Share

Bab. 12 Kejutan

“Ya Allah Cal, hati-hati kalau nyetir.”

Untung mobil Faisal tidak sampai memukul pejalan kaki.

“Kamu nggak apa-apa, San?” Faisal tampak rugi keadaanku.

“Aku ngga papa kok. Justru yang kukhawatirkan itu kamu.”

Lelaki itu malah nyengir. Entah apa yang ada di pikirannya?

Mobil kembali melaju, dan kali ini Faisal tampak fokus mengemudikannya. Sampai akhirnya belok dan berhenti di halaman Masjid. Kami berdua turun untuk menunaikan kewajiban sebagai orang muslim.

*

Saya tidak menyangka kalau sore ini ada kejutan besar. Calon pembeli tanah yang kukukunjungi tidak lain dan bukan orang yang sudah lama kukenal. Temanku sendiri. Faisal. Dia membeli untuk membangun cabang butik yang akan dia kelola sendiri.

“Kamu pasti sengaja mau ngerjai aku kan Cal?”

Lelaki itu sejak tadi tidak henti-hentinya tertawa.

“Maaf, saya hanya ingin tahu reaksi kamu aja. Lagi pula, sebenarnya ini tuh idenya mbakku. Kalau kamu mau protes, protes aja sama dia.”

Ide Bu RT?

“Mana berani aku protes sama majikanku sendiri. Y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status