Share

9. Ummi Qonita?

Sebenarnya aku merasa masih tidak mengerti dengan apa maksud perjodohan ini. Sekarang aku tengah menemani anak perempuan yang memanggil Gerald dengan sebutan Abi sedang menyantap es krimnya.

Apa aku sudah termasuk perawan tua hingga harus menikah dengan seorang duda? Usiaku bahkan belum masuk 25. Hah! Apa aku bisa? Oh, memikirkannya saja membuatku hampir merana.

Jangan tanyakan Karina, karena ia sedang ada acara keluarga dadakan. Ayah dan Ibu memaksaku mengajak anak Gerald ini untuk jalan-jalan.

"Aunty, es krimnya tumpah."

"Eh, astaga." Aku segera tersadar, benar saja es krim coklat meluber di tanganku. Aku terkekeh geli. Anak perempuan ini lucu sekali, caranya berbicara dengan sedikit cadel membuatnya tampak imut. Aku membersikan tanganku.

"Makasih, ya. Nama kamu siapa? Aunty pengen kenalan," ujarku, sembari mengulurkan tangan.

Selang lima detik menghabiskan es krim nanasnya anak ini lalu mencium tanganku. Aku sedikit terkejut, tentu saja. Kupikir ia akan mengacuhkanku seperti di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status