahnya,” ucap Sam

“Benar juga, tidak susah. Kalau begitu, Sam, tolong mintakan pada OB untuk membawakan tiga es kopi ke sini,” ucap Mark, Sam mendengus dan Claudia tertawa. Kekasih dan sahabatnya ini memang selalu saja tidak akur. Daripada sahabat, keduanya ini justru lebih terlihat seperti saudara kandung yang selalu saja bertengkar karena hal-hal kecil.

“Untung saja ini masih di kantor, setidaknya aku masih tahu sopan santun kepada atasan,” ucap Sam, kemudian berdiri menuju meja Mark untuk menelpon OB.

“Kalian sedang membicarakan apa tadi?” tanya Claudia

“Membicarakan meeting hari ini, apa lagi?” jawab Mark

“Benar juga, kalian kan tiada hari tanpa membicarakan pekerjaan. Huh, sungguh memuakkan,” ucap Claudia

“Dan kekasihmu itu selalu membuatku berhubungan dengan meeting, aku juga muak. Jangan lupakan karakter client yang tak terduga, sungguh,” ucap Sam sembari kembali duduk di sofa

“Hey, salahkan client mengapa harus aku yang memaparkan materi. Menurutmu aku tidak lelah?” ucap Mark

“Jika begitu, lebih baik kau pecat saja semua karyawanmu. Untuk apa mereka tetap dibayar, kalau tetap CEO nya yang bekerja,” ucap Sam

“Kau benar juga, dan kau adalah karyawan pertama yang akan kupecat,” ucap Mark

Claudia tertawa terbahak mendengar percakapan kedua sahabat ini. Sedangkan Sam benar-benar kehabisan kata-kata untuk ucapan terakhir Mark.

***

Setelah menghabiskan waktu bersama kekasihnya dan juga sahabatnya, Claudia pun pulang ke rumah. Walaupun hanya sebentar, namun itu cukup membuat Claudia bahagia. Rasanya benar-benar mengisi energi baru, karena tawa canda dari Mark dan Sam. Claudia merasa beruntung memiliki kekasih seperti Mark dan sahabat seperti Sam. Claudia bisa sedekat ini dengan Sam, karena Mark dan Sam memang sudah dekat sejak kuliah. Jadi Claudia juga cukup sering bertemu dengan Sam karena Mark.

“Hallo?” Claudia mengangkat telepon yang masuk pada ponselnya

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Marrying My Contract Bride   Pelukan terakhir

    Jendela itu terbuka, membiarkan udara malam yang dingin menyapa tubuhnya. Perempuan itu hanya terdiam memandang jauh dalam gelapnya langit malam. Ia menumpukan dagunya di atas lutut, seakan tak mampu lagi untuk menopang beban yang ada dipikirannya. Alicia melamun, namun pikiran terbang entah kemana.“Apa keputusanku sudah benar?” tanyanya dalam hati***Claudia dan Mark saat ini sedang menikmati makan siang bersama. Hari ini adalah hari minggu, sehingga Mark tidak pergi ke kantor. Kini, Mark memilih untuk menghabiskan waktu dengan Claudia, menemaninya melakukan pemotretan. Sebenarnya selain ingin menghabiskan waktu dengan Claudia, Mark juga ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting. Lalu mungkin juga ini merupakan kebersamaan terakhirnya dengan Claudia sebelum Ia menikah. Ini hanyalah perni

  • Marrying My Contract Bride   Our Agreement

    “Saya bersedia,” jawab Alicia yang membuat Mark dan Sam terkejut.Mendengar jawaban Alicia membuat Mark merasa sangat lega. Lega sekali rasanya mendengar Alicia menerima tawaran ini. Seperti kemarin, Mark merasa lega dan tenang saat Ia tahu perempuan yang akan Ia nikahi adalah Alicia, walaupun pernikahan ini hanyalah pernikahan kontrak. Sedangkan Sam, Ia juga benar-benar merasa lega, karena Ia tidak perlu pusing mencarikan Mark perempuan lain. Huft, akhirnya Sam bisa tidur dengan nyenyak malam ini.“Thanks God,” ucap Sam tersenyum“Kau serius, Al?” tanya Mark memastikan dan Alicia mengangguk“Pak Aaron merupakan seseorang yang sangat berjasa dalam perjalanan karir saya, Pak. Beliau adalah seseorang yang sangat saya hormati. Seben

  • Marrying My Contract Bride   Her Answer

    “Kau sedang tidak memiliki kekasih, Al?” tanya Aaron lagi, memastikan, dan Alicia mengangguk.“Saya sangat menyukai cara kerja kamu, Al. Dan saya berpikir, akan sangat menyenangkan jika kau bisa menjadi menantu saya. Jika kau mau,” ucap Aaron yang membuat Alicia sangat terkejut. Apakah baru saja Ia akan dijodohkan dengan anak dari pemilik perusahaan ini?Setelah pembicaraan itu, Alicia mencoba mencari tahu tentang sosok Mark Pearce. Jika boleh jujur, Alicia langsung merasa tertarik saat Ia menemukan akun sosial media dari Mark Pearce. Sosok laki-laki yang tampan, tatapannya tegas, dan terlihat berwibawa, sangat mampu membuat seorang Alicia tersenyum melihatnya. Dan untuk pertemuan pertamanya dengan Mark, disaat Mark untuk pertama kalinya datang ke perusahaan, disaat itulah Alicia mulai merasakan bunga warna-warni ya

  • Marrying My Contract Bride   Dia orangnya

    “Kalian benar-benar akan melakukannya?” tanya Alicia dan Sam mengangguk, sedangkan Alicia hanya bisa menghela nafas lelahnya.“Dan sekarang aku bingung sekali mencari perempuan itu,” ucap Sam“Ini adalah rahasia besar, perempuan itu harus bisa menjaga rahasia ini. Jika tidak, semuanya akan berantakan,” ucap Alicia dan Sam mengangguk“Iya, dan sangat sulit menemukan seseorang yang tepat,” ucap Sam“Apa kau tidak ada bayangan tentang perempuan itu, Al?” tanya Sam“Tidak, dan aku tidak mau ikut campur dengan masalahan ini,” ucap Alicia“Tidak setia kawan sekali,” ucap Sam dengan wajah yang dibuat sedih“Sejak awal aku tidak setuju dengan rencana ini, Sam,” ucap Alicia, namun setelah Alicia mengucapkan kalimat itu justru membuat Sam mengingat sesuatu.“Al, ayo ikut aku ke ruangan Mark,” ucap Sam yang membuat Alicia bingung“Untuk apa?” tanya Alicia“Kita bicarakan masalah ini dengan Mark, ayo,” ucap Sam lalu beranjak dan berjalan keluar dari ruangannya diikuti Alicia.Alicia tidak tahu ap

  • Marrying My Contract Bride   Siapa perempuan itu?

    Claudia yang sebelumnya sudah muram dan sering melamun karena Mark yang diminta untuk menikahi perempuan lain, kini lebih terlihat muram karena Mark yang akan benar-benar menikah dengan perempuan lain, walaupun hanya pernikahan kontrak. Bayangan Mark yang akan satu kamar dengan perempuan lain sangat mengganggunya. Mark juga pasti akan lebih sering menghabiskan waktu dengan perempuan itu, dibanding dirinya. Sungguh, Claudia tidak rela, namun Ia juga tidak tahu harus bagaimana lagi.“Claud, sudah dong, jangan muram terus begitu. Kemarin kan sudah bertemu dengan Mark, lalu bagaimana?” tanya VionaSaat ini Claudia sedang berada di apartemennya dengan ditemani oleh sang manajer sekaligus sahabatnya, Viona.“Mark benar-benar akan menikahi perempuan lain, Vi,” ucap Claudia yang sangat membuat Viona terkejut“Apa?! Tapi, bukankah Mark juga sangat mencintaimu? Lalu kenapa dia justru mau untuk menikah dengan perempuan lain?” tanya VionaClaudia menghembuskan nafasnya kemudian menyandarkan pungg

  • Marrying My Contract Bride   Kekasihmu

    Sam dan Alicia terlihat sedang membicarakan sesuatu di meja Alicia, tentu saja Mark yang baru saja datang, dapat melihat keduanya. Alicia menyapa Mark dan Mark tersenyum.“Sam, ke ruanganku sebentar,” ucap Mark dan Sam mengangguk.Sam melihat Alicia sebentar, sebelum akhirnya Ia mengikuti Mark untuk masuk ke dalam ruangannya. Sam sebenarnya juga tidak tahu, apa yang membuat Mark memanggilnya ke ruangannya sepagi ini. Apakah ada pekerjaan yang sangat penting, sehingga harus segera dibicarakan? Namun kenapa Alicia tidak diminta untuk datang juga?“Ada apa, Mark? sepagi ini kau ingin berbicara padaku? apa ada pekerjaan yang begitu penting?” tanya Sam setelah Ia dan Mark duduk di sofa ruangan Mark. Mark tidak langsung menjawab pertanyaan dari Sam, melainkan terdiam untuk berpikir sejenak.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status